Dibalik Konten Viral

 Assalamualaikum Sahabat Smart Mom, 

Lama enggak nulis di blog ini mengenai keseharianku. Bikin kangen juga ternyata ya. Ya, tulisan ini sebagai curhatan aja, Moms. Sejak aku hamil anak ke-4, aku belum nulis lagi mengenai kehamilan ataupun kelahiranku. Kini, anakku Alhamdulillah sudah mau 5 bulan. 


konten viral

Pertanyaan yang terus berdatangan, membuatku memilih tidak menulis di blog. Walau, jujur aku kangen melepaskan 1000 kata yang aku pendam. Sejak hamil anak ke-4 aku berdiam dengan konten di TikTok dan IG saja, itu tidak semua bisa aku sampaikan, bahkan aku menyimpan cerita kehamilanku sampai 5 bulan.

Kemudian, aku curhat dengan salah satu blogger yang aku kenal sejak lama. Selalu adem curhat sama dia. Curhatan via WA itu membuat aku pengen bikin konten tema kehamilanku di usia 40-an tahun, kemudian akhirnya viral hingga di post ulang media online besar. 

Emang nano-nano setelah viral. Selain senang view meningkat tajam, followers juga bertambah. Namun, ada juga media yang seenaknya ngedit konten kita yang lain bukan yang viral, sehingga narasinya agak melenceng dari yang aku sampaikan di konten viral itu. Ya, gitulah nasib kalau di mana-mana konten viral nggak minta izin buat di post ulang. Lucunya, cuma ngepost aja enggak juga menjadi "penengah" bagi yang komen. Cuma ngejar view aja.

Hikmah konten ini viral, aku bisa menentukan niche untuk medsosku. Segala teori yang aku pelajari selama ini enggak 100% valid. Soalnya, niche bisa saja berubah jika kontenmu tematis, enggak harus bikin akun baru, loh!

Kemudian, jam tayang tidak terlalu menjadi pengaruh. Lebih ke ikuti trend yang sedang viral, mulai dari sound, template atau tema konten. Ini cepat banget bikin view meledak.

Nah, Moms itulah curhatan aku kali ini. Belum bisa banyak-banyak ntar aku cerita lagi, ya! Bagi yang mau bertanya silakan di kolom komentar, nanti aku jawab, terima kasih.

23 komentar untuk "Dibalik Konten Viral "

  1. Ada hikmahnay juga ya mbak jadi belajar di dunia medsos, aku lihat aktif di medsos keren sih mbak Naqi. Aku tau perkembangan si bungsu juga dari sana jadinya ya yg kadang-kadang dibagikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbk, iya mbk untuk dokumentasi Adek Syakira.

      Hapus
  2. Dibalik konten viral pasti ada strategi dan effort yang luar biasa! Suka banget baca insight di artikel ini, makin paham bahwa bikin konten itu nggak sekadar asal posting.

    BalasHapus
  3. Hai, mbak Naqi :) IYa yach, waktu itu aku pernah juga menonton konten viralmu, mbak hihihi. Ya ga apa-apalah jadi pengalaman, semua nano-nano rasanya ya, ada suka ada duka. Yang terpenting sekarang si kecil dan mamahnya sehat, bahagia selalu. Dah, ga udah dipikirin amat soal omongan orang lain. Semangaaatttt!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih semangatnya Mbk, alhamdulillah walau sempat jadi kepikiran, sekarang sudah lebih kuat.

      Hapus
  4. Waah aku sempat ngikutin konten mba naqqi yang viral soal kehamilan pasca 40 tahun itu..relate banget sama aku yg dua tahun lalu sempat hamil dan karena usia bahkan udah di atas 45 jd memilih ga kabar ke siapa2, tp memang qadarullah usia kehamilanku hanya smp masuk bulan kedua, keguguran karena janin ga berkembang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbk, aku dulu pas usia 41 th mengalami janin tidak berkembang, sejak itu kepikiran dan minta 1 lagi sama Allah, dan kini Adek Syakira lahir.

      Hapus
  5. Assalamu'alaikum mbak.
    Pantesan lama banget nggak baca tulisan mbak Naqi, rupanya lagi beralih sejenak ke pembuatan konten video.
    Sukses terus ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. masya Allah, iya mbk sejenak berpetualang di konten video heheh

      Hapus
  6. Template punya pengaruh ya biar bisa viral ternyata. Daku baru engeh dengan hal ini. Berarti kalo bikin videonya pake template dari aplikasi medsosnya langsung ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bisa juga Mbk, bisa cek yang lagi viral nanti kita klik aja templatenya.

      Hapus
  7. Alhamdulillah ya Mbak kemarin viralnya ternyata membawa berkah walaupun videonya dicomot sama media tanpa izin. Dan tentunya kita selalu berharap konten viral kita juga bisa bermanfaat ya bagi orang lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya semoga semakin semangat ibu2 yang pernah mengalami hamil usia 40+ kayak aku dan merasakan saling support-nya di kolom komentar

      Hapus
  8. MashaAllaa~
    Ka Naqi ujian datang bersama dengan hadiah besar tersebut yaa..
    Ananda dari dalam kandungan sudah bawa "rejeki".
    Barakallahu fiik~

    Semoga bisa diambil hikmahnya bagi kita semua.
    Bahwa perempuan hamil itu butuh dukungan, bukan judgement.
    Aga KZL lalu pingin ikut nangiiss rasanya.. pas ka Naqi dapet omongan begitu.. ternyataa.. itu adalah hal yang dianggap "biasa" bagi beberapa orang yaah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih dukungannya ya Mbk. Asli kaget karena pertama kali megalami, dihujat dan direpost banyak media, ternyata netizen "kejam" kalau udah soal viral heheh

      Hapus
  9. Dan butuh konsistensi ya, agar follower juga betah , dan nambah. Ini yg blm sy bisa, konsisten

    BalasHapus
  10. Iya, aku kesal tuh lihat kontenmu dicomot akun media gede dan ditambah caption yang memojokkan enak banget curi konten oramg buat traffic...

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah, ada berkah dibalik setiap peristiwa ya mbak
    Jadi makin tahu mau bikin konten niche apa ya

    BalasHapus
  12. Wah iya ya, konten Mbak Naqi yang tentang dokter kehamilan itu viral banget. Aku juga lihat di media-media besar. Ada untung ruginya. Semoga ruginya gak sampai gimana-gimana ya.

    BalasHapus
  13. Aku sempat liat kontennya mbak Naqi yang viral di IG itu kan ya? Emang parah banget sih ya, media yang asal ngedit isi konten sehingga beritanya sama faktanya jadi melenceng. Cuma demi view...

    BalasHapus
  14. Bagi saya menentukan niche untuk medsos itu gak mudah. Lebih sering suka-suka aja.
    Alhamdulillah Mbak Naqi udah bisa menentukan niche untuk medsosnya malah sampai viral ya.

    BalasHapus
  15. Emang rawan banget ya Mba konten viral, narasi diubah oleh beberapa oknum hanya demi mendatangkan view. Apalagi sama media, jadi gak bisa langsung percaya begitu saja.

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^