Ibu mertua sering kali merasa
mendapat saingan untuk menarik perhatian anak lelakinya yang sudah menikah.
Rasa kehilangan sosok yang dulu diasuhnya, dimana setelah menikah lebih banyak
mencurahkan waktu untuk istri dan keluarganya. Jika hal ini tidak segera mendapat
solusi bisa merusak keharmonisan rumah tangga.
Bagaimana Cara Menjadi Memantu Idaman
Untuk mengatasi hal tersebut kamu
perlu mengetahui cara agar bisa menjadi menantu yang diidamkan mertua. Seperti
orang tua sendiri, mereka juga merasakan kehilangan saat kamu menikah. Perlu
komunikasi yang baik agar hal tersebut bisa segera teratasi. Selain itu, tips
berikut bisa membantu:
1. Luangkan waktu
Sebagai orang tua, mertua
membutuhkan waktu bersama kamu. Hal ini juga bisa menjembatani renggangnya
hubungan. Dengan meluangkan waktu bersama, kamu akan lebih mengenal beliau dan
memahami apa yang diinginkan. Memang hal ini awalnya tidak mudah. Bahkan bisa
jadi akan cuek. Namun dengan kesabaran, hati mertua pasti akan luluh.
2. Beri perhatian
Ketika anak lelakinya menikah,
mertua merasa bahwa beliau akan kehilangan perhatian. Kamu bisa meyakinkan dan
memastikan hal tersebut tidak terjadi. Bahkan karena sang anak menikah, kini
mertua akan mendapat perhatian dari dua orang sekaligus, yaitu kamu dan
pasangan. Cara ini akan membuatmu lebih mudah masuk dan diterima sebagai
menantu idaman.
3. Beri kesempatan untuk berdua
dengan suami kita
Hal ini sangat penting. Jangan
biarkan mertua merasa bahwa kamu sudah merebut anak lelakinya. Bisa jadi
sebelum menikah, mertua dekat dan sering menghabiskan waktu dengan suamimu.
Sebaiknya kamu memberi waktu untuk mereka berdua menghabiskan waktu bersama.
Mertua akan tetap merasa mempunyai anak lelakinya seutuhnya.
Perasaan kamu merebut perhatian anak
lelakinya, lambat laun akan hilang. Kamu pun secara bertahap bisa masuk dan
menjadi bagian dari mereka berdua. Tentu sangat menyenangkan jika bisa
menghabiskan waktu bersama suami dan mertua.
4. Laksanakan nasehatnya
Mertua adalah orang tua kamu juga.
Tidak salah jika beliau ingin nasehatnya didengar dan dilaksanakan. Karena itu
pertimbangkan masukannya dan laksanakan jika memang kamu yakin seusai dengan
pemikirannya.
Apabila tidak sejalan, jangan
langsung menentangnya. Beri kesempatan beliau untuk menyampaikan semua nasehat.
Selanjutnya, kamu bisa mengutarakan keinginanmu dan pertimbangannya. Ini akan
membuat mertua tidak merasa kamu lawan. Kamu pun bisa menjadi teman diskusi
yang menyenangkan untuk beliau.
5.Adil
Ketika menikah, kamu mempunya dua
keluarga dan membentuk keluarga baru.
Kamu harus bersikap adil. Jika ada keperluan di keluarga suami, kamu
harus memberikan perhatian. Begitu juga di keluargamu. Hal ini akan membuat
masing-masing tetap merasa memiliki dan tidak perlu kehilangan karena
pernikahan.
Pembagian perhatian dan waktu harus
seimbang. Kamu bisa mengatur jadwal, kapan akan berlibur di rumah mertua dan
orang tua sendiri. Cara ini akan menjadikan mertua merasa mendapatkan anggota
baru dan mudah menerima kehadiranmu sebagai menanti.
Pengalaman Menjadi Pengantin Baru di Kampung Suami
Seminggu usai menikah, aku langsung ke kampung halaman suami, Lampung Timur. Shock culture pastilah, beda banget dengan keluargaku. Apalagi kami tidak mengenal masa pacaran, jadi belum pernah ke rumah suami di kampung.
Tak lama aku balik lagi ke Bengkulu karena harus menyelesaikan skripsi, soalnya aku menikah belum wisuda, baru selesai sidang ujian skripsi saja. Jadilah aku bolak-balik Lampung-Bengkulu. Setelah itu, kami pindah dan tinggal disebuah rumah dekat dengan rumah kakak ipar dan Mamak mertua sering berkunjung.
Setelah menikah, ilmu komunikasi dengan mertua dan ipar itu emang penting. Kita harus kuat mental dan pintar memposisikan diri. Saat di dapur, saat beberes dan lainnya. Intinya harus kuat survive tinggal di rumah mertua (bagi yang masih serumah) atau survive kalau ngumpul keluarga. Intinya, siapkan "hati" dan "tebalkan telinga" perbanyak doa agar menjadi keluarga yang rukun.
Nah, Sahabat Smart Mom, menjaga hubungan dengan keluarga pasangan, termasuk mertua tidak selalu mulus. Namun kamu harus terus mencobanya. Menyatukan dua tradisi dan kebiasaan yang berbeda perlu toleransi dan pengertian yang tinggi. Sebagai anggota baru, kamu harus mau memulai untuk berkomunikasi agar mertua cepat menerima kehadirannya sehingga bisa menjadi menantu idaman.
Comelnya art-nya, ehem jadi ingat drama menantu mertua pasti harapannya menantu dapat mertua yang baik. Eh, tapi jadi menantu juga harus memberikan yang terbaik untuk suami dan mertuanya. Terima kasih sharingnya!
BalasHapusTuh yang mau menikah cocok baanget baca ini dulu, biar ada persiapan menghadapi mertua. Hehe
BalasHapusBetul sekali ya mba makanya mungkin banyak mertua yang masih ikut campur dengan anak laki-lakinya karena mereka merasa kehilangan kali ya dan mereka belum bisa melepas anak laki-lakinya. Namun jika terus menerus dapat menganggu rumah tangga anaknya. Kita juga sebagai istri punya peranan penting untuk membuat semuanya terbiasa, sehingga pelan-pelan mertua dapat melepas anaknya untuk mengurus semuanya dan menyerahkannya secara suka rela kepada menantu perempuan. Dalam artian tidak ikut campur lagi urusan kehidupan rumah tangganya. Namun kita juga sebagai istri wajib menjadi penghubung keduanya agar tidak saling merasa kehilangan
BalasHapusCatatan tipnya. Bagaimana mertua itu orang tua kita juga. Jadi memang harus adil ya. Semoga nanti aku dapat mertua yang sayang sama aku kaya anak sendiri
BalasHapussaya karena gak tinggal (beda kota) dengan mertua plus beda budaya juga jadi roaming banget emang :(
BalasHapusterasa banget sih sekarang udah gak ada mertua perempuan lagi kayak merasa kenapa ya dulu gak bisa akrab ama mertua, huhuh.
ilmu komunikasi dengan mertua emang harus diterapkan sih emang.
hubungan menantu mertua memang unik ya mbak, karena walau bagaimana pun mereka sudah menjadi ibu juga bagi kita, jadi bener banget, penting menjaga komunikasi yang baik yaa
BalasHapusibu mertua dan menantu perempuan ini memang rumit yaa hubungannya. kita sebagai orang yang "baru masuk" harus banyak belajar dan beradaptasi terhadap kebiasaan lama yang ada di keluarga suami, tapi seharusnya ibu mertua juga bisa membuka hati dengan kehadiran "orang baru" pilihan anaknya
BalasHapusBanyak cara yang bisa dilakukan agar bisa menjadi menantu idaman ya. Semoga kita semua di antara yang selalu dirindui mertua.
BalasHapusMasya Allah, datang ke kampung suami yg beda budaya, memang perlu adaptasi ya mba. Mungkin kalau sesama Sumatera masih gak jauh beda. Nah kalau ke Jawa, berbeda ya 😀 Moga langgeng selalu ya mba, bahagia bersama keluarga suami.
BalasHapusAku tipe menantu yang cuek sampai dipanggil sama bapak mertua, Mantu Tomboy. Jadi aku jalani aja sewajarnya yang aku bisa, yang penting aku menghormati dan sayang mertua. Suami mau main atau nginap juga boleh aja tanpa aku asal waktunya disesuaikan, mau kirim duit dll silakan asal aku tahu dan juga adil sama keluarga. Ya gitu-gitu aja, gak tahu deh mertua sayang apa ga ke aku, ga mikirin juga. Yang penting doaku setiap hari buat mertua, agar keduanya sehat dan diampuni semua dosa-dosanya
BalasHapusTernyata menjadi mantu idaman itu ga juah beda dengan mengasuh anak ya. Beda di poin terakhir aja. Harus turuti perintahnya. Xixixi..
BalasHapus