Cerita Persahabatan di Masa Kuliah. Tahun 2022 akan segera pergi. Banyak kisah yang tercipta di tahun 2022 ini. Namun, banyak kisah suka dan duka itu, aku bersyukur masih bisa pulang ke kampung halamanku, Bengkulu setelah 6 tahun tidak mudik. Kalau ditanya gimana rasa rindunya, sangat banyak! Mendengar orang mudik saja, aku langsung menangis dan sedih. Alhamdulillah akhirnya suami bisa mengajak kami sekeluarga mudik dan aku bisa ketemu sahabatku Freni Destama.
Lama kelamaan kami dekat, apalagi satu organisasi dan rumah kami searah. Lebih tepatnya, aku sering nebeng naik motor Freni saat kuliah. Satu organisasi di BEM dan FLP membuat kami tak bisa terlepaskan. Kalau ketemu ngobrol enggak berhenti.
Aku bersyukur sekali mendapatkan sahabat seperti Freni dalam hidupku. Disaat aku terpuruk (Ibuku meninggal) sampai aku harus rela merantau ikut suami, Freni salah satu sahabat yang menguatkanku.
Pertemuan singkat kami sangat berarti. Cerita selama menjadi ibu, kerjaan, sampai cerita masa kuliah. Orangnya yang ceria selalu dekat dengan sapa saja membuat cepat akrab dengan keluargaku yang lain.
Menariknya pas aku wisuda, kedua orang tuaku sudah tiada. Kami sama-sama wisuda bareng. Aku pun ikut berfoto dengan kedua orang tua Freni, masya Allah senangnya wisuda barengan sahabat. Saat itu aku sudah menikah dan hamil 7 bulan. Emang doaku sih menikah dulu sebelum ada wisuda, agar ada pendamping wisuda hehe...
Kesamaan kami lainnya adalah sama-sama mendapatkan jodoh orang Lampung. Bedanya, aku ikut suami ke Lampung, sedangkan Freni suaminya ikut tinggal di Bengkulu, "Harus mau, itu perjanjian pra nikah!" katanya.
Ustadz Ian, begitu aku mengenal nama suami Freni. Kebetulan juga guru dari keponakanku, jadi makinlah kami terjali silaturahmi. Akrab juga dengan Ustadz Ian dan langsung nyambung kalau bertemu dengan suamiku, masya Allah... senangkan suamiku nambah teman.
Kini persahabatan kami terhalang provinsi. Lampung-Bengkulu lumayan jauh euy buat sering-sering pulang. Namun, sesekali kami chat atau video call. Aku tahu soalnya Freni enggak suka main medsos atau juga jawab chat. Orangnya lebih suka nelp atau video call. Seru, kadang video call berempat dengan sahabat kuliah lainnya.
Oh ya, sebenarnya sahabatku di jurusan Kehutanan itu ada 7 orang, kami sering jalan-jalan, masak bareng, makan bareng di kosan teman dan tentunya ngobrol bareng. Persahabatan kami itu ada aku, Freni, Ima, Murni, Yeni, Nani dan Lesta.
Bermula dari tim nasyid mewakili jurusan Kehutanan diawal kali kuliah membuat kami akhirnya dekat dan satu persatu hijrah memakai jilbab. Sayangnya sudah terpisah dan balik kampung. Kami hanya berbagi kabar lewat medsos dan doa tentunya.
Sahabatku Ima tinggal di Aceh, Murni di Yogya dan sisanya di Bengkulu. Tentunya aku yang terpisah juga cukup jauh di Lampung hehe... kini walau kami jauh, kenangan indah masa kuliah itu terbentang jelas. Masa kami praktikum, jelajah kehutanan, ospek, sampai wisuda satu persatu sahabatku yang aku ikut foto bareng mereka. Kami juga punya panggilan kesayangan, loh! Ima sering kami panggil Imut atau Freni panggilannya Inga di keluarganya. Kalau sahabat blogger? Seperti Teh Okti dikenal panggilannya dikalangan blogger.
Ada yang menikah dengan sesama teman di jurusan Kehutanan, ada yang jodohnya malah belum pernah kami kenalan, hahah... kalau reunian seru kali, ya? Ya Allah, senyum-senyum sendiri kalau ingat masa kuliah. Ada konyolnya, ada polosnya, ada bucinnya, semua serba kenangan pahit, manis membawa kehidupanku berwarna.
Kini, cerita masa kuliah jadi obat kangen. Buka-buka album kenangan masa kuliah, mausk group reunian demi mendapatkan kabar ceria teman-temanku. Aku berdoa jika kelak bisa reunian di surga bersama sahabatku ini.
Nah, Sahabat Smart Mom, apakah punya sahabat spesial seperti diriku? Yuk, cerita ya! Seperti yang ditulis Blogger Cianjur, terkadang kita perlu kumpul dengan sahabat tanpa gadget, lakukan permainan seru dan buat kesepakatannya! Jujur, pengen banget ajak juga anak-anak dan suami. Tapi, kalau beda provinsi belum bisa hiks...
Seru juga punya temen sedari kuliah sampai sekarang masih menjalin hubungan. Ini jadi inspirasi bagi saya untuk menghubungi teman-teman kuliah dulu sayang sudah berpencar tak tahu rimbanya.
BalasHapusiya alhamdulillah punya sahabat yang mendukung kegiatan kita
HapusMasyaAllah menyenangkan baca cerita persahabatan ini. Apalagi bisa dikatakan udah se-frekuensi banget ya. Semoga langgeng terus persahabatannya ya Bunda ❤️
BalasHapusalhamdulillah punya sahabat yang terus mendoakan dan sefrekuensi banget
HapusKaget lihat Freni, karena sepintas mirip Ibu Netty istri tercinta Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Jabar
BalasHapusIkut happy punya sahabat baik, karena penting banget punya sahabat yang menemani suka maupun duka ya? Agar hidup kita semakin berwarna
iya ya Mbk alhamdulillah banget Allah pertemukan kami
HapusSahabat kukiah dan SNA aku dah jauh2 mba.. walapun masih ketemua di media sosial.. senang ya smp sekarang masih akrab apalgi bisa saling ketemuan,🤗awat2 terus smp menua
HapusSeneng dan bahagia rasanya ya Mbak bisa menemukan sahabat layaknya saudara kandung. Saya malah ada sahabat dari TK dan SD yang hingga saat ini masih berhubungan dengan baik. Tidak hanya satu tapi lumayan banyak. Diantaranya bahkan sudah wafat.
BalasHapusPersahabatan di masa kuliah yang sungguh berkesan ini ya. Apalagi, sama-sama dapat jodoh orang Lampung, hehe...
BalasHapusMemang sesuatu yang membahagiakan bertemu dengan sahabat semasa sekolah ya, Mbak. Saya pun begitu, saat ke Makassar. Pastinya salah satu agenda utama saya reunian hehehe.
BalasHapusMembaca tuntas cerita kak Naqi di atas membuat saya haru, karena diwisuda tanpa kedua orang tua. Semoga ditempatkan di syurga ya orang tua kk. Aamiin.
BalasHapusSatu sekolah sejak SMP tapi baru akrabnya pas sudah kuliah. Terkadang memang kesamaan kegiatan, karena sering bareng, jadinya akrab ya mbak.
BalasHapusSenang kalau punya teman akrab dan massih terus menjalin komunikasi dengan baik walau sudah sama-sama menikah
MashaAllah~
BalasHapusindah untuk dikenang masa-masa sekolah dan kuliah, alhamdulillah masih diberi kemudahan untuk berkumpul kembali. Rasanya unik ya.. dipanggil dengan nama panggilan begitu.. Jadi teringat sepanjang masa.
Aku juga masih simpen foto sahabat SMA dan kuliah, karena tipe bertemanku juga sukanya nge-genk gitu..eaaa~
Sekarang kalo diinget-inget lucu juga ya..
MasyaAllah, suka banget sama cerita persahabatannya. Jadi ikut senang karena bisa dipertemukan lagi, semoga selalu diberi kesehatan dan keselamatan ya dua sahabat ini
BalasHapusAku punya, Kak. Beberapa ada yang terus berinteraksi sampai sekarang karena memang ada di pulau Madura. Tapi beberapa ada yang jarang berinteraksi karena memang tinggalnya jauh.
BalasHapusSeru sih emang kalau ngomongin tentang cerita persahabatan. Jadi rindu masa-masa kuliah akutu.
Bersahabat memang menjadikan komunikasi dan kenangan saat itu dan sekarang mengingatnya tetap bahagia. Ada cerita momen tidak bisa terlukiskan dengan kata.
BalasHapusSuper hepiiii ya Mbaaa klo bs menjalin persahabatan yg tak lekang oleh waktu.
BalasHapusAnugerah yg luar biasa ini mah
Alhamdulillah masih terjalin silaturahmi dengan bestienya ya mbak ...Takdir yang memisahkan jarak tak menjadikan hubungan pun terputus, senangnya. Sehat-sehat ya semua
BalasHapusAku jarang ketemu teman kuliah, karena aku asli Kediri, Jatim,kuliah di Bali dan kini menetap di Jakarta..Jadi chit chatnya palingan lewat dunia maya
Terharu aku kalian tetap bersahabat hingga sekarang!
BalasHapusAku juga punya sahabat, dan sahabat SD - SMP - SMA dan SMA di Jakarta beda beda
sayang, sahabat yang SD udah berpulang, tapi seneng banget karena dia menikah dengan sahabat SMA ku di Jakarta! Hah! Kok bisaaa? Ya begitulah.... nanti kuceritain di blog, ingetin yaaa mbak Naqi
Wah, seruuu banget ketemu teman lama ya mba. Aku belum ketemu lagi sama temen kuliahku. Udah pada mencar dah entah kemana aja. Hehe
BalasHapusSemakin bertambah usia, circle sahabat semakin mengerucut, senang banget bisa punnya sahabat sejati kayak gini ya kak.. btw, membaca ini mengingatkan saya pada sahabat-sahabat saya... ah jadi kangen sama mereka, ingin meet up juga sama teman-teman seperjuangan di kampus
BalasHapusMasyaallah. Saya bisa merasakan gimana sayangnya kita sama sahabat yang sudah lama kita kenal. Saya juga punya beberapa sahabat dari masa kuliah, bahkan ada yang sahabat dari SD. Kalau ketemu, mereka tetap sama, tak ada rasanya yang berubah. Mungkin hanya wajah kita saja yang makin tua, atau tubuh kita yang menggendut misalnya. Selamat bernostalgia Mba Naqi dan Mba Freni.
BalasHapusJodoh emang gak pernah lari kemana ya. Kalau udah ditakdirkan bertemu ya bertemulah. Banyak cerita indah yang bakalan terukir dari semua kisah. Termasuk dapat jodoh orang Lampung dan ada perjanjian ora nikahnya.
BalasHapusMasyaAllah senang sekalii bisa bertemu dengan sahabat masa kuliah dan masih langgeng, keep in touch sampai sekarang ya Mba..saah satu rejeki memang sahabat yang baik.
BalasHapusSahabat dekat dan sama-sama dapat jodoh suami orang Lampung pula. Masyaallah, semoga persahabatannya langgeng terus sampai kakek nenek ya Mba Naqi.
BalasHapusPunya sahabat langgeng sampai detik ini tuh benar2 sesuatu yang membanggakan. Semoga selalu awet ya mbak. Kalian berdua menjadi sahabat dunia dan akhirat juga.
BalasHapus