Bagaimana Mencegah Menopouse Dini? Pertanyaan ini banyak diajukan oleh wanita yang mengalaminya. Menopouse berkaitan dengan sistem kerja alat reproduksi wanita. Tanda seseorang yang mengalami hal ini adalah berhentinya siklus menstruasi. Hal ini menunjukkan organ intim tidak lagi memproduksi sel telur yang berarti tidak bisa hamil lagi.
Seseorang mengalami menopouse dini jika terjadi pada usia sekitar 40 tahun. Secara psikologis hal ini sangat mengganggu karena bisa mengurangi rasa percaya diri. Pola hidup dan faktor genetis dapat mempengaruhi datangnya menopouse.
Cara Mencegah Menopouse Dini
Seperti pada masalah kesehatan, menopouse juga dipengaruhi oleh pola hidup dan konsumsi makanan bergizi. Selain itu juga bisa karena tindakan medis untuk mengatasi suatu penyakit seperti kemoterapi. Wanita yang mengalami menopouse dini bisa menjadi depresi, sulit tidur sampai gangguan seksual.
Beberapa cara mencegahnya adalah:
1. Ketahui riwayat kesehatan
Menopouse bisa terjadi karena gangguan kesehataan yang dialami maupun faktor genetik. Kelainan kromosom seperti pada kasus sindrom turner, autoimun, epilepsi dan terapi radiasi dapat mempercepat terjadinya menopouse. Karena itu, jika mengalami hal tersebut, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan saran terbaik.
2. Olahraga
Sudah banyak yang mengetahui bahwa olahraga merupakan salah satu cara menjaga kesehatan, metabolisme dan produktivitas tubuh, termasuk organ reproduksi. Pada saat muncul perimenopouse atau gejala menopouse ringan, sebaiknya meningkatkan kualitas olahraga.
Tidak perlu gerakan berat, olahraga ringan cukup untuk menjaga tubuh agar tetap fit dan semua organ berfungsi dengan baik. Perhatikan intensitas dan kualitas olahraga yang dilakukan. sebab jika terlalu berat dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur karena hormon kurang seimbang.
3. Jaga berat badan
Berat badan dapat berpengaruh pada kesuburan. Seorang wanita yang terlalu gemuk atau terlalu kurus akan berpengaruh pada kesuburan. Menjaga berat badan ideal bukan hanya penting untuk penampilan tetapi juga berkaitan dengan produksi sel telur.
Dalam tubuh wanita terdapat hormon estrogen yang penting untuk memproduksi ovarium. Hormon tersebut tersimpan dalam lemak. Jika jumlahnya berlebihan atau kurang akan menyebabkan fungsinya terganggu. Ini yang menyebabkan pembentukan ovarium gagal.
Sedangkan ovarium merupakan indung telur yang memproduksi sel telur. Siklus kerjanya setiap bulan. Jika sel telur tidak diproduksi maka seorang wanita akan mengalami menopouse dini.
4. Hindari bahan kimia
Bahan kimia yang terdapat dalam berbagai produk dapat berpengaruh buruk pada produksi hormone. Dampak panjangnya bisa mempengaruhi reproduksi. Karena itu pertimbangkan sebelum menggunakan berbagai produk dari bahan kimia seperti kosmetik, pewarna rambut dan penggunaan peralatan makan.
Bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi kelenjar endokrin yang penting dalam mengatur hormone, termasuk reproduksi. Meski dampaknya terlihat dalam jangka panjang, sebaiknya perhatikan hal ini dengan memilih produk yang menggunakan bahan alami.
5. Stop merokok
Bahaya nikotin dan asap rokok bagi kesehatan sangat besar. bukan hanya dapat merusak paru-paru, kebiasaan merokok bisa menyebabkan osteoporosis atau tulang keropos dan menopouse dini. Setiap batang rokok mengandung racun berbahaya. bukan hanya nikotin, tetapi juga sianida dan karbon monoksida. Zat ini dapat menyebabkan sel telur cepat hilang.
Menurut penelitian, wanita yang merokok berpotensi mengalami menopause dini 4-5 tahun lebih cepat dari seharusnya. Dengan berhenti merokok segera bisa mencegah terjadinya hal tersebut.
Selain pengaruh langsung pada sel telur, rokok menyebabkan kesehatan tubuh turun. Karena sakit, maka hormon tidak dapat bekerja sempurna. Akibatnya kemampuan memproduksi sel telur menurun.
Tindakan mencegah menopouse dini harus dilakukan oleh semua wanita. Dengan melakukan beberapa hal tersebut dapat memperpanjang kemampuan untuk mendapatkan keturunan. Pola hidup sehat dan hati-hati memilih produk, terutama yang berbahan kimia dapat meningkatkan kesehatan dan kemampuan reproduksi.
Inikah Ciri-ciri Menopuse Dini?
Beberapa tahun lalu aku ke dokter kandungan, aku kontrol mengecek kenapa haidku setiap bulan selalu berhenti dihari ke-3 atau 4 saja. Padahal, sebelumnya lama bisa sampai 10-14 hari haid.
Kupikir-pikir apa saja penyebabnya? Berat badan? Saat itu, berat badankku belumlah naik seperti pasca pandemi. Dulu sekitar 58 kg saja dengan tinggi 159 cm. Setelah USG dan mendapatkan penjelasan dokter, apa yang aku alami adalah gejala menopuse dini.
Berikutnya mulailah gejala, aku mudah lelah, sendi dan tulang gampang sakit, sampai perubahan perasaan yang sering sedih dan mudah baperlah. Aku pun mencari cara agar kehidupanku kembali seperti semula, ibaratnya dibawa happylah.
Ketemu artikel dari blogger semarang yang membawa banyak hikmah. Emang ya usia 35+ harus banyak mengontrol makanan. Jujur dimasa muda, aku makan jajan sembarangan. Banyak makan bakso, siomay dan segala macam jajan sampai susah makan sayuran.
Tapi, sejak program diet yang menurutku paling mudah adalah ngerem jajan hehe... berat badan yang naik sampai 8kg sejak pandemi, kini sudah turun banyak. Setidaknya, badanku lebih ringan dan tak mudah lelah banget.
Oiya, mau badan sehat emang PR banger ya mengatur pola makan seperti tips blogger kesehatan. Kini, aku udah ngerem makan bakso dan seblak. Kalau dulu, wiih seminggu bisa 3x! Benar-benar cuek dengan badan, hiks...
Nah, Moms, semoga pengalaman aku di atas dijadikan pelajaran ya. Jangan sampai kayak aku mengalami ciri menopuse dini. Jagalah kesehatan dengan terus berusaha menerapkan tips cara mencegah menopouse dini di atas. Selamat mencoba!
Nah, Moms, semoga pengalaman aku di atas dijadikan pelajaran ya. Jangan sampai kayak aku mengalami ciri menopuse dini. Jagalah kesehatan dengan terus berusaha menerapkan tips cara mencegah menopouse dini di atas. Selamat mencoba!
Menopouse itu wajarnya di umur 50-an ke atas, baru dengar kalau ada menopouse dini. Jadi harus was-was sama kesehatan dan kesuburan, nih. Terima kasih informasinya!
BalasHapus