Mengenal Hal yang Mempengaruhi Harga Bitcoin

Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,

Pernah mendengar apa itu kripto? Bitcoin? Saat ini tren kripto terus meningkat. Bahkan, belakangan ini Bank Indonesia telah merumuskan pembuatan Central Bank Digital Currency (CBDC) untuk membendung maraknya penggunaan mata uang Crypto seperti Bitcoin.

Untuk mengenal apa itu Crypto aku pernah membahasnya di tulisanku sebelumnya di sini. Nah, kali ini aku mau membahas mengenai harga bitcoin yang selalu naik turun dalam jangka waktu yang singkat.

Nah, Sahabat Smart Mom, mengapa harga bitcoin dapat naik turun salah satu penyebabnya adalah regulasi suatu negara. Menurut CEI Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, contohnya bagaimana pengaruhnya stimulais Amerika Serikat US$ 1,9 Triliun yang pada akhirnya disetujui oleh Kongres AS untuk dicairkan ke masyarakat, terhadap pergerakan harga bitcoin. Emang sih enggak berpengaruh secara langsung, tapi tetap ada.

Penyebab lainnya adalah beberapa perusahaan besar yang mau menerima mata uang digital ini sebagai alat transaksi. Contohnya, saat Tesla Inc mengumumkan penerimannya pada bitcoin, maka harga kripto langsung melonjak tinggi. Nah, bayangkan saja kalau perusahaan besar itu melakukan gebrakan yang besar-besaran, maka akan terjadilah demand yang sangat ketat dan akhirnya harga bitcoin menjadi naik.

Kemudian, naik turunnya harga bitcoin juga dapat dipengaruhi oleh peran publik figur. Jika mereka sering mempromosikan mata uang digital ini maka mendorong kepercayaan oranf terhadap mata uang digital semakin kuat, sehingga terjadilah demain yang tinggi.

Kejadian ini terjadi saat founder twitter membeli dengan jumlah yang besar. Ditambah lagi ada berbagai founder-founder Starup membeli bitcoin secara rutin, harga bitcoin pun menjadi naik.

Oh ya sahabat Smart Mom, jumlah atau kuantitas dari asset kripto akan mempengarhui harga bitcoin. Misalnya, volume asset kripto seperti bitcoin dan ertherium masih belum banyak dikenal orang atau belum tersebar dengan merata, maka nilai harganya akan berbeda jika promosinya besar-besara.

Ada juga karena keserahaan publik yang membeli bitcoin. Akibatnya orang semakin banyak membeli bitcoin dan orang yang mengambil keuntungan dengan menjual bitcoin lagi, maka harga bitcoin semakin turun. Harga yang melonjak turun ini menyebab ketakutan oada publik sehingga banyak orang menjualkan kembali bitcoin-nya.

Perlu diketahui saat ini stablecoin tether kini didukung dengan obligasi pemerintah. Stablecoin sendiri adalah kenis cryptocurrency yang dipatok dengan asset tradisional lainnya seperti dolar AS. Tether, perusahaan di balik stablecoin USDT ini bertujuan untuk mematok harga stablecoin menjadi 1:1 dengan dolar AS.

Tether sendiri bagian penting dari pasar kripto. Dikutip dari website m.liputan6.com, Ardoino mengatakan kalau pecan terakhir ini adalah contoh nyata dari kekuatan dan ketahan Tether. Tether telah mempertahankan stabilitas melalu berbagai peristiwa black swan dan kondisi pasar yang fluktatif.

Jadi, untuk para pemula sebelum bermain di kripto, sebaiknya mengenal apa saja yang berhubungan dengan mata uang digital ini. Termasuk mengenai USDT atau United States Dollar Tether, BIDR (Binance Indonesian Rupiah), Stablecoin dan lainnya.

Buat yang masih awam, aku kasih info kalau pasar kripto berbeda dengan saham. Pasar Kripto dibuka selama 24 jam dan 7 hari alias tidak ada libur. Tranding kripto ini harus melihat waktu-waktu yang ramai. Harganya bakal tidak bergerak ketika transaksinya naik.

Untuk itu kamu perlu cek Harga Tether (USDT) hari ini dalam Rupiah (IDR) atau dikenal dengan USDT IDR. Harga terkini adalah Rp14,672.09.

Nah, Sahabat Smart Mom, apakah sudah tertarik ingin investasi ke pasar kripto? Semoga informasi di atas bermanfaat.

Berbagi :