Assalamualaiakum Sahabat Smart Mom,
Beberapa hari selalu sebelum Bulan Ramadhan, aku dan beberapa teman dari Tapis Blogger berkunjung ke Kafe Dapur Difa_bel yang berlokasi di jln. Diponegoro no.14 Bandar Lampung, Provinsi Lampung (samping PLN bunderan gajah). Nah, ini kafe yang unik dan menarik karena dikelola oleh saudara kita yang difabel.
Menu Dapur Dif_able Lampung
Saat aku sampai sudah ada Yandingsa dan Yogi. Tak lama datang Rika dan Desli. Kami berlima akhirnya memesan makanan. Seorang pelayan membawa secarik kertas dan pena. Kami pun berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Tapi, tenang saja teman-teman difabel yang bertugas, ada penerjemahnya. Jika ada kesulitan berkomunikasi teman-teman akan dibantu.
Aku pun memilih menu nasi diva, sedangkan teman-temanku pun memilih makanan yang sesuai selera mereka. Ada nasi hijau, soto, nasi goreng, martabak telur dan lainnya. Sayangnya beberapa menu tidak tersedia saat kami datang. Tapi, tidak mengurangi keseruan kami berlima siang itu.
Berikut menunya :
1. Nasi Diva
2. Nasi Hijau
3. Soto
4. Nasi Goreng
5. Martabak telur
6. Jamu
Menu Kafe Dapur Dif-able :
- Nasi hijau : 12K
- Nasi Kopi : 12K
- Nasi Kuning : 12K
- Nasi Jeruk : 12K
- Nasi Diva : 12K
- Mie Celor : 18K
- Mie Ayam : 12K
- Soto : 12K
- Nasi goreng Tek-tek 12K
Cemilan :
- Empek-empek : 10K
- Martabak Telur : 5K
- Roti Bakar Coklat/keju : 2K
- Kue dan Puding : 5K
- Puding 1 pcs : 2K
- Kentang : 8K
- Peyek : 15K
- Kembang Goyang : 18 K
Tempat Instagramble di Dapur Difable
Buat teman-teman yang menyukai fotografi, tentunya memilih tempat makan yang asyik buat backgroud foto. Nah, di Dapur Dif_Able. ada berbagai lokasi yang bikin foto kamu makin ciamik.
Belajar Bahasa Isyarat
Usai mencicipi kuliner enak di Dapur Difabel ini, kami belajar menggunakan bahasa isyarat. Dari abjad A-z hingga berkenalan menyembutkan nama kami masing-masing. Tentu saja kami sangat excited, aku jaid teringat kakak angkatku bernama Nanik, beliau juga menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi.
Lebih Dekat dengan Komunitas Sahabat Difabel Lampung (SADILA)
Sahabat Smart Mom, pasti penasaran bagaimana terbentuknya Dapur Difabel ini kan? Berawal dari Komunitas Sahabat Difabel Lampung (SADILA) adalah komunitas yang bergerak pada bidang sosial untuk masyarakat difabel. Berdiri sejak tanggal 23 September 2018 di Taman Gajah.
SADILA terbentuk dari kumpulan anak muda yang ikut kelas isyarat di UNILA pada bulan September-November 2018. Beberapa anggota kelas isyarat memiliki keinginan yang sama, yaitu bagaimana masyarakat umum tidak lagi memandang masyarakat difabel sebagai individu yang tidak layak. Kenyataannya masyarakat difabel memiliki kemampuan yang sama seperti masyarakat pada umumnya. Mereka memiliki hak dan kwajiban yang sama sebagai manusia serta warga negara.
Tak lama, SADILA dilaunching pada tanggal 16 Desember 2018 dengan Etik Mudmainah sebagai ketua dan Etik Mudmainah sebagai wakil ketua. Kegiatan komunitas SADILA ini berkembang dalam naungan CSR PLN. Program SADILA ada 4, yaitu :
- Greenable, Merupakan program yang bergerak pada bidang pengolahan sampah dan tanaman.
- KApaBEL, Merupakan program yang bergerak pada bidang elektronik dan instalasi listrik
- Dapur Dif_Able, Merupakan program yang bergerak pada bidang kuliner
- Aimable, Merupakan program yang bergerak pada bidang kerajinan tangan
Salut! Menurutku warung seperti ini jadi semacam ruang bagi teman2 difabel untuk berkreasi mba.. biar nggak ngerasa sendiri, nggak ngerasa beda, dan akhirnya akan membuat mereka makin percaya diri untuk tampil setara dengan teman-teman yang terlahir secara lengkap..
BalasHapusmaasyaaallah dapur di_able ini memperkerjakan teman-teman penyandng disabilitas agar bisa mandiri dan terus semangat dalam menjalani hidup
BalasHapusmasya Allah keren banget mbaa, harus di save ini kalau ke lampung harus mampir ke sini. Tempatnya juga kece ya buat foto2an, suka deh konsepnya. Ini ada penerjemah laginya ya, wah bagus sekalian bisa belajar banyak dari sini ya mbaa. Sukses untuk kafe dapur difabel lampung
BalasHapusSAlut banget sama mereka yang menyajikan menu yang berbeda. Ku pengen nyobain menu semua jenis Nasinya yang banyak pilihan. Pokonya kereen, acungkan jempol,semoga next bisa main ke Lampung dan mamir ke Cafe dapur difabel.
BalasHapusWah, keren amat Kafe Dapur Difabel di Lampung ini. Ternyata orang2 yang memiliki kekurangan ini masih bersemangat, malah makin produktif ya. Menu2nya seru nih dan harganya ramah banget di kantong.
BalasHapusAku kok penasaran sama menu-menu di nasinya. Ada nasih hijau dan nasi jeruk pula. Macam apa ya rasanya?
BalasHapusSemoga makin laris buat kafe dapur difabelnya, biar teman-teman juga rejekinya makin banyak.
Salut untuk sabata-sahabat difabel di Lampung, berkomunitas dan menghasilkan karya nyata, cafe Dif_able. Pengunjung bisa belajar bahasa isyarat juga di sana ya.
BalasHapuseh mbak saya kok bingung baca bagian ini "Etik Mudmainah sebagai ketua dan Etik Mudmainah sebagai wakil ketua." Salah ketik ya?
Senangnya dengan adannya Kafe Dapur Difabel dan beberapa program lain teman-teman penyandang disabilitas terus berjuang agar mandiri, untuk itu patut diapresiasi. Sukses selalu dan semoga kafenya makin maju
BalasHapusMashaAllah.. seneng deh mba liatnya.. walaupun mereka punya keterbatasan tapi tidak mengurangi semangat mereka untuk tetap beradaptasi dan bertahan serta berkarya ya.. sangat melihat peluang bisnis yaa.. coffee shop or cafee tuh sekarang jadi bisnis yang menjanjikan
BalasHapusSemoga kalau ada kesempatan ke Lampung bisa mampir kafe ini.
BalasHapusBagus banget konsepnya ya mbak bisa mengajak teman2 difabel untuk bekerja sehingga tidak didiskriminasi.
Harga di kafenya juga cukup ramah kantong nih
Menginspirasi. Meski dengan segala keterbatasannya, mereka semangat untuk membuka usaha. Keren juga konsep cafe dapur Dif Able ini.
BalasHapusDan saya sangat salut ke Komunitas Sahabat Difabel Lampung (SADILA). Ini patut banget buat dicontoh agar mereka yang difabel tak dipandang sebelah mata.
Ya Allah..
BalasHapusPadahal ini review tempat makan, tapi aku mewek bacanya. Aku gak kebayang Allah memberi kemudahan bagi sahabat-sahabat kita ini yaitu kelebihan kemampuan memasak dan membuat kreasi menu yang lezat.
Semoga senantiasa diberi kelimpahan keberkahan untuk Dapur Difable.
Tetap semangat~
Keren nih kafenya kak.. Alhamdulillah temen-temen difable tetep bisa berkreasi di bidang kuliner begini.. Semoga kafenya laris manis..semakin banyak pelanggan yang suka dengan kafe dan menu-menunya.
BalasHapusMasyaAllah keren banget. Kafe ini jadi wadah teman-teman difabel untuk belajar bekerja dan bisnis, ya. Semoga maakin laris kafenya.
BalasHapusMasya Allah, cafe nya keren nih, udah gitu menu makanannya juga beragam. Tapi harganya terjangkau banget.
BalasHapusAku catat dulu ya mbak, semoga kelak kalo road trip bisa mampir ke cafe ini
wah keren banget nih konsep kafenya, plus mempekerjakan sahabat difabel juga yaaaa. Menu makanannnya juga enak enak dan terjangkau banget nih harganyaaaa.. Jadi ngiler mau cobain jugaaa
BalasHapusWah ini keren loh, karena bisa memperkerjakan para difabel untuk mendapatkan kesetaraan dalam bekerja. Di Jakarta juga ada namanya Sunyi Cofee, aku sering kesana sebelum pandemi.
BalasHapusKeren banget ih. Punya keterbatasan tapi tidak membatasi untuk produktif. Huhu jadi malu. Aku kebanyakan mager.
BalasHapusTidak ada kata terbatas untuk melakukan apa saja
BalasHapusAsal tidak malu dan mau maju
Salut banget sama teman-teman difabel kalau melihat kesungguhannya seperti ini
Keren!!
BalasHapusCafe ini bukti nyata klo teman-teman difabel juga bisa berkarya ya mbak
aku suka sama tampilan cafenya, instagramable
menu menunya juga menggoda
Masya Allah..keren amat teman-teman difabel ini. Luar biasa semangatnya. Sampai terpikir bikin warung yang gak hanya jadi tempat makan aja kayak gini. Tetapi juga bisa jadi sarana belajar dan membangun pertemanan.
BalasHapusAku kaget liat pricelistnya, murah bangeeeeet padahal itu kan cafe ya. Tampilan makanannya juga menggiurkan. Masa puding cuma 2 ribu. Waduh kudu dilarisin ni yang punya usaha seperti ini, sudah membantu difabel eh makanannya pun murah
BalasHapusSangat menginspirasi. Di Jakarta ada juga bakso difabel, didirikan oleh komunitas penyandang tuli. sayangnya selama pandemi ini warungnya tutup. padahal pengin juga nyobain baksonya, sekalian mengapresiasi semangat mereka.
BalasHapusMasya Alloh Tabarakalloh, keren ini! Semoga semakin sukses, dan cafenya semakin berkembang. Boleh nih, ntar kalau ke Lampung , mampir di mari
BalasHapus