Assalamuaalaikum
Sahabat Smart Mom,
Moms,
diawal menikah, Alhamdulillah suami sudah memiliki rumah kecil yang cukup tempat kami berteduh. Namun, kondisi ekonomi
tidak memungkinkan untuk kami bertahan di sana. Kami pun pindah karena tugas.
Kemudian jadilah kami kontraktor alias mencari rumah kontrakan.
Pindah
kontrakan satu, dua, tiga dan empat membuat kami berpikir untuk punya rumah
sendiri. Walau konsekuensinya memang berat, harga tanah dan bahan melambung
tinggi. Kami harus ikat pinggang karena rumah idaman yang kami rencanakan tidak
murah! Butuh harganya sangat ‘tidak mungkin’ bagi kami saat itu. Ya, tabungan
tidak ada, harta warisan juga tidak bentuh cash. Modal nekad deh!
Namun,
impian memiliki rumah sendiri bukanlah kami saja. Orang-orang sudah menikah di
luar sana pasti sangat banyak. Tapi, harga properti yang terus melambung
beberapa tahun belakangan ini membuat sebagian orang ragu apakah mereka akan bisa punya rumah
sendiri.
Rumah kami yang telah dijual :) |
Apalagi
untuk mereka yang tinggal di kawasan Jabodetbek, yang kenaikan harga
propertinya relatif lebih tinggi dari kawasan lain. Tak perlu pusing, Anda bisa
manfaatkan KPR subsidi yang disediakan oleh pemerintah. KPR (Kredit Pemilikan
Rumah) subsidi langsung pemerintah ini dikenal dengan nama Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Program
ini terbukti mampu membantu masyarakat yang berpenghasilan dibawah 7 juta per
bulan untuk memiliki rumah layak huni dengan harga yang terjangkau.
Program
KPR FLPP sebenarnya telah aktif berjalan sejak tahun 2010 dan dari tahun ke
tahun semakin banyak peminatnya. Karena peminatnya yang semain banyak,
developer pun juga beramai-ramai menyediakan rumah subsidi.
Hal
ini membuat membeli rumah murah di Jabodetabek bukan lagi cuma isapan jempol.
Seperti Perumahan RajegHill Residence yang berada di kawasan Tangerang, Anda bisa mendapatkan
rumah ini hanya dengan DP 10 juta saja!
Dilansir
dari situs properti www.99.co/id, DP sebesar
10 juta ini dapat diangsur sebanyak 3 kali. DP ini pun berlaku untuk pembelian
unit rumah Rajeg Hill Residence tipe 30/60. Rumah tipe ini memiliki 2 kamar
tidur dan 1 kamar mandi dan dibanderol harga sekitar 150 juta.
Mengapa
bisa murah? Rajeg Hill Residence merupakan perumahan subsidi, yang artinya
perumahan ini dibuat khusus untuk memenuhi permintaan rumah murah. Sehingga tak
heran harganya sangat menggoda.
Seluk Beluk Rumah Subsidi
Dan Syarat Membelinya
Salah
satu yang membuat rumah subsidi berbeda dari rumah biasa adalah masalah DP nya.
Jika biasanya masyarakat terkendala karena besaran uang muka (DP) yang
ditetapkan bank ataupun developer yang relatif besar, dengan FLPP, masyarakat
dapat membeli rumah layak huni dengan uang muka hanya 1% dari harga jual rumah.
Inilah
mengapa Rajeg Hill Residence sendiri bisa mematok DP ringan hanya mulai dari 10
jutaan saja. Keunggulan lain, program ini memiliki suku bunga rendah, cicilan
yang terjangkau dan flat (tetap) dengan jangka waktu angsuran hingga 20 tahun.
Tidak
hanya itu, Anda pun bebas dari premi asuransi dan PPN. Lalu, bagaimana langkah
mengajukan KPR subsidi yang benar? Tentu saja ada persyaratan yang harus Anda
ikuti untuk membeli rumah subsidi Rajeg Hill Residence ini.
Yang
pertama, program KPR FLPP hanya ditujukan untuk Warga Negara Indonesia dan
berdomisili di Indonesia. Usia pemohon pun harus diatas 21 tahun atau telah
menikah.
Selanjutnya,
pemohon KPR FLPP haruslah yang belum pernah memiliki rumah sama sekali, karena
program ini bertujuan membantu masyarakat menengah ke bawah, yang mengharapkan
memiliki rumah yang layak huni.
Pemerintah
sangat tegas dengan aturan ini, karena jika program KPR FLPP dimiliki oleh
orang yang telah memiliki rumah, maka bisa saja pembelian rumah Melalui KPR
FLPP justru malah digunakan untuk hal-hal yang sifatnya komersial, seperti
disewakan atau diperjual belikan.
Selain
itu, pemerintah memberikan ketentuan bagi yang hendak membeli rumah tapak
dengan program KPR FLPP maka penghasilan maksimal Rp 8 juta/bulan.
Pemohon
program KPR FLPP harus mempunyai masa kerja atau bidang usaha minimal selama 1
tahun dan harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), sehingga dapat
mempermudah proses pembelian rumah subsidi.
Tak
hanya itu, pemerintah juga mengharuskan pemohon memiliki Surat Pemberitahuan
(SPT) Masa Pajak Penghasilan, SPT Masa Pajak Penghasilan (PPh).
Kabarnya,
di tahun ini pemerintah telah meningkatkan dana FLPP bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dari yang tadinya hanya sekitar Rp 5,8 triliun di tahun
2018, pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 7,1 triliun, dengan target
pembangunan 68 ribu unit rumah.
Pemerintah
pun menggandeng 25 Bank pelaksana yang terdiri dari Bank Nasional dan Bank
Pembangunan Daerah untuk berkomitmen menyalurkan FLPP bagi masyarakat yang
membutuhkan hunian layak.
Ke
25 Bank tersebut antara lain, Bank BRI, Bank BRI Syariah, Bank BNI, Bank Artha
Graha, Bank Mayora, Bank BTPN, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Bank BTN,
Bank BTN Syariah, Hana Bank, Bank BRI Agro, Bank Papua, Bank Sumsel, Bank
Kalsel, Bank Jatim, Bank BPD Bali, Bank DKI, Bank Jateng, Bank Aceh, Bank
Kalbar, Bank Riau Kepri, Bank BJB, Bank
BJB syariah, Bank NTT, Bank Jambi.
Sebelum Ambil KPR,
Perhatikan 5 Hal Penting Berikut Ini!
Meski
unit Rajeg Hill Residence ini sangat menarik untuk dimiliki, Anda tidak boleh
gegabah dalam mengambil keputusan.
Apalagi
dengan adanya fasilitas KPR subsidi yang sangat memudahkan pembelian rumah, ada
beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengajukan KPR.
Membeli
rumah dengan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) bukanlah komitmen yang
sederhana. Tenor cicilan yang relatif panjang memaksa Anda untuk memiliki
pendapatan yang stabil setiap bulannya.
Sayangnya,
masalah kesiapan finansial kerap kali disepelekan oleh mereka yang terburu-buru
ingin punya rumah. Tak heran jika ada debitur yang mengalami kredit macet dan
terpaksa mengajukan oper kredit.
Berikut
beberapa hal yang bisa mengukur kesiapan Anda dalam mengambil KPR:
1. Apakah Anda baru saja
mengalami kerugian?
Jika
Anda baru saja mengalami kerugian dalam segi keuangan misalnya kehilangan saham
investasi, kerugian berbisnis, atau kehilangan pekerjaan, maka Anda perlu
berpikir ulang sebelum mengajukan pinjaman kredit rumah.
Pasalnya
dalam kondisi emosional yang lemah tersebut Anda rentan mengalami kerugian
serupa. Lebih baik menunggu beberapa waktu sampai kondisi keuangan kembali
stabil sebelum mengajukan permohonan KPR.
2. Jika pindah kerja, apa
akan pindah rumah juga?
Pasar
pekerja yang berkembang cepat dan masif membuat karyawan sering
berpindah-pindah pekerjaan. Apabila Anda berencana untuk pindah pekerjaan, atau
ingin bekerja dengan berpindah-pindah domisili, maka tidak tepat untuk
mengajukan kredit perumahan.
Pasalnya,
rumah akan lebih sering kosong dan mudah mengalami kerusakan. Sementara jika
ingin disewakan Anda harus mencari orang kepercayaan untuk mengelola.
3. Apakah Anda punya
tabungan ekstra selain uang muka?
Uang
muka yang semakin ringan membuat calon debitur semakin mudah dan cepat
mengajukan KPR. Namun, harus diakui bahwa semakin kecil uang muka maka semakin
besar suku bunga yang harus dibayar.
Anda
juga harus paham kalau ada banyak biaya tersembunyi ketika membeli sebuah
rumah. Misalnya biaya provisi, notaris, pajak, BPHTB, sampai ongkos agen
properti. Jadi, pastikan pundi-pundi tabungan Anda cukup untuk membayar semua
tagihan tesebut.
4. Apakah pembelian secara
kredit lebih murah daripada membeli lunas?
Hal
ini tergantung kepada dimana lokasi hunian. Apabila Anda membeli sebuah hunian
dimana peminat okupansi sewanya tinggi, maka harga properti akan meningkat
stabil setiap bulan.
Hal
tersebut bisa menguntungkan Anda jika ingin menjajal bisnis kontrakan atau kos
kosan. Pembelian dengan metode kredit pun terasa lebih ringan dan efektif.
Di
sisi lain, pembelian rumah langsung lunas akan lebih tepat untuk lokasi hunian
dengan harga sewa dan peminat yang cenderung stabil. Lebih baik Anda bersabar
untuk menabung supaya cepat memiliki hunian impian.
5. Apakah Anda benar-benar
siap mengajukan KPR?
Ingat
bahwa Anda akan terikat kewajiban untuk membayar sejumlah uang yang nilainya
bisa terus meningkat seiring dengan suku bunga setiap bulannya. Sementara Anda
tidak tahu apakah nantinya ada keperluan mendesak di tengah perjalanan.
Pada
akhirnya, proses pembelian rumah adalah keputusan finansial dan emosional
terbesar yang pernah Anda buat. Yakini diri bahwa ini adalah keputusan yang
tepat, tidak perduli apa yang orang lain bilang.
Itu
dia hal-hal yang perlu diperhatikan dari diri Anda sebelum mengajukan KPR baik
subsidi maupun tidak. Tentu saja pilihan rumah subsidi Rajeg Hill Residence ini
menarget satu pasar tertentu yang mungkin tidak begitu cocok untuk pasar
lainnya.
Tapi
untuk Anda yang mencari rumah murah Tangerang, rumah Rajeg Hill Residence ini
patut Anda jadikan pertimbangan!
warna catnya ijo kuning sama kaya rumahku. aku juga ambil perumahan bersubsidi loh mbak.
BalasHapusBagus ya, programnya bisa membantu masyarakat yang berpenghasilan dibawah 7 juta per bulan untuk memiliki rumah layak huni dengan harga yang terjangkau.
BalasHapusDp-nya ringan bangeett ya Mba
BalasHapusIni solusi buat keluarga millennial yg mau punya rumah niiih
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Bagus banget program KPR FLPP, bener bener meringankan sih rumah subsidi ini. Mungkin yang dulu rasanya mustahil punya rumah di area Jakarta dan sekitarnya, alhamdulillah sekarang ada jalannya ya mbk
BalasHapusJadi solusi ya ini buat yang mau cari rumah dengan harga terjangkau. Semoga aja akses transportasinya pun mudah
BalasHapuskirain di pondok rajeg deket rumahku. ternyata rajeg di tangerang ya :)
BalasHapussaya pakai kpr juga, jadi memudahkan siapa saja untuk memiliki rumah impian
Ringan ya DP nya, bisa diangsur juga.
BalasHapusSaya jadi pengen juga nih, sekarang masih ngontrak. Mau cek 99.co ah, kali aja ada perumahan di Malang yang pakai sistem kayak gini
Wah dekat kawasan perumahanku ini di Tangerang, tapi memang perkembangan properti di sini gila-gilaan harganya, naiknya cepet apalagi kalau fasilitas perumahannya lengkap terutama air karena pengalamanku, air tanah di kawasan sini rata-rata kualitasnya jelek termasuk di rumahku...hiks, karenanya kalau aku mudik ke Lampung bisa mandi pakai air sumur rasanya bedan banget sejukkk. Harganya masih termasuk terjangkau nih untuk du kawasan industri seperti Tangerang.
BalasHapusCocok banget buat yang membutuhkan rumah budget, nih, Mbak. 150 juta untuk saat ini masih bisa dikatakan terjangkau.
BalasHapusMembantu sekali program ini, rumah subsidi. Teringat pas suami mutasi ke Jakarta 2006, DP rumah wilayah Jakarta 3 digit sudah...hiks. Ini DP 10 juta sudah bisa punya rumah. !
BalasHapusWah tetanggaan sama rumah yang kubeli sama-sama di Rajeg,, itu daerah yang cocok untuk beli rumah invest karena masih murah dan sepertinya perkembangannya cukup baik meski agak lama sih tapi katanya sebentar lagi mau diluasin jalannya dan dibikin tol
BalasHapusBaru tahu ada KPR subsidi. Program yang bagus ya, jadi nggak ada alasan lagi nggak punya dana buat beli rumah ya, kan bisa minta subsidi.
BalasHapuswaaah murah banget DP hanya 1% dari harga jual rumah. apalagi syaratnya juga mudah, yg penting jelas ada usaha kerja minimal setahun dan jelas bayar pajak
BalasHapusAlhamdulillah sekarang udah banyak ya rumah seperti ini bisa banget buat anak muda yang baru menikah dll..
BalasHapusRumah subsidi gini tuh benar-benar membantu bagi yang membutuhkan mba, karena tau sendiri kan ya biaya untuk perumahan itu adalah investasi terbesar dalam rumah tangga. Harus benar-benar ada kesiapan secara finansial untuk melakukan cicilan di kemudian hari.
BalasHapusSayang aku domisili di Bogor ya, gak tau kenapa lebih nyaman tinggal di Bogor. Pengen deh lunya rumah sendiri, moga ada rumah subsidi seperti ini di di Bogor ya mbak. Kalau ada, aku dicolekin dong. Makasih mbak Naqi
BalasHapusasik nih buat yang lagi galau carirumah bisa banget cobain apalagi DPnya terjangkau ya mba semoga makin memudahkan btw pertimbangannya betul banget jangan sampe nanti malah macet yah
BalasHapusAku suka mupeng kalau lagi bahas tentang rumah, karena salah satu impian ku adalah memiliki rumah
BalasHapusTapi aku setuju banget deh buat membeli rumah tidak boleh gegabah harus dipikirkan matang-matang
Meski DP murah tapi tetap harus banyak yang dipertimbangkan sebelum membeli rumah subsidi ya mbak. Enak juga ya kalau ada subsidi dari pemerintah.
BalasHapusharganya 150 ya, boleh juga nih buat investasi. harus ngecek langsung ke Tangerang.
BalasHapusMurah banget untuk ukuran Jabodetabek. Rumah subsidi gini solusi ya untuk yang ingin memiliki rumah pertama. Cari ah di peta, Rajeg hill tepatnya dekat stasiun apa.
BalasHapusperumahan subsidi gini memang banyak membantu kalangan menengah ke bawah yang ingin punya rumah. Saya dul hampir beli rumah kpr bersubsidi tapi batal karen dapat rumah bekas dengan harga lebih terjangkau.
BalasHapusAlhamdulillah Makin mudah punya rumah. Rumahku juga rumah subsidi nih hehe.. harganya memang murah tapi lokasi jauh dari kota
BalasHapusMupeng cuma 10 juta euy
BalasHapus