Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,
Zaman kecil ingat banget kalau di rumahku selalu ada susu kaleng, Susu Kental Manis (SKM). Bagi keluarga kami, SKM sering banget digunakan untuk membuat kue, es cendol atau juga topping roti. Nah, bertahun-tahun kemudian, aku mengunakan SKM untuk tambahan membuat cemilan anak-anakku. Paling sering adalah membuat donat, pisang susu, dan es krim. Apalah pernah aku meminum segelas SKM? Pernah banget, apalagi iklan di TV menggiurkan ya?
Dikatakan kalau minum SKM sudah bagian asupan gizi seimbang, aduh Moms... itu salah banget! Awalnya, suamiku yang suka menegur, jangan pernah memberikan SKM kepada anak-anak. Kebetulan anak-anak enggak pernah ketagihan SKM, mereka aku kenalkan susu segar, UHT dan susu lainnya. Namun, bagaimana dengan anak-anak yang ortunya ekonomi menengah ke bawah?
Inilah pentingnya literasi publik untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas, bahwa bagaimana bahaya mengkonsumsi SKM dalam jangka panjang, hubungan dengan stunting, bonus demografi kelak dan bagaimana pemerintah menanggani ini. Alhamdulillah aku diberi kesempatan untuk menghadiri Talkshow dengan tema, “Cerdas Memilah Pangan Sehat dan Bergizi serta Bijak Menggunakan SKM,” yang diselenggarakan oleh PP Muslimat NU bekerjasama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI), Kamis 29 November 2018 lalu di Gedung SKM, Jalan Cut Mutia Bandar Lampung.
Tahun 2045 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Indonesia tepat berusia satu abad dan visi besar Indonesia adalah mewujudkan Indonesia Emasi 2045. Pada saat itu, anak-anak yang kini masuk usia 15 tahun ke bawah akan menjadi pemimpin dalam berbagai sektor. Untuk itu, penting bagaimana saat ini anak-anak dapat pemenuhan hak tumbuh, kembang, kesehatan dan pendidikan, sehingga tepat pada tahun 2045 anak-anak siap menjadi pemimpin masa depan.
Namun, Saat ini Indonesia mengalami double burden of malnutrion. Menurut Dr.dr Hj. Reihana, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, “Ada masalah kesehatan gizi ganda di Indonesia, yaitu obesitas dan kekurang gizi,” ujar Bu Reihana dalam kata sambutannya.
Dr.dr Hj. Reihana, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung |
Perlu diketahui ibu zaman now inginnya serba instan dan praktis, sehingga tidak berpikir kritis. Salah satunya penggunaan Susu Kental Manis (SKM) yang dianggap sebagai minuman bergizi untuk anak. Yap, kita memang sering termakan iklan di TV. Apalagi iklan SKM itu sangat meriah, ada artis terkenal, keluarga bahagia dan promosi dengan satu seduh saja, 1 gelas SKM dapat memenuhi gizi keluarga. Harga ekonomis dan cepat membuatnya menjadi bahan promosi iklan SKM.
Namun Moms, ada beberapa fakta mengejutkan mengenai SKM. Berikut fakta Seputar SKM :
Susu kental Manis (Foto : merdeka.com) |
1. Susu Kental Manis (SKM) merupakan produk turunan gula yang mengandung kadar gula tinggi. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2971-1998 Susu kental Manis (SKM) adalah produk susu berbentuk kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagaian air dari susu tanpa lemak dengan lemak susu/lemak nabati yang telah ditambah gula, dengan atau diizinkan. Kandungan gula pada SKM menurut ketetntuan SNI adalah 34-48% yang merupakan gula yang ditambahkan. Jadi, SKM sama sekali tidak bisa ditempatkan sejajar dengan ‘susu’ sebagaimana yang dipahami secara umum.
2. Kadar gula yang tinggi pada SKM meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak.
Data Riskerdas tahun 2018 menunjukkan ada 8% balita yang gemuk, artinya ada sekitar 2 juta balita di Indonesia menderita kelebihan berat badan dan obesias memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan pada masa dewasa, seperti gangguan tidur dan penyakit hati.
3. Asupan gula yang berlebihan akan merusak gigi anak.
Menurut data WHO tahun 2018b, konsumsi minuman berpemanis akan meningkatkan risiko karies gigi yang berakibat meningkatnya kesakitan pada anak, kecemasan, rendahnya kehadiran di sekolah dan pencapaian akademik.
4. Kandungan gizi SKM lebih rendah dibandingkan jenis susu lainnya.
5. Kalsium dan protein SKM lebih rendah daripada susu bubuk dan susu segar.
Kenali Susu yang dikonsumsi |
Moms, sebenarnya hal di atas dapat kita minimalir dengan pola makan dan hidup sehat. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ibu Prof. Dr. Dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp, M (K) mengatakan, “Mencukupi gizi anak-anak di Indonesia tidak harus melalui susu. Ada makanan lain yang memiliki gizi sama dengan susu, tetapi pasokannya lebih realistis dengan kondisi di Indonesia dan tentunya lebih tepat di promosikan ke masyarakat,”
Menurut Bu Masruroh dari BPOM Lampung, “Susu SKM bukanlah pengganti ASI dan tidak diperbolehkan diberikan pada anak usia di bawah 12 tahun. Itulah kaidah yang telah diatur oleh BPOM sehingga produk SKM yang beredar di pasaran harus sesuai. Saat ini harus ada ketentuan label agar tidak lagi menyesatkan masyarakat. Untuk itu kita harus aktif mengecek KLIK yaitu :
K- Kemasan
L- Label
I-Izin edar
K-Kadarluarsa
DR.dr Hj. Reihana, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, juga berpesan agar ibu hamil menjaga kandungannya bahkan kalau kalau bisa sejak remaja, anak gadis yang lagi haid harus makan vitaman atau zat besi. Hal ini menghindari perempuan yang anemia. Jika perempuan hamil dan mengalami anemia, maka akan berpengaruh pada anak yang dikandung dan dilahirkannya. Untuk menghindari stunting, Bu Reihana mengajak peserta yang hadiri untuk peduli dengan 1000 hari pertama kehidupan. 1000 hari itu terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lalu, bagaimana mengedukasi masyarakat yang sudah terlanjur cinta SKM? Yuk, Moms dimulai dari orang-orang terdekat untuk bijak pakai SKM. SKM tidak cocok untuk anak-anak, apalagi dianggap sebagai pengganti susu. SKM bukanlah susu tapi produk olahan susu. Menurut Pak Arif Hidayat Ketua Harian Yayasan Insan Cendikia Indonesia (YAICI), “Caranya gampang Bu mengajak orang untuk mengetahui SKM itu bukan susu. Ambil saja SKM dan direbus nanti lama akan kelihatan sebagai gula,” ujar Pak Arif. Yap, aku sempat berbisik-bisik dengan Mbk Dwi kalau SKM direbus jadi caramel, berbentuk gula menggumpal.
Peruntukan Susu Kental Manis (SKM)
SKM ini bukanlah untuk susu anak atau balita, tapi dapat digunakan sebagai topping/tambahan makanan dan minuman seperti yang telah dicontohkan oleh PP Muslimat NU Provinsi Lampung dengan menggelar lomba. Nah, berikut contohnya :
1. Martabak Mini
2. Bolu Koja
3. Agar-agar
Nah, sahabat Smart Mom, semoga tulisan di atas bermanfaat dan semoga Ibu Cerdas Indonesia dapat bijak pakai SKM. Ini pendapatku setelah mengikuti Talkshow Bijak Menggunakan Susu Kental Manis (SKM).
Saya gak pernah mengkonsumsi SKM seperti minum susu. Rasanya terlalu manis buat saya. Gak suka. Jadi, biasanya saya pakai buat campuran makanan dan minuman aja dengan takaran yang sedikit. Saya memang gak terlalu suka rasa manis
BalasHapusini penting banget disosialisakn, di daerahku masih banyak orang tua yang ngasih anaknya SKM. karena katanya anaknya lebih seneng SKM daripada susu bubuk biasa. ada juga yang karna faktor ekonomi.. tapi bahaya banget kalau menjadikan SKM pengganti sufor atau asi
BalasHapusmemang masih banyak yang menganggap SKMu itu layaknya susu formula untuk bayi dan anak-anak. Namun kita hanya bisa menganjurkan, soal keputusan tetap memnberikan atau tidak kembali ke tangan mereka masing-masing...
BalasHapusThats why skm bery sweet ya diluar bAtas manis
BalasHapusIni memang jadi masalah besar mbak, kalau di desa (kebetulan aku dan suami menghabiskan masa kecil di desa) minum SKM aja dah mewah mbak, jauh banget kalau diminta ganti ke susu bubuk. Hmm....pentingnya media dalam mensosialisasikan hal ini, ini kan gara2 media juga
BalasHapuskatanya nyebutnya sekarang bukan lagi susu mbak... tapi krimer
BalasHapusNamanya jg kental manis ya Mbak, pasti manis banget. Tapi kadang ada juga yg udah pakai SKM eeh malah nambahin gula dikit trus diminum. Weeew, itu manisnya kebangetan deh yah.
BalasHapusPaling cocok emang SKM ini untuk bahan kue aja ya Mbak :)
Sekarang makin banyak camilan camilan enak yang menggunakan susu kental manis sebagai pelezat ya mba. Apalagi martabak. Mmh enaknya kebangetan
BalasHapusJadi teringat anak tetangga yang masih kecil terus giginya rusak karena terlalu banyak minum SKM. Huhuhu. Sedih.
BalasHapusEmang ya benar sekali kemarin pas ketemu sama dokter anak juga bilang ternyata susu kental manis itu tidak baik untuk kesehatan dan bukan merupakan pengganti susu juga
BalasHapusEnak emang Mbak bikin es krim dari SKM, tapi kadang aku ngerasanya lebih eneg. Atau cuma aku aja yang ngerasa gitu?
BalasHapusYapp emang sudah seharusnya menggunakan SKM hanya untuk pelengkap ya..
BalasHapusDulu aku seneng minum skm mbak campur kopi wkwk. Tapi semenjak tau udah jarang, paling untuk pelengkap makanan aja. Sekarang udah beralih ke uht
BalasHapusSaya juga baru mengetahui SKM bukan susu itu beberapa tahun terakhir. Dan jujur aja sempet kaget, pasalnya dari dulu tuh suka banget bikin seduhan yg kaya di iklan2 selama ini
BalasHapusAku pakai SKM untuk topping aja biasanya di roti atau buat puding
BalasHapusJujur, dari kecil aku suka banget segala panganan yang pake SKM. Untungnya meski pernah ngalamin masa ekonomi keluarga pas di bawah, ortu tetap mengandalkan susu bubuk dibanding SKM.
BalasHapussobatku masi kasi skm buat anaknya krn katanya doyan dijadikan susu padahal sudah kuberitahu persis informasi seperti yg mba tulis tp susah masuk jd sedih deh ku ga bisa influence sobat sendiri
BalasHapuskita harus tau dan dengan bijak menyesuaikan penggunaannya untuk hal-hal lain yang juga bagus, tapi bukan untuk anak-anak yaaa Mba..
BalasHapusSejujurny aku termasuk yg g punya stok skrm d rmh krn emng manis bgt n g suka
BalasHapusTp sama aj mb krn sring jajan d luar misal martabak gitu kan mereka jg pake skm y 😂
Sekarang jadi tau ya kalau SKM itu bukan untuk di minum tapi hanya buat toping aja soale banyak mengandung gula.
BalasHapusAku pakai SKM untuk campuran minuman kopi, tapi jaman dulu waktu masih ngopi. Atau aku pakai untuk campuran bikin jajanan macam bolu atau nagasari, puding, itu pun dikit.
BalasHapusSusu kental manis biasanya aku olah lagi jadi dulche de leche, teus dipakai buat olesan roti tawar :)
BalasHapusAcara seperti ini perlu ya untuk mengedukasi para moms tentang SKM karena gula di dalam SKM itu tinggi banget ya ternyata mba.
BalasHapusiya sih, SKM jangan diberikan pada anak2 karena dia bukan susu
BalasHapusKalau aku Susu Kental Manis dirumah aku gunakan untuk bikin kue mbak, atau untuk tambahan saat makan roti tawar.
BalasHapusAkutu... sesungguhnya, kalo lagi ga ada makanan, suka diem-diem nyemilin SKM.
BalasHapusHihii~
Setelah itu ngerasa bersalah...
Tapi diulangi lagi...
HUauau~
Aku pake skm untuk bikin kue dan es, soalnya enak untuk pengganti gula
BalasHapusSKM bikin heboh ya, emang sih SKM ga bagus buat komsumsi gizi anak dan bukan susu buat anak pula. tapi kalau untuk toping atau pelengkap makanan ga salah juga ya kan.
BalasHapusLhoooh, aku sama nih sama Lendy. Suka nyemilin SKM terurama yang coklat. Enak banget ituuu.
BalasHapusAku tau tentang SKM ini dari teman-teman blogger Mba, dan ikut mensosialisasikan ke keluarga dan tetangga. Maklum, di sini susu=SKM.
Aku suka manis, tp jarang bgt konsumsi SKM, beli kalo bulan puasa aja paling, buat pemanis es campur hehe
BalasHapusSkrg kemasan SKM udah gk pake S lagi, cuma Kental Manis aja ya. Semoga makin banyak org yg bijak menggunakan produk ini
BalasHapusAnak sulungku nih yg blm bisa berhenti mengkonsumsi SKM. Dia suka menyeduh 1 sachet utk segelas minuman. Mana dia tinggal di asrama pula, susah ngontrolnya. Tetep sih udah kupesan ga boleh sering2 karena kadar gulanya tinggi.
BalasHapusWaduh saya minum kopi pakai campuran susu kental manis, tapi sedikit saja yang penting ada manis-manisnya.
BalasHapusdidaerah saya masih banyak orangtua menggunakan susu kental manis untuk anak2 balita... orangtua wajib baca ini..
BalasHapuspaling suka kalo SKM ini dicampur sama kelapa muda dan gula merah trus diminum siang-siang saat matahari sedang panas-panasnya atau saat buka puasa :)
BalasHapusPuji syukur selama ini konsumsi SKM untuk topping makanan / minuman aja. Kandungan gulanya ternyata tinggi banget.
BalasHapusThanks infonya, mbak.
Jaman kecil dulu aku belum kenal susu UHT mb.. Hihi.. Jadi pagi sebelum sekolah minum SKM.. Malem sebelum tidur minum sufor.. Alhamdulillah pas aku smp ibuku tau kalo skm itu banyak gulanya. Jadi stop sejak saat itu.. Tapi maksa minum sufornya tetep lanjut sampe kuliah HAHAHAH
BalasHapus