Bahagianya Mencetak Album Foto (Photobook) Online di ID Photobook

Assalamualaikum sahabat Smart mom,

Waktu aku kecil Ayahku senang sekali mengajak jalan-jalan, makan-makan dan berfoto. Selalu saja ada kenangan setiap akhir pekan. Kebiasaan Ayah yang paling kuiingat salah satunya mencetak foto-foto kami di album foto.Hal ini membuat kami banyak sekali kenangan indah semasa kecil Entah berapa album yang telah mengukir sejarah masa kecil kami dari aku lahir hingga saat Ayah telah tiada kebiasaan ini menurun kepada aku dan saudara-saudaraku setiap kumpul acara keluarga kami selalu berfoto bersama dan biasanya Wodang, kakak sulung pertamaku meminta file foto itu dan dicetaknya menjadi beberapa album untuk dibagikan kepada keempat adik-adiknya.

Saat anak pertama lahir, aku memiliki album foto dari Faris lahir hingga bisa berjalan. Namun setelah anak kedua lahir, Fatih lahir di era digital sedang maraknya Facebook, maka aku lebih sering menyimpan foto-foto hanya di album facebook saja.

Menyimpan foto di album facebook kelemahannya foto-foto itu tidak bisa diraba dan sulit sekali untuk membawanya ke mana-mana karena tergantung dengan sinyal. Kalau mau melihatkan foto kenangan ke kampung halaman Kakung dan Utie di Kalipasir agak susah nih.

Kemudian, ketika anak ketiga lahir aku bersiap-siap untuk membuat buku portofolio perkembangan kelahiran Aisyah. Setiap pagi, aku mendokumentasikan kegiatan Aisyah. Dari mandi, pijat, berjemur, hingga diajak jalan-jalan. Suatu hari, laptopku eror. Hard disk-nya rusak dan foto-foto Aisyah ketika bayi hingga usia 2 bulan hilang musnah. Aku sempat kecewa berat, sedih, lama sekali move on-nya karena aku dari hari ke hari mengumpulkan foto ketika Aisyah lahir hingga usia 2 bulan itu. Belum lagi data cerpen lamaku dan vidoe Faris ketika masih TK. Hilang semua, hiiks... Namun, kecewaan itu aku larikan dengan menulis dan menulis,  sehingga isi blogku banyak sekali bercerita tentang Aisyah. Padahal itu aku lagi menterapi diri sendiri untuk mengikhlaskan kehilangan foto dan video Aisyah saat bayi.

Beberapa minggu lalu, aku mendapat kesempatan untuk mencetak album kenangan hal-hal yang paling menyenangkan dalam kehidupanku di ID Photobook. Maka aku membuat dua album kenangan terindah, yaitu satu album khusus untuk Princess Aisyah dan Album keluargaku kebetulan pada tanggal 4 September 2018 ini Aisyah tepat berusia 4 tahun, jadilah album Aisyah ini sebagai kado buat Aisyah.

Saat aku mengumpulkan album foto ini aku sempat senyum-senyum sendiri karena mengenang saat keluarga kami tinggal di Padang. Ya, ternyata foto-foto yang ada itu sangat menyimpan kenangan dan memiliki cerita yang panjang bahkan ketika aku Perlihatkan foto-foto di album ini, Aisyah bilang “Itu adik ya, Mi?” tanyanya. Kujawab, itu Aisyah loh, lihat ada yang digendong Abi, foto dengan Mas Faris dan Abang Fatih. Aisyah jadi exited sekali melihat foto  masa bayinya. Malah sudah bisa bercerita, “Suatu hari, Aisyah pegang kucing! Atau “Suatu hari Aisyah digendong Abi!” Haha....lucu banget kan? Foto ternyata bisa memancing imajinasi anak lho, Moms!

Album foto ini membantuku mengenalkan siapa diri dan mengenal masa kecil anak-anak, contohnya Fatih ia melihat kembali foto masa bayinya bahkan bertanya, “Waktu bayi, Abang enggak punya tanda lahir ya, Mi?” aku kaget mendengar pertanyaannya. Memang sih tanda lahir di pipinya Abang Fatih tidak terlihat saat lahir, baru usia 10 hari tanda lahir di pipinya terlihat dengan jelas.

Album foto keluarga aku ini juga memuat foto-foto kenangan indah dalam keluarga kami seperti foto pernikahan kami yang sengaja aku selipkan di foto keluarga ini agar anak-anak mengetahui bagaimana proses Umi dan Abinya dulu.

Aku memilih foto kenangan-kenangan yang paling indah seperti saat keluarga kami jalan-jalan ke Pantai Panjang di Bengkulu, Muara Bungo di Jambi, Istana Pagaruyung di Sumatera Barat dan ke Pulau Pahawang Lampung. Foto-foto ini dapat memancing suasana menjadi lebih akrab kami dapat tertawa tawa melihat foto masa kecil anak-anak dan menjadi bahan cerita. Oh, ternyata kami pernah melewati masa-masa sulit itu dan ketika melihat foto itu kembali kami akan sangat bersyukur sudah melalui masa-masa itu.

Alhamdulillah ID Photobook ini menjadi album foto unik, foto-fotonya tercetak dengan terang bahkan ketika file foto itu aku ambil dari smartphone bukan dari kamera hasilnya. Hasil cetakannya bening dan tidak blur. Ada beberapa foto saja yang masih belum terlalu mulus. 

Selain itu, foto-fotonya design kayak majalah, sehingga ketika dibuka bolak-balik oleh anak-anak tidak mengalami goresan. Berbeda kalau album zaman dulu, ketika ingin melihat fotonya kita akan tertarik oleh plastiknya dan fotonya lama-kelamaan akan menjadi jamuran. Maka, senang banget bisa proses cetak foto online ini.

Kalau di cetak foto dengan album Photobook terlihat lebih mewah dan eksklusif karena kertasnya juga bagus dan cetakannya mulus. Sampai-sampai suamiku bilang, “Ah, kita promosikan aja di kantor pasti banyak teman-teman yang ingin cetak album foto seperti ini!” Ciee...

Unboxing Album Photobook

Nah, buat teman-teman yang berminat berikut langkah-langkahnya mencetak album Photobook :

1. Buka website ID Photobook

2. Daftar

3. Ikuti langkah-langkahnya

4. Kirim foto yang sudah dipilih. Kalau pengalamanku aku menyimpan foto di google drive sehingga dari pihak ID Photobook yang akan mendownload dan mendesginnya. Tunggu hasil cetak tak lebih dari 1 bulan. Pengalamanku hanya sekitar 2 minggu sejak mengirimkan foto.

Nah, gimana mudahkan? Untuk harga cetak sekitar Rp. 99.000-Rp. 350.000 dengan cover dan dapat dipilih sendiri. Yuk, segera miliki album foto Photobook di ID Photobook ya!

Untuk informasi lengkap, Moms bisa cek di media sosial ID Photobook berikut :

Facebook : idphotobook.page

Instagram : @id.photobook

Youtube :  ID Photobook

Selamat mencoba!

Berbagi :