Assalamualaikum
Sahabat Mom,
ASI sangat penting bagi bayi. Tidak ada makanan lain yang terbaik selain ASI. Ini adalah anugerah yang diberikan kepada seorang ibu. Namun, dalam perjalanannya memberikan ASI akan banyak mendapat tantangan. Baik dari orang terdekat atau pun dari internal sendiri. Pengalamanku saat menyusui anak pertama, ilmuku masih sedikit sekali sehingga saat anak pertama lahir, aku tidak langsung menyusui anakku. Bayiku tidur terpisah hingga keesokan harinya. Tangis bayi yang terdengar dari luar terus terngiang-ngiang. Bayiku lelap dengan susu formula.
ASI sangat penting bagi bayi. Tidak ada makanan lain yang terbaik selain ASI. Ini adalah anugerah yang diberikan kepada seorang ibu. Namun, dalam perjalanannya memberikan ASI akan banyak mendapat tantangan. Baik dari orang terdekat atau pun dari internal sendiri. Pengalamanku saat menyusui anak pertama, ilmuku masih sedikit sekali sehingga saat anak pertama lahir, aku tidak langsung menyusui anakku. Bayiku tidur terpisah hingga keesokan harinya. Tangis bayi yang terdengar dari luar terus terngiang-ngiang. Bayiku lelap dengan susu formula.
Saat
kembali dari klinik persalinan, bayiku juga dibawakan sekaleng susu formula.
Belum lagi anggapan keluarga besar yang mengatakan, “Anakmu kurus, ASI-nya
enggak cukup! Udah, kasih aja susu tambahan!” Saat itu aku enggak berdaya untuk
menolak. Aku menuruti memberikan susu formula bahkan dengan merk mahal. Hasilnya,
anakku saat itu sering diare dan bolak-balik RS. Aku baru tahu mungkin salah
satunya dia alergi susu formula.
Menjadi Pejuang ASI
Pengalaman
pahit itu membuat aku trauma menambah anak. Namun, setelah banyak menabung
ilmu, akhirnya kehamilan keduaku terjadi setelah sulungku masuk TK A.
Dikehamilan kedua itulah aku mengalami semangat mencari ilmu tentang ASI.
Padahal saat itu aku masih menjadi ibu bekerja, tapi aku bertekad untuk
memberikan ASIX dan ASI Perah. Akhirnya aku mengikuti berbagai kelas online tentang
menyusui dan memberi buku tema ASI. Tak cukup dengan itu, aku merasa terpanggil
menjadi pejuang ASI Ekskulif (menyuarakan pentingnya memberikan ASI pada bayi
usia 0-6 tahun).
Foto bersama Mbk Gracia Danarti, Pimred Ayahbunda |
Breastfeeding 911 di Lampung
Sabtu,
11 Agustus 2018 lalu aku mengikuti Jumpa Pakar Breastfeeding 911 yang diadakan oleh Ayahbunda dan Pigeon. Pagi itu
aku senang sekali karena pertama kalinya sejak suamiku usai kuliah di Padang
mengantarkan aku ke acara. Biasanya suamiku bilang, “Udah Umi pergi aja naik
gojek!” atau “Umi bawa aja motornya!” Namun, hari itu berbeda banget membuat
aku makin semangat menyerap ilmu hehe..
Ballroom
2 Novotel Lampung sudah ramai dengan peserta. Di depan pintu registrasi sudah
terususun rapi name tag peserta. Aku disambut Mbk Rahma dari Ayahbunda lalu
memilih duduk di sayap kiri bagian depan. Aku semeja dengan Umi Neny penulis
Lampung yang dikenal dengan blogger parenting. Salut nih Eyang Umi hadir
bersama menantu dan cucunya. Keren euy, nenek pendukung ASI :)
Foto bersama Bunda Eva, Istri Walikota Bandar Lampung :) |
dr I.G.A.N Partiwi, Sp. A, Mars
Sebelum acara dibuka, moderator Arif Tirtosudiro mengatakan kalau 15 tahun yang lalu ia harus berjuang untuk mencari info ASI untuk anaknya. Sebagai pasangan muda kala itu, Ia dan istrinya saling bersinergi. ASI itu memerlukan support system yang bisa menyukseskan pemberian ASI yang pertama adalah Suami. ”Coba deh siapa yang hadir hari ini didampingi suami? Ayo tepuk-tepuk pundak suami, terima kasih ya sudah menemani saya!” Ajak Arif. Peserta yang sebagian besar ibu hamil, ibu menyusui, para suami, medis dan blogger ikut tertawa gembira melihat gaya Arif membuat suasana meriah.
Tak lama profil
dr Tiwi ditampilkan. Dokter berperawakan imut yang cantik ini adalah dokter anak di RS Bunda, Jakarta. Aktif mengajak ibu-ibu Indonesia peduli ASI.
Menurut dr Tiwi, ASI diciptakan yang Maha Esa dengan spesifik berbeda dengan air susu dari hewan baik sapi atau pun tikus yang sama-sama memiliki kelenjar susu. “ASI hal yang mudah tapi tidak mudah memberikannya. Bagi yang baru melahirkan jika tidak dengan tekad yang kuat memberikan ASI akan menyerah. Padahal kalau tau ilmunya, betapa besar manfaat memberikan ASI, maka para Ibu akan semangat memberikan ASI,” Ujar dr Tiwi. Lebih lanju dr Tiwi membahas tips sukses agar ibu lancar menyusui, “Ibu perlu didampingi orang terdekat, RS yang mendukung dan ilmu ya!” kata dr Tiwi.
Menurut dr Tiwi, kolostrum jumlahnya sedikit karena menyesuaikan dengan volume lambung bayi. Kolostrum dipenuhi sel-sel antibodi yang memberi kekebalan pada bayi karena bayi-bayi ASI jarang sakit, terutama diare. Kalau diawal kelahiran bayi seperti diare itu normal karena laktosa diawal memberikan gejala seperti diare. Bagian ASI dalam 5 hari pertama disebut dengan Kolostrum dan 14 hari pertama disebut ASI Peralihan.
Selajutnya dr Tiwi menjelaskan susu sapi biasanya volumenya dikasih melebihi ukuran lambung. Protein susu sapi karena untuk otot, maka besar, beda dengan volume lambung bayi, proteinnya ASI kecil-kecil namun justru melindungi usul yang bolong-bolong usus yang belum sempurnasehingga pada saatnya makan, akan siap. Tapi, untuk usus bayi yang diberikan susu sapi sering sekali menimbulkan alergi.
Jika ASI belum keluar saat baru melahirkan, sebaiknya lakukan Skin to skin contact sebanyak-banyaknya. Kegiatan menyusui ini adalah alami dan bisa dipelajari. Untuk itu dr Tiwi memberikan tips sukses menyusui, pertama sikap percaya diri seorang ibu untuk memberikan ASI. Pada awal melahirkan perasaan seorang ibu masih campur-campur dan kaget, sehingga kegiatan menyusui masih perlu banyak informasi. Kedua, melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Di seminar ini, Peserta juga diperlihatkan video bagaimana melakukan IMD yang benar. Bahkan untuk bayi yang proses melahirkan secara ceaser. Aku juga baru tahu loh ternyata IMD dapat dilakukan oleh Ayah apabila kondisi ibu usai melahirkan tidak memungkinkan. Ketiga proses pelekatan menyusui pada bayi. Proses pelekatan ini dibahas oleh dr Luh.
Materi 2 dr Luh Karunia Wahyuni, Sp. KFR
Di sesi kedua ada dr Luh, Kepala Departemen Rehabilitasi Medik, FKUI-RSC. Beliau lebih banyak mengenalkan bagaimana posisi menyusui yang benar. Peserta juga diajak mempraktikan pengangkatan dagu yang terlalu mendongak sembari menelan akan kesulitan. Apabila terlalu menduduk sembari bernapas atau menelan, kita juga akan mengalami kesulitan. Nah, posisi menyusui ini menjadi penting sebagai aspek pendukung suksesnya menyusui.
Menurut dr Luh, saat lahir, mulut berperan besar untuk mengatur sensori-integrasi dan perilaku neuromoor pada bayi lahir. Mulut adalah pintu dunia bagi bayi.
Cara sukses Menyusui :
1. Position
Lidah mengisi seluruh rongga mulut
Terdapat bantalan lemak di pipi.
Rahang bawah relatif kecil.
Laring (kotak suara) berada di bagian leher atas.
Diperlukan stabilitas dari kepala, leher dan bahu untuk fungsi oromotor yang adekuat.
“Bahu harus ke tengah, tangan menuju ke daerah mulut. Panggul harus nekuk karena karakteristik gerakan bayi baru lahir. Aplikasinya tidka boleh melakukan bedong dengan siap gerak." Ujar dr Luh
Apabila memaksa bendong dengan lurus, maka menganggu perubahan pernapasan.
2.Refleks rooting
Nah loh pas dengar langsung bertanya apa itu ya? Refleks rooting adalah kemampuan untuk menerima sentuhan pada pipi, bibir, gusi dan lidah yang merupakan prasyarat untuk menyusu. Wah, ternyata emang perlu syarat ini ya.
Pembedongan bayi yang optimal
3. Menempel pada puting
Kegiatan menyusui perlu juga memperhatikan hal berikut :
- Postur ibu dan posisi bayi
- Posisi awal dari hidung sejajar puting dan memiringkan kepala.
- Pergerakan bayi ke payudara ibu
- Posisi hidung dan pipi
4. Menghisap
Kegiatan menghisap, bayi harus dicek berikut :
1. Bibir menempel penuh pada puting.
2. Rongga mulut menutup seluruhnya.
3. Penekanan puting yag adekuat.
4. Mengeluarkan ASI
5. Lidah dan madibula turun
6. ASI dihisap
6. Koordinasi menghisap-menelan-bernapas.
Memerlukan fungsi pernapasan yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan jumlah cairan tertentu, maka diperlukan juga ketahanan fisik yang optimal.
Video serunya kegiatan Breastfeeding 911 di Lampung
Tim Tapis Blogger di acara Breastfeeding 911 Lampung : Tips Sukses Memberi ASI dalam Berbagai Kondisi |
Semoga sering-sering ada acara begini di Lampung ya mbak... Aku tercerahkan bgt kemaren.. haha. Pematerinya keren, overall acara juga kece bgt! Masih belum move on sih ari keseruannya..xizizi
BalasHapusiya aku salut banget dengan acara ini
HapusPenting banget ya ilmunya..
BalasHapusThanks for sharing!
Semangat buat para pejuang ASI :D
Dulu waktu masih jaman menyusui ga tau cara menyusui yang benar,,makanya puting pada lecet mungkin karena salah posisi juga kali ya.
BalasHapusPelekatan itu koentji !
BalasHapusAlhamdulillah stlh banyak drama, anakku bs menyusu dg pelekatan yg baik jd ga lecet. Alhamdulillah
Wah, umi cantik bngwt nih
BalasHapus