Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,
Ahad, 20 Mei 2018 adalah momen penting dalam keluarga kami karena Mas Faris akan masuk pondok. Sejak kelas 5, Mas Faris ingin sekali masuk Pondok Tahfidz Qur'an Darul Hidayah (disingkat DaHi), saat itu sebagai orang tua aku mendukung saja keinginan anak. Dalam perjalanan waktu, Mas Faris semakin mantap memilih DaHi sebagai sekolah lanjutannya setelah SD. Kami pun mendampingi Mas Faris dengan kesungguhan, termasuk mengantar Mas Faris dauroh di DaHi.
Mengapa Memilih Pondok bukan SMP?
Ada beberapa sebab kenapa akhirnya aku dan suami sepakat mendukung Mas Faris masuk pondok.
1. Ibadah makin baik.
Jujur saja, kami bukanlah orang tua yang berlatar pondok pesantren. Menjalankan ibadah juga masih sambil belajar. Sedangkan suamiku juga tak jauh beda. Namun, suami sempat menjadi mahasiswa santri di Darul Hikmah, Bandar Lampung yang kini letaknya dekat dengan rumah kami. Berharap Mas Faris beribadah dengan makin baik.
2. Kemauan Anak Sendiri
Aku sendiri sempat bertanya-tanya, “Benar enggak Mas Faris mau masuk pondok tahfidz qur'an? Tahu kan konsekuensinya?” ini pertanyaan yang selalu kami ulang-ulang. Walau memang masuk pondok tahfidz qur'an adalah keinginan Mas Faris sendiri. sih. Beberapa teman sebayanya yang dekat rumah ada juga yang masuk DaHi. Total ada 3 anak termasuk Faris akan mondok di DaHi.
Pondok Darul Hidayah Lampung |
Bagaimana dengan Bakat Anak?
Ini menjadi bahan diskusiku dengan suami, “Bagaimana bakat anak akan berkembang jika masuk pondok?” Mas Faris emang suka sekali menggambar dan mengedit video. Sempat berkeinginan memberikan les tambahan pada Faris agar makin mahir dengan bakatnya. Namun, suamiku menginginkan pondasi agama yang kuat dahulu sebelum mengijak usia dewasa, sehingga pilihan masuk Pondok Tahfidz Qur'an Darul Hidayah menjadi pilihan yang mantap.
Maka, persiapan pun dimulai sejak 1 tahun yang lalu. Kami mulai mengecek bagaimana jika Faris benar-benar mondok dan apa saja persiapannya. Nah, aku merangkum ada 7 persiapan anak masuk Pondok Tahfidz Qur'an untuk orang tua dan anak :
1. Persiapan Mental
Bagi anak, diberi pengertian kalau masuk pondok akan ada peraturan kapan akan bertemu orang tua. Peraturan lainnya adalah jam belajar yang berbeda dengan saat di SD. Apalagi pondok ini khusus menghapal Al Qur’an.
Untuk orang tua, diperlukan kesiapan mental melepaskan anaknya. Aku sendiri melow abis sejak masuk Ramadhan karena Faris sudah akan mondok dan baru akan bertemu lagi sebelum Lebaran. Pondok Tahfidz Darul Hidayah tidak menerima anak usia SD lagi, jika dulu kelas 4 SD bisa masuk ke sini, kini harus tamat SD dulu. Alhamdulillah Faris sudah selesai USBN. Usia Faris juga sudah memadai masuk pondok ini.
Lapangan yang luas untuk anak bermain dan beternak ayam |
2. Persiapan Fisik
Masuk pondok ketika Bulan Ramadhan memerlukan persiapan fisik yang baik. Apalagi kelak di pondok anak tidak bisa bebas memilih apa saja menu buka atau sahurnya. Sejak lama ini sudah aku coba diskusikan dengan Faris. Makan apa saja yang sudah disediakan, tidak bisa lagi memilih seperti di rumah.
Gaya makan Faris juga sudah berubah sejak tinggal di Padang. Mas Faris sudah bisa makan rendang, ikan, opor dan sambal. Namun, buat sayuran masih memilih.
3. Persiapan Finansial
Harus diakui biaya masuk pondok emang mahal. Namun, dibanding dengan sekolah lainnya ada juga yang lebih dari itu. Untuk masuk Pondok Darul Hidayah Lampung atau DaHi kami mempersiapkan uang masuk Rp. 11 juta dengan perkiraan SPP per bulan sekitar Rp. 800 ribu. Persiapan ini belum termasuk dengan persiapan perlengkapan yang harus dibawa.
4. Persiapan Barang yang akan dibawa
Ketika anak akan masuk pondok ada beberapa barang yang akan dibawa. Ini sudah disampaikan sejak beberapa hari sebelumnya di group WA ortu santri. Ada barang yang emang sudah ada sejak lama, di antaranya baju koko, kaos, gamis, baju olah raga, peralatan makan (piring, gelas, mangkuk, sendok, dll), tapi ada juga yang perlu dibeli baru, terutama peralatan mandi (sabun, shampoo, pasta gigi dan ember).
Survei dan orang tua mendapat wejangan persiapan anak masuk pondok |
5. Survei dan Cek Pondok Tahfidz Tujuan
Sebelum memilih Pondok Tahfidz Darul Hidayah, aku dan suami survei beberapa sekolah lainnya. Beberapa pondok tahfidz di Lampung cukup mumpuni, kami belum berniat untuk menyekolahkan Faris ke sekolah di luar Lampung. Awalnya ingin Faris masuk SMPIT saja, tak apa masuk asrama, tapi anaknya sudah menyukai Pondok DaHi, hehe...
6. Melaporkan Kepada Keluarga
Saat Faris sudah memantapkan diri masuk pondok, aku melaporkan ke keluarga. Hal ini dikarenakan aku juga butuh penguatan dan meminta doa restu. Keinginan anak mungkin saja berubah-ubah, maka kalau keluarga sudah tahu akan memberikan penguatan. Termasuk Wali kelas Faris sudah jauh hari aku sampaikan, agar memberikan motivasi saat di sekolah. Alhamdulillah keluarga sangat mendukung, kami juga meminta doa restu dengan Utie dan kakung di Lampung Timur.
Saat ke sini hujan dan makin membuat melow :) |
7. Persiapan Ruhiyah
Tak hanya anak yang akan menempuh pendidikan lanjutan. Tapi aku dan suami juga belajar berpisah pada anak. Kalau Abi emang pengen banyak hapalan dulu sebelum menempuh pendidikan yang mengarah kebakatnya seperti SMK Animasi atau lainnya. Nah, aku sendiri memantapkan kondisi ruhiyahku. Anakku mau masuk Pondok Tahfidz Qur’an, itu artinya orang tua juga memberikan teladan. Aku juga mesti menjaga sikap, berjanji dalam hati untuk makin giat menambah hapalan. Malu ama anak kalau tahsin aja masih belepotan, hiks...
Parkir yang luas, orang tua bisa menemani anak saat dauroh Januari lalu. |
Beberapa hal yang menganjalku saat Faris masuk pondok nanti adalah sikapnya memilih makanan dan suka usil. Aku membayangkan bagaimana hari-hari Faris di dalam pondok nanti. Pernah ketemu seorang ibu teman Faris yang juga sudah mondok di DaHi. Dulu anaknya awal masuk ingin pulang terus, tidak betah dan suka sekali menangis, tapi akhirnya kuat dan berjalan dengan baik.
Faris pamitan dengan kucingnya sebelum masuk Pondok Darul Hidayah Lampung |
Lain kisah ibu teman Faris juga, anaknya sering main ke rumah, usianya tak jauh dari Faris. Dulunya mau menambah hapalan sulit sekali, bicara kasar (menentang orang tua), sholat saja sulit tepat waktu, tapi saat sekarang sudah masuk pondok sikapnya sudah berubah, bahkan sudah hapal 6 Juz. Masya Allah.
Pada akhirnya pada Allah saja aku menitipkan anakku, entah bagaimana kelak Faris di dalam pondok, semua kuserahkan kepada Allah dan berkomunikasi dengan ustadznya kelak. Semoga setelah masuk Faris semakin mandiri dan makin baik ibadahnya.
Nah sahabat Smart Mom, itulah pengalamanku mempersiapkan Faris masuk Pondok Tahfidz Qur'an Darul Hidayah dan A-Z persiapannya. Semoga bermanfaat ya!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusBaik-baik ya Faris selama mondok..
BalasHapusWah kerennya. Apalagi kemauan anaknya sendiri ya buat mondok. 😁😁
BalasHapusDulu adik sempet mau dimasukin ke pondok, tapi anaknya ga mau hehehe. Gak bisa dipaksain, tapi alhamdulillah nemu lingkungan positif dan religius sekarang semangat belajar agama nya terus tumbuh
BalasHapusWah Alhamdulillah si Faris malah mau masuk ponpes karena keinginannya sendiri. Hati-hati Mak, jangan baper hihihi
BalasHapus