Tapis Blogger : Tips Menulis Artikel Ala Adian Saputra

Tapis Blogger - Kelas Menulis Artikel - Pimred Jejamo-Adian Saputra

Sabtu, 16 April 2017 kemarin aku berangkat ke Gramedia bersama Izzah Annisa. Maklum rumah kami berdekatan, jadi sering soulmate nih hehe... sampai di Gramedia, sudah terlihat Yoga Pratama Novelis dan produser program ANTV Lampung bersama Bu guru Kesuma Aryanti dengan suaminya blogger juga, Bang Ismail.

Kami berbagi tugas, Yoga memasang X-Banner, Kesuma dan Izzah di meja pendaftaran dan aku menunggu peserta di dekat tangga. Tak lama peserta semakin ramai berdatangan, Ada Bang Ikhsan Aura Publishing, Bang Sandi Prayoga, Bang Rangga Aradea, Bang Rhodoy, Mbk Fitri Restina hingga Betty Permana (Ketua FLP Metro) datang bersama Dwi Bcc juga. Seru banget kan?

Yoga Pratama lalu membuka acara. Demi acara ini Yoga sudah cukur kumis dan janggut loh #infopenting soalnya lagi mencari belahan hati #eaa... Yoga di group emang sering jadi adik bungsu yang siap digodain karena si Begal cinta belum menemukan belahan jiwa hihi... semangat Pak Produser hehe....

Acara singkat kata sambutan dibuka oleh aku, menyapa peserta yang baru pertama kali bertemu. Ya, acara ini pertama kali Tapis Blogger membuka kelas menulis untuk umum, biasanya kita buka untuk sesama anggota saja. Acara perdana dulu di Hotel Horison, kedua di rumahku (Membahas SEO dan Adsense bersama Bang Rangga Aradea dan Mas Jumanto).

Baca juga : Komunitas Tapis Blogger Kopdar di Hotel Horison Lampung

Tak lama Bang Adian Saputra memulai kelas menulis artikel. Oh ya, buat yang belum kenal siapa sih Bang Adian Saputra? Beliau saat ini sebagai Pimred Jejamo.com dulu 10 tahun menjadi wartawan Lampung Post, beliau juga pembina di FLP Lampung. Kalau soal dunia jurnalis jangan diragukan deh. Pernah beberapa kali menang lomba menulis di Kompasiana. Sudah menelurkan buku Menulis dengan Telinga, Biografi dan novel loh!

Tips Menulis Artikel Ala Adian Saputra :

1. Ide bisa dari mana saja.

Menurut Bang Adian, semua karya jurnalistik bisa ide dari apa saja yang penting fakta. Misal, kalau kamu  baru selesai baca buku penulis favorit kita, contohnya Buku Tere Liye, kamu menulis isi buku Tere Liye. Apa aja isinya? Ya, bisa menulis kritik, opini, apa saja. Itu sudah disebut karya jurnalis. Novel Tere Liye bisa saja fiksi, tapi karena kita menuliskan rangkuman isi novel Tere Liye, itu fakta.

Baca juga  :Resensi Buku Rahasia Pelangi : Menjaga Kelestarian Gajah Lewat Novel

2. Ambil Moment

Suka menulis nonton film? Berapa sih tiket ke bioskop? Nah, bisa diputar ulang loh dana yang kita pakai saat nonton. Caranya, kamu bisa kirim karya berupa kritik dan opini mengenai film tersebut ke media atau minimal ke blog pribadi.

3. Hindari Pelangaran ITE

Dalam menulis status FB dan juga menulis artikel, hindari pelangaran ITE. Contoh kalau kamu melihat orang kecelakaan di jalan raya. Lalu, kamu turun dari motor, langsung cekrek-cekrek, ambil foto dan sebar ke media sosial. Nah, ini jangan dilakukan. Hindari yang memposting darah, cabul, asusila ya!

Baca Juga : Gempar Mas Gagah Membangkitkan Geliat Film Dakwah

  

4. Benci Boleh, Tapi Harus Adil

Mungkin kamu pernah tidak suka dengan salah satu pemimpin di negri ini. Contoh aja enggak suka dengan cara guyon Pak Jokowi saat menyikapi pinjaman dari Raja Salman. Kita harus cerdas, ini dalam gaya guyon (becanda) atau formal, jadi kita jangan asal tulis. Apalagi kalau sudah ke media sosial loh! Jadi kalau enggak suka dengan Ahok, misalnya, tapi jangan juga sedikit-sedikit sebar berita hoax. Nah, tidak suka boleh, tapi harus adil. Berita itu benar atau salah, so...hati-hati jangan sebar berita hoax ya!

5. Tulis Sesuai Kemampuan (Spesifik)

Jadi, aku ingat pertama kali ikut kelas menulis Bang Adian bertahun lalu di acara FLP Lampung. Bang Adian bilang, boleh saja untuk penulis pemula jadi penulis asongan, tapi untuk selanjutnya diperlukan spesifikasi. “Dokter spesialis aja lebih dipercaya, lebih mahal loh bayarannya!” ujar Bang Adian. Walau ya, kita ada juga fanatik ke dokter umum. Melihat wajah dokter umum saja udah sembuh, belum makan obatnya, hahaha....

Ini berlaku juga dengan niche blog ya. Sebaiknya emang spesialiasi. Orang akan mengenal dirimu sebagai apa? Blogmu sebaiknya diberi niche yang benar-benar kamu kuasai, kamu sukai dan enjoy dalam menulisnya. So, apa niche blogmu?

Baca Juga : 7 Kelas Menulis Online yang Direkomendasikan

6. Percaya Diri (Pe-de)

Nah, kalau belum ngirim ngirim tulisan sudah takut duluan, waaah gimana biar tahu tulisannya bagus ya? Kalau enggak Pe-De dibaca oleh penulis terkenal, suruh baca oleh teman sendiri. Kalau enggak Pe-De dengan blogger profesional, ajak blogger pemula atau sesamalah. Minimal kalau baca blog orang yang lebih jelek, kamu harus nulis lebih bagus, xixixi.... Pe-de aja lagi!

7. Branding Diri

Nah, ini lanjutan nomer 5 ya. Jadi kalau sudah spesipikasi, perlu banget branding diri sesuai keunikan dan kepribadian si penulis. Bang Adian sudah membuktikan, ia dikenal sebagai jurnalis, ia sering diundang sebagai pemateri kelas menulis jurnalistik. Apalagi dosen kece ini emang TOP deh nulis berita, apalagi yang judulnya cantik-cantik, heheh...

Baca Juga : 5 Langkah Mudah Menambah Follower di Instagram

Nah, sahabat Smart Mom, itulah 7 Tips Menulis ArtikelAla Adian Saputra di acara Tapis Blogger. Mohon maaf ada yang kekurangan ya, soalnya sambil jagain Aisyah nih hehe...

Berbagi :