Melati :
"Cinta itu bisa habis ya!"
Aku :
"Cinta siapa, Mbk?"
Melati
:" Cinta suami dan istri?"
Aku
:"Olala, kenapa Mbk?"
Melati :
"Ya begitulah Mbk, harta, tahta dan wanita bisa mengerus cinta."
Sahabat Smart Mom, bukan sekali dua kali aku mendengar
kisah perselingkuhan yang terjadi antara suami atau istri di sekitarku. Baik
laki-laki dan perempuan punya peluang yang sama mengalami perselingkuhan. Hati
manusia mudah berbolak-balik. Apalagi di zaman teknologi ini, begitu banyak
gempuran dari berbagai sisi. Ada facebook, WA, BBM, Line, Blog dan media
lainnya, jika tidak bijak menggunakan maka akan terjebak dalam komunikasi yang
terlarang.
Loh, kenapa menjadi komunikasi yang terlarang? Iya loh, pintu awalnya perselingkuhan itu dari komunikasi. Ada rasa nyaman saat berdua, nyaman diskusi, ngobrol bareng hingga akhirnya janjian untuk bertemu. Kalau sudah bertemu? ya awalnya cuma ngopi bareng, lama-lama bisa merembet ke urusan lainnya.
Kenyamanan itu tercipta karena laki-laki dan perempuan membuka peluang.
Jika salah satu menutup peluang itu, maka Insya Allah tidak akan terjadi.
Misalnya saja buat yang kerja kantoran, ada jadwal dinas ke luar kota bareng,
nginap di hotel yang sama, berhari-hari tugas bersama hingga ada rasa
kenyamanan dalam bertemu. Nah, tiupan nafsu syetan akan bermain.
"Lihat,
tampilan dia cantik ya, parfumnya wangi!"
"Dia
perhatian banget ya, ngasih ucapan ulang tahun."
"Wah,
dia mau suka rela loh ngedit tulisanku. Dia mengajarkan aku dari nol
banget!"
Aduh, jika sudah peluang begini, tinggal kita bijak memutuskan Stop atau
lanjut? Stop memutuskan ini adalah rencana syetan. Lanjut artinya mengikuti
hawa nafsu.
Di atas sudah aku sebutkan salah satu sebab perempuan berselingkuh adalah
kurang adanya komunikasi dengan suaminya. Entah suaminya terlalu sibuk, terlalu
mengatur, jarang bercanda, hingga suaminya jarang memuji. Bagi perempuan,
kata-kata itu penting, sehingga pernyataan cinta dari pasangan sesekali boleh
dong didengar ulang?
Tapi, tahu enggak selingkuh itu dosa? masih ingat hukum agama enggak ya? Apalagi kalau sama-sama telah menikah,
hukumannya dirajam. Oow, ngeri ya? Makanya, Moms, kita waspada
jika tanda-tanda perselingkuhan menyerang pertahanan rumah tangga.
Baca Juga : Kisah Seru Berbagi Tugas dengan Suami
Lalu, apa yang harus dilakukan jika pasangan kita berselingkuh? Buat yang
belum menikah, juga diperlukan kehati-hatian menjaga komunikasi dengan
laki-laki telah menikah. Jaga adab kapan saat SMS, WA atau nelp. Jangan pula
pas subuh atau tengah malam :) Berbicara pun jaga adabnya. Sekarang kan juga
banyak acara blogger. Jagalah kepercayaan pasangan kita dalam pertemuan itu.
Jangan biarkan cinlok (cinta lokasi) terjadi :)
Lalu, bagaimana jika perselingkuhan terjadi?
1. Bertaubat, memaafkan dan memperbaiki diri.
Lakukan taubat nasuha. Namun, sebaiknya hindari hal-hal yang mendekati perselingkuhan. Misal jalan hanya berduaan, kirim pesan yang tidak penting, jaga kepercayaan suami ya, Mom! Jika pasangan melakukan lagi? Bicara
memaafkan tentu sulit ya. Apalagi pasti terbayang suami atau pasangan pernah
dekat dengan orang lain. Pernah jalan bareng atau malah melakukan hal tak pantas
lainnya. Sulit? Yup! Tapi ikhlas dan ridho Allah itu lah obat terapi paling
mujarab.
"Kalau
bukan karena Allah, mungkin kami sudah berpisah," ujar Anggrek.
"Demi
anak-anak. Kasihan kalau enggak punya bapak!" kata Mawar.
Nah, pilihan ada di tanganmu, Mom!
2. Berpisah
dengan cara damai atau pun hukum.
Jika tidak
ada jalan lain. Apalagi demi menyelamatkan diri sendiri dan anak-anak, maka
perpisahan bisa menjadi jalan terbaik. Pertimbangkan masak-masak. Besar
manfaat dan mudhorat. Perpisahan atau cerai memang dibenci Allah, tapi jika
memang menyelamatkan anak-anak dari bahaya KDRT dan kejahatan seksual,
misalnya, konsultasikan pada yang berkompenten.
Moms, pengalamanku komunikasi dalam berumahtangga itu penting banget. Perempuan
tidak hanya membutuhkan harta, tapi juga perhatian. Ini dapat dimulai dari
komunikasi.
Awal menikah, suamiku sulit sekali diajak mengobrol. Pulang kerja lebih memilih tidur. Tapi anehnya, kalau ketemu temannya, asyik berhaha-hihi seru banget. Lah, sama istri jarang ngobrol ringan :)
Awal menikah, suamiku sulit sekali diajak mengobrol. Pulang kerja lebih memilih tidur. Tapi anehnya, kalau ketemu temannya, asyik berhaha-hihi seru banget. Lah, sama istri jarang ngobrol ringan :)
"Abi, kenapa sih sama Ummi jarang ngobrol? Sama teman kok happy banget
tertawa lepas?"
"Ummi sih suka ngambek. Salah ngomong dikit diam."
Nah, loh! Ketauan sebabnya kan?
"Tapi, Abi sih kalau ngomong suka ketus gitu,"
"Ya Ummi sih, kalau dibilangin ngeyel!"
Nah, loh siapa suruh nikah ama aktivis biasa ngajak debat haha... #ups
Tapi ya gitu deh, selera suami dan aku banyak berbeda. Suami suka rapi, aku
lebih sering berantakan. Suami suka makan, aku enggak jago masak. Suami suka
lama kalau datang acara, aku maunya on time. Suami suka makan apa aja, aku
sulit makan sayuran. Jadi, pintar-pintar membangun komunikasi. Gaya komunikasi
juga semakin lama mulai memahami. Menyatukan visi dan misi dalam rumah tangga
tidaklah mudah, tapi bukan juga sangat sulit. Cara aku menjalin komunikasi
dengan suami :
1. Membuat makanan
kesukaan suami.
Memang tidak semua perempuan diharuskan pintar masak. Tapi, ada suatu
kondisi di mana istri harus turun ke dapur. Aku sebelum nikah tidak jago masak.
Paling masak tumis kangkung, santai gulai ikan, kalau rendang, opor aku nyerah
deh. Namun, perjalanan waktu, tinggal di kampung suami,tidak ada yang jualan
makanan kesukaanku, akhirnya aku belajar masak. Apalagi sekarang mudah sekali
belajar masak. Bisa lihat resep dari website, blog atau tinggak klik di google
mau cari resep. Suamiku senang kalau pulang dalam perjalanan jauh disambut
dengan masakan kesukaannya. Suami termasuk selera standar, tumis pare, tumis
bunga pepaya, tumis terong ungu ya gitu aja :)
Isi WA bersama suami, uhuy :) |
Masakan rumahanku untuk suami tercinta ^_^ |
2. Mengajak jalan-jalan.
Suamiku termasukk paling susah diajak jalan-jalan. Kalau liburan maunya
tiduran atau ya di rumah aja. Sedangkan waktu ngobrol di rumah itu sulit banget
buat berduaan. Maka, kadang aku yang mengajak, “Bi, besok ke sana ya! Temani Ummi
makan tekwan!” Judulnya sih Cuma nemani makan tekwan, tapi proses berangkat, di
atas motor, ngobrol sambil menikmati makan, mengecas semangat visi dan misi
pernikahan.
3. Selipkan kata cinta.
Kata siapa hanya perempuan yang mengharapkan kata-kata gombal? Laki-laki
juga loh! Senang banget kalau istrinya memuji penampilannya atau mengirimkan WA
atau SMA kata kangen dan lainnya. Coba tulis dan selipkan kata-kata cinta dalam
lipatan bajunya, wih dijamin bakal ada kejutan hahah.... kalau aku paling senang kalau suami abis cukur rambut. Kelihatan lebih rapi dan ganteng xixii, makanya di WA aku simpan dengan nama Abi Ganteng hihi...:)
4. Cerita masa kecil.
Mencari bahan obrolan dengan pasangan yang pendiam, cool atau males
ngobrol, coba pancing dengan cerita masa kecilnya. Masa kecil kami kan berbeda
kota, jadi banyak sekali cerita yang seru untuk diceritakan. Kalau pulang
kampung, kami akan bertukar cerita. Makin asyik kalau ngobrol sambil bakar sate kan? Haha...
5. Ngobrol Mimpi
Cerita soal mimpi emang tak ada habisnya, tapi sah aja dong punya impian. Impian mau naik haji, mau menikahkan anak usia berapa, mau sekolah lagi atau mau mendirikan yayasan. Wah, ini bahan obrolan yang seru di antara kami karena kami berdua punya impian yang besar untuk lebih bermanfaat bagi orang lain.
Sahabat Smart Mom, itulah caraku menjalin komunikasi dengan suami, menjaga agar pintu-pintu perselingkuhan tidak masuk. Komunikasi yang kuat, mengenal pasangan sepanjang masa adalah kunci menjaga pernikahan. Semoga terhindar dari perselingkuhan, aamiin.
Yuk, Moms ngobrol bareng, gimana pendapatmu soal perselingkuhan? Awas, ini bisa menular! :)
Cerita soal mimpi emang tak ada habisnya, tapi sah aja dong punya impian. Impian mau naik haji, mau menikahkan anak usia berapa, mau sekolah lagi atau mau mendirikan yayasan. Wah, ini bahan obrolan yang seru di antara kami karena kami berdua punya impian yang besar untuk lebih bermanfaat bagi orang lain.
Sahabat Smart Mom, itulah caraku menjalin komunikasi dengan suami, menjaga agar pintu-pintu perselingkuhan tidak masuk. Komunikasi yang kuat, mengenal pasangan sepanjang masa adalah kunci menjaga pernikahan. Semoga terhindar dari perselingkuhan, aamiin.
Yuk, Moms ngobrol bareng, gimana pendapatmu soal perselingkuhan? Awas, ini bisa menular! :)
Cie... Cie... Abi Ganteng. Hehehe... Disambut masakan istri jadi hidup lebih berarti ya, Mbak :D
BalasHapusIya Yanti, suamiku suka kalau makan masakan istrinya hehe
HapusTipsnya sangat bermanfaat neh.
BalasHapusThx kyuh
Makasih Cikgu
HapusWah ternyata tipikal suami kita sama..bukan hanya nama kita yang sama. Dan aku setuju 1000% dengan semua tipsnya
BalasHapusHihi... Mari merayu suami dengan masakan ya, Mbk hahaha
HapusSepakat, jangan buka peluang untuk macam-macam termasuk lewat instant messenger atau medsos.
BalasHapusMakanya aku nggak suka kalau di grup reunian sekolah ada yg bikin joke2 saru atau ada org yg ngeledek soal CLBK, buatku itu berbahaya & nggak menghargai teman yg sdh menikah.
Sama Mbk Hen, aku udah gak nyaman dengan group reunian kecuali sesama cewek aja. Suka saru seh
HapusMembacanya seperti mendapat suntikan untuk lebih membangun komunikasi dg pasangan, tengkyuu dik naqy...
BalasHapusSama-sama Mbk Tridi, saling mengingatkan dalam kebaikan.
HapusKalau sudah menikah, Cinta bukan lagi dari mata turun ke hati. Tp dari perut naik ke hati ya mak.
BalasHapusSuami paling seneng kalau saya masak, walau masih kurang sana-sini tetep dia makan. Gak pernah komen 'gak enak'
Tp saya tau, kalau dia nambah berarti masakan saya enak. Kalau engga nambah berarti masih kurang enak. Heheee
Aku harus menirunya, Mbak. Biar komunikasi sama suami nggak tersendat2.
BalasHapusKereeennn tulisannya..aku suka aku suka..hehe..jd pengen niru caranya mba..semoga mesra selalu yaa
BalasHapusPengalaman teman2 yg sudah menikah, saat ada masalah, jangan curhat dg orang lain, apalagi lawan jenis, karena itu pintu pembuka masalah perselingkuhan. Begitu katanya, Mbak ehehehe
BalasHapushihi..kalo ngomong soal cinta dan kesetiaan..tetap seru aoa pun topiknya... ga ada habisnya.. aku juga bbrapa nulis dengan tema ini mba..
BalasHapusYang penting antara suami istri jika ada masalah harus saling menutupi jangan umbar keluar karena bagaimanapun suami istri ibarat pakaian yang saling menutupi dan melengkapi
BalasHapusSetuju mbak Naq jalur komunikasi yang makin canggih skrg bisa nemuin mantan pacar jaman SMA dr fb 😜 eh jadi cinta lama bersemi kembali banyak contoh kasusnya itu.. suka tipsnya.. yang pertama sampe ke 5 😊, saya lagi belajar masak nih biar bisa makin jago ikutin tips 1 😉
BalasHapusHuaaaa..selipkan kata cinta...Aku tiap haripun kak :D it works...suami nggak pernah bosan..Kalau makanan sudah jelas...dia suka makanan Indonesia yang juara :)
BalasHapusKomunikasi bagiku memang penting banget mba. Satu sisi juga mencegah kesalahpahaman ya mba :)
BalasHapus