Sejak pembagian rapor,
Faris sudah membaca tugas dari sekolahnya. Salah satunya membuat kejutan di
Hari Ibu atau membuat kado hari ibu. Walau begitu, Mas Faris terlihat cuek aja. Aku sempat mengingatkan,
“Mas Faris, besok hari Ibu loh! Apa nih kado buat Ummi?” tanyaku malam sebelumnya.
Mas Faris yang lagi nonton TV senyum-senyum saja, “Rahasia deh!” katanya.
Olala, Ummi kan penasaran haha apa ya kado sederhana untuk ibu versi Mas Faris? ... Abi sih ada kebagian tugas saat liburan ini,
mau menanam bersama Faris. Sudah disiapkan biji alpukatnya. Tinggal menanam
saja.
Pagi ini, 22 Desember
2016, Ummi dan Aisyah berangkat ke pasar. Kami berdua belanja stok ceker
kesukaan Aisyah. Kalau Mas Faris dan Abang Fatih enggak doyan ceker, maunya
ayam goreng kayak Upin dan Ipin hehe... usai belanja, ada beberapa mahasiswa
mendekatiku. Wah, di Hari Ibu 2016 ini, wow, aku dikasih bunga. Makasih ya, jadi terharu deh. Hari Ibu
memang bukanlah sehari atau hanya tanggal 22 Desember, tapi kalau ada anak-anak
yang mengucapkan cintanya kepada ibu, kenapa enggak kan?
Sampai di rumah, Abang
Fatih dan Aisyah mulai bongkar belanjaan mencari susu kotak. Ini emang
kebiasaan keduanya saling minum susu UHT. Fatih suka rasa coklat dan Aisyah
susu strobery. Lagi asyik bongkar belanjaan, Faris ternyata lagi sibuk di
dapur. Tak lama Mamas menyiapkan sebuah piring dan ada tulisannya, huaaah terharu
deh. Sekalian aja pinjam bunga yang dikasih Mbk Mahasiswa di Pasar Rajabasa
tadi pagi :)
Telur dadar istimewa hadiah hari ibu dari Mas Faris :) |
Ini
kejutan sederhana yang diberikan oleh anak sulungku. Walau setiap hari Mas
Faris bisa memberikan telur dadar buatannya, tapi tetap saja Hari Ibu menjadi
istimewa. Kenapa? Berikut 5 Alasan Hari
Ibu Istimewa bagiku :
Pertama : Sebagai Muhasabah/Refleksi
Hari ibu mengingatkan aku
betapa aku punya amanah sebagai ibu. Kehadiran ketigga anak-anaklah yang
menjadikan aku seorang ibu. Selama ini, aku belumlah menjadi ibu yang sempura,
masih banyak PR yang harus aku lakukan. Baik meningkatkan kualitas ibadah,
skill dan akhlak mereka.
Kedua
: Ingat Perjuangan Ibuku
Hari ibu mengingatkan aku
tentang ibuku. Ya, ibuku telah tiada sejak tahun 2013. Rasanya kalau diputar
mengenai kenangan itu bikin air mata menganak sungai. Aku terbiasa jalan
berdua, duduk di warung makan, kami makan ice cream atau gado-gado kesukaan
ibuku. Kalau menjelang lebaran, sibuk masak kue berdua atau beberes rumah.
Kenangan itu membuat aku belajar terus belajar menjadi ibu yang baik buat
anak-anakku.
Baca
Juga : Ibu dan Batik Besurek Rahayu
Ketiga
: Ingat Mertua
Tiada tara jasa seorang
ibu untuk anaknya. Jika ingat suami tentu ingat ada jasa ibu mertua di
belakangnya. Mamak, begitu aku menyebutnya, kami jarang bertemu karena jarak
dan waktu. Tapi,suami rajin menelpon dan berkunjung. Bahkan kadang malu juga
nih, pulang kampung bawa oleh-oleh sekedarnya, pulang disangku macem-macem. Ada
ikan gurami, ikan lele,ikan asin hingga jajanan buat anak-anak. Huaah, belumlah
bisa menggantikan jasa ibu mertua pada kami.
Keempat
: Ingat Perjuangan Perempuan Indonesia
Kenapa, kenapa ada hari
Ibu? Di sebuah group Kepenulisan yang aku ikuti, seorang teman bertanya “Ini
Hari Ibu Untuk Indonesia atau Dunia?” dan aku sempat bertanya dalam hati, kalau
saja tanpa Hari Ibu, apakah anak-anak lain akan mengingat Hari Cinta kepada
Ibu? Di sekolah, saat aku mengajar dulu jika Hari Ibu, anak-anak akan membuat
surat cinta untuk ibu, membuat prakarya untuk ibu dan begembira menyambut Hari
Ibu. Bagaimana pejuang kita dulu ya?
Baca Juga : Tips Menjadi Ibu Cerdas Mengelola Emosi
Baca Juga : Tips Menjadi Ibu Cerdas Mengelola Emosi
Kelima
: Ingat Perjuangan Ibu Hebat
Menjadi ibu begitu banyak
perjuangannya. Moms, pasti pernah
dengar perjuangan Ibunda Nabi Ismail as saat mencari air. Kala itu Nabu Ibrahim
as membawa Hajar dan Ismail ke daerah yang tandus dan kering. Lalu, keduanya ditinggalkan
atas perintah Allah Swt. Di sini, Hajar
harus berjuang mempertahankan hidup bersama Ismail. Berulang-ulang membaca ini
membuat hatiku haru biru. Belum lagi perjuangan Bunda Nabi Musa as saat harus
berpisah kepada Nabi Musa as atas perintah Allah Swt menyusui Nabi Musa hingga
kenyang dan menghanyutkan ke sungai. Lalu, Ibu Musa menyiapkan segala
sesuatunya. Ya Allah, bergetar membaca kisah ini. Ada dalam Qs. Al- Qashash ayat,
7-12. Membaca terjemahannya membuat hati ini bergetar, perjuanganku sebagai ibu
belumlah seberapa beratnya perjuangan mereka. Tapi, aku tahu, Allah tak akan
memberikan beban diluar kemampuan hamba-Nya.
Memiliki 3 anak yang
sangat aktif adalah PR aku saat ini. Berharap diakhir tahun 2016 ini aku dapat
menjadi ibu yang lebih baik lagi. Nah, itulah kisahku di Hari Ibu 2016 ini,
bagaimana kegiatan teman-teman semua? Apa kejutan dan hadiah dari anaknya?
Share dong!
Subhanallah, Mas Faris romantis banget. ^_^
BalasHapusAihhh so sweet nya anak lanang ya mba. Aku tahun ini malah gak dapat ucapan dari anak2, hihii. Biar aja lah, saat aku butuh mereka selalu ada, itu yg penting kalo udah besar2
BalasHapusRomantisnya anak Mbak Naqiyyah. ^_^ Semoga jadi anak sholeh ya?
BalasHapusMasyaAllah bahagia bgt ya mba, dapat bunga dan dibikinin telur dadar. Aku aja yg kadang dikasih surat cuma berisi tulisan aku saya ibu rasanya meleleh
BalasHapusWaaaw...romantisssss
BalasHapusTahun ini hari ibu anak-anakku ga kreatif kayak biasanya karena pas aku ada even blogger.tapi justru suami yang kasih perhatian ekstra
Mas Faris pintar banget bikin kejutan buat Ummi. Hihiii. Sempat sempatnya pake bunga :)
BalasHapusBijaksana sekali sikap sederhana mahasiswa yang bertemu dengan kakak. Dan sepertinya hari ibu menyadarkan banyak ibu-ibu yang lainnya untuk turut bersyukur dan menghargai sosok dirinya sebagai ibu ya, kak. Aku suka tulisan ini. :)
BalasHapus