Assalamualaikum sahabat Smart Mom
Melihat Pagelaran Seni dan Budaya dari Komunitas di Lampung. Kemarin aku mencari
hadiah untuk sesorang ke Mall Boemi Kedaton (MBK) Lampung. Sampai di Lantai 2
ada acara yang sangat ramai dikunjungi anak-anak muda. Hari itu MBK ramai
sekali. Bahkan dari bawah sudah terdengar musik yang mengalun lembut.
Sampai di lantai dua
sudah ada figura yang menandakan acara ini digelar. Saat kubaca baru aku tahu
kalau acara ini berupa Pagelaran Seni Budaya. Memang sih, ada Mas Rangga salah
satu anggota Tapis Blogger yang memberitahukan acara ini. Bahkan sudah hadir
sejak pukul 14.00 WIB. Tapi, saat itu aku tak bisa hadir karena ada acara yang
sangat penting aku ikuti.
Aku pun tertarik dengan
keramaian anak muda yang asyik berfoto di depan figura. Ternyata, di sana sudah
disiapkan lantai untuk berfoto 3 Dimensi (3 D). Beberapa Komunitas fotoografi
(berkaos hitam) memotret gadis cantik seolah-olah sedang bermain dengan
lumba-lumba. Melihat itu aku jadi ikutan tertarik difoto hihi...ada anak muda
yang sedang berdiri membantuku memotret.
“Ayo Bu, silakan! Foto
di situ saja!” tawarnya.
Jiah, aku langsung deh cari gaya yang pas. Tak cuma aku kok yang mau mencoba berfoto, ada anak-anak juga lho. Tempat fotonya juga bagus-bagus jadi makin excited deh!
Mengenal Komunitas di Lampung
Usai berfoto di tempat 3 D itu aku
berjalan ke stand- stand yang ada. Dari sana kulihat beberapa stand Komunitas,
beberapa komunitas yang aku kunjungi adalah :
Komunitas Krupuk Studio
Komunitas ini Krupuk Studio ini sudah ada
sejak 3 tahun yang lalu. Saat bertemu dengan ketuanya Rizky, dia bercerita
anggotanya saat ini banyak anak SMP dan SMA. Setiap Minggu pertemuan sekitar
pukul 13.00 di Enggal. “Anak SD boleh ikuta enggak?” tanyaku. Menurut Rizky,
anak SD bisa ikutan, tapi bahasanya masih sulit ngepas dengan anggota lainnya,
sehingga belum ada anak SD bergabung. Wah, aku aku emang nyari komunitas ini
buat mengembangkan bakat Faris, hehe...
Oh ya, karya anggota Krupuk Studio sudah
adah loh yang di bukukan. Bahkan ada juga di Webtoon. Saat acara duduk 3 orang
yang sedang mengambar model di depannya. Beberapa peserta lainnya juga unjuk
kebolehan mengambar. Seru deh!
Hasil Komik Anggota Krupuk Studio |
Komunitas Photografi
Seperti kuceritakan diawal tadi, mereka
berkaos hitam. Stand mereka bernuansa hitam gabungan dari beberapa komunitas
seperti Lixer Photograpy Street Lampung, Street Poeple Lampung dan lainnya.
Bahkan saat aku mau memotret beberapa hasil fotonya, seorang anggota
menghampiriku, “Sini Bu, biar aku fotokan!” jiah, kapan lagi kan difoto yang
jago fotografi? Hehehe.... beberapa hasil foto mereka untukku saat aku berfoto
dengan lantai 3 D bersama lumba-lumba. Nah, cakep kan?
Gabungan stand Lixer Photograpy Street Lampung, Street Poeple Lampung |
Di stand fotografi Lampung |
Bergaya di lantai 3 D |
Komunitas Robot (Maaf lupa namanya apa ya?)
Komunitas ini mengkoleksi robot yang ada.
Wah, ini kayak Fatih deh suka ngoleksi maenan begini. Tapi, hobi ini lumayan
juga ya dananya, hihi...aku belum sempat nanya banyak di stand ini karena saat
mampir, ada MC kece lagi mewancara mereka. Namun, aku sempat mendengar ada 1
barang koleksi yang jarang dan langkah ditemukan. Wah, jadi penasaran deh.
Komunitas Lampung Menulis
Di samping panggung utama sebelah kiri aku
melihat seorang pria sedang menulis dengan kapur. Kapur bukan ya? Soalnya nulis
di papan. Beberapa anggota lainnya sedang duduk menulis di sebuat kertas. Ada
juga penataan dengan cangkir, tapi sayang aku enggak sempat foto. Di meja
terdapat banyak alat menulis seperti pensil, spidol, brushpen, kuas dan
lainnya. Komunitas ini lebih cendrung mengunakan teknik hand lettering maupun tipografi (typography).
Sebenarnya masih banyak komunitas yang
datang, tapi tidak banyak memiliki ruang. Bahkan Forum Lingkar Pena (FLP)Lampung Komunitas Kepenulisan besar di Lampung tidak diundang, hiiks...apalagi
Komunitas Tapis Blogger yang masih unyu-unyu ya, tapi...semoga tahun depan
diundang ya.
Melihat acara ini yang terkesan kurang sosialisasi. Aku memberikan penilaian 6 dari 10. Mengapa? Acara ini seharusnya menjaring banyak potensi anak muda dan mengenalkan budaya Lampung. Tapi, yang dikenalkan hanya 5 Komunitas saja. Selain itu, mungkin ini karena sosialisasi dari tata ruang kota Lampung, alangkah baiknya beberapa komunitas yang mewakili turut andil.
Melihat acara ini yang terkesan kurang sosialisasi. Aku memberikan penilaian 6 dari 10. Mengapa? Acara ini seharusnya menjaring banyak potensi anak muda dan mengenalkan budaya Lampung. Tapi, yang dikenalkan hanya 5 Komunitas saja. Selain itu, mungkin ini karena sosialisasi dari tata ruang kota Lampung, alangkah baiknya beberapa komunitas yang mewakili turut andil.
Baca Juga : FLP Lampung Terbitkan Buku Lampung Traveler, 17 Kisah Perjalanan Dari Lampung Hingga Canberra
Nah, semoga di Lampung semakin banyak info
mengenai komunitas seru dan bermanfaat ya! Demikian ceritaku mengenai MelihatPagelaran Seni dan Budaya dari Komunitas di Lampung semoga
bermanfaat!
Sebelum acara ini ada woro-woro beritanya di koran nggak ya?
BalasHapusAku kasih nilai 4 untuk acara ini dari 10. Alasanya begini, salah satu kampanye di tanah ini budaya tak boleh lupa yang ada di youtube bahwa pagelaran budaya tata ruang ini sekedarnya saja asal jalan. Tak secara keseluruhan potensi seni dan budaya yang dimiliki disajikan, malah justru lebihbke etnik dan hobi yang lebih ditonjolkan, artinya ada kesalahan dalam penulisan. Ya mungkin kurang sosialisasi atau temen temen pelaku seni kurang merapat ke dinasan jadi dinas sekedarnya tahu. Selanjutnya, inilah seni dan budaya yang tampak punggung, usai menjadi cerita yang berkabung, disayangkan sekali parade ini tak bisa kita menikmati betapa indahnya seni dan budaya yang dimiliki. Potensi lampung luar biasa, tapi kita ditampilkan yang biasa. Semoga tahun depan lebih baik lagi.
BalasHapusBanyak banget kmunitas di Lampung.. Btw, pagelaran seni spt ini pas banget diikuti para blogger biar blognya bisa update..
BalasHapusSayang banget kalo ada juga komunitas yg tidak dikutsertakan dlm even tsb.
BalasHapusKak Naqy, foto2 nya keren banget! Itu yang main sama lumba2 dan gajah itu lho, kereeen! Suka deh lihat anak2 muda yang sudah berkomunitas, dan menghasilkan karya2 positif seperti itu, ya? Kalo semakin banyak anak2 muda/generasi muda spt ini, Insyaallah Indonesia akan aman dan jaya. Aamiin...
BalasHapusBanyak, ya komunitasnya.
BalasHapusitu cakep cakep semua gambarnyaa :O
BalasHapusKomunitas Krupuk Studio, unik ya namanya. Mungkin terinspirasi dari krupuk itu sendiri ya Mba, yang kalo digoreng langsung mengembang mekar kriuk-kriuk.
BalasHapusSama dengan anak-anak ini, yang kalo bakat dan talentanya diasah dalam wadah yang tepat. Maka akan berkembang, keren keren ;)
Krupuk Studio memang keren, beberapa kali bertemu mereka dan lihat karya-karyanya.
BalasHapusSuka lihat anak-anak muda kreatif seperti mereka ini.
Semoga dengan digelarnya pagelaran seni ini bisa menunjukkan ke anak-anak muda bahwa banyak sekali masyarakat kita yang kreatif dan aktif. Yuk dukung acara positif seperti ini!
BalasHapusSemoga FLP dan Tapis Blogger bisa kebagian tempat, yaa.. Si dedek ga dibawa nih Mbak Naqiy?
Kereen...Lampung banyak komunitas-komunitas yang bermanfaat ya...
BalasHapusKegiatan di kota Lampung juga banyak. Beruntung, deh, Mbak Naqi, di sana ^_^
Aih...ada foto 3D juga
BalasHapusAnak SMP-SMA punya komunitas yang karyanya keren-keren. Hebat deh menyalurkan hobi di kegiatan positif gini.
BalasHapusFoto yang pegang lumba-lumba itu baguuus... serasa diajak ke negeri dongeng.
BalasHapusSenang ya Mbak, ada acara semacam ini. jepara masih sepi. ada banyak komunitas tapi berpencar-pencar
banayk komunitas yang keren2 ya, apalagi ayng kraetif itu bikin gregeti
BalasHapusDi Bogor juga pernah ada yang seperti ini. Jadi ajang untuk mengenalkan komunitas. :)
BalasHapus