Kisah Seru Muswil FLP Lampung 2016 dan Juri Lomba Cerpen.Pagi yang cerah saat aku
mengendarain motor ke arah Universitas Malahayati. Pagi itu pukul 09.00 WIB aku
meluncur bersama sepeda motorku. Tiba di Gedung MCC Univ. Malahayati, kulihat
teman-teman FLP Lampung telah banyak yang hadir.
Tampak ruangan sudah rapi
dan Desti, Novi dan Ahmad sudah siap di meja sidang. Duuh, maaf ya telat hadir
nih. Tak lama acara pembukaan dimulai. Acara dibuka dengan basmalah dan tilawah
oleh Wahid, perwakilan FLP Metro. Lalu, namaku dipanggil untuk memberikan kata
sambutan dari perwakilan FLP Pusat, maklum aku juga BPP (Badan Pengurus Pusat)
FLP. Kebetulan Mbk Sinta pesawatnya deelay, jadi sementara aku gantikan deh.
Wahid lagi tilawah |
Tak banyak yang aku
sampaikan, aku menilai kepengurusan Desti dalam melanjutkan tongkat estafet
kepemimpinan dari Tri Sujarwo yang mundur karena ikut Program Indonesia
Mengajar sudah baik. Desti sudah mampu membawa teman-teman solid melaksanakan
program kerjanya. Walau banyak teman-teman ada yang mundur jadi pengurus karena
kesibukan skripsi, ada juga yang mundur karena tugas di luar kota. Dengan
ketebatasan di sana-sini, kepengurusan Desti tetap bertahan dan bekerja.
Sambutan mewakili BPP FLP |
Selain itu, aku sangat
mengapresiasi panitia yang juga membuat lomba kepenulisan cerpen tingakt SMP
se-Lampung. Cerpen yang aku baca sangat beraneka ragam. Ada yang bertema
kekinian, contoh cerpen mengenai anggota Paskibra yang tidak bisa ikut jadi
pengibar bendera karena kewarganegaraannya. Itu isu yang sempat hangat di 17
Agustusan lalu. Ada lagi cerpen yang berlatar tempat wisata dan persahabatan.
Ini potensial sekali agar FLP Lampung dapat menghidupkan kembali kegiatan
menulis cerpen, membina anak-anak remaja dan FLP Kids. Namun, ada juga cerpen
yang masuk bertema kekerasan. Seperti ada kisah ayahnya mau bunuh diri dan
adegan pembunuhan. Ini menjadi catatan, bahwa apakah ini pengaruh bacaan atau
memang begitu mengerikannya dunia hayalan atau imajinasi anak seusia SMP
sehinga bisa menuliskan adegan kekerasan ini? Tapi, salutlah anak-anak ini
sudah menulis dengan cukup baik.
Naskah Lomba Cerpen Tingkat SMP Se-Lampung yang aku nilai |
Selanjutnya, acara
pembacaan LPJ dari Destiani. Di sini Desti menjelaskan bawa beberapa program
kegiatan FLP Lampung berjalan dengan cukup sukses. Contohnya Nobar Film Ketika
Mas Gagah Pergi yang dihadiri Mbk Helvy Tiana Rosa, salah satu pendiri FLP dan
Ketua FLP pertama kali. Namun, laporan keuangan Nobar ini belum tuntas,
mengingat dalah satu pengurus Kopti sedang KKN.
Ruangan tempat Muswil FLP Lampung |
Suwanda menilai LPJ |
Berbagai pertanyaanpun
muncul. Mengapa FLP Kids tidak jalan, diperlukan adanya Kajian Rutin untuk cas
Ruhiyah pengurus dan lainnya. Pembahasan LPJ semakin menarik karena perwakilan
dari FLP Cabang memberikan masukan dan catatan dari LPJ yang disampaikan. Usai memberikan catatan, peserta diharapkan
menilai apakah LPJ diterima atau ditolak. Desti dan kawan-kawan diharapkan
meninggalkan ruangan selama 15 menit. Para peserta duduk melingkar
mendiskusikan hasil LPJ. Masukan semua dicatat rapi untuk menjadi rekomendasi
kepengurusan berikutnya. Di antaranya adalah menyelesaikan laporan keuangan
dengan Kopti dan beberapa hal lainnya.
Tak lama, terlihat dari
kejauhan Mbk Sinta tiba di acara Muswil. Mbk Sinta berpakaian merah disambut
dengan gembira. Lalu, azan Dzuhur berkumandang, Muswil dipending, kami makan bersama sambil ngobrol denga Mbk Sinta. Tak lama, aku izin
pulang dulu karena harus menjemput Aisyah.
Nah, sempat terputuskan ya
acara Muswil yang aku ikuti. Ya, aku enggak sempat dengar tausyiah dari Mbk Sinta,
hiiks. Sekitar 1 jam, aku tiba di lokasi acara lagi, kali ini aku bersama Aisyah. Acara sudah
mengambil keputusan LPJ diterima dengan berbagai catatan.
Aisyah dan Mbk Sinta Yudisia :) |
Muswil FLP Lampung
berlanjut dengan memilih calon kandidat ketua FLP Lampung. Di depan sudah ada 4
nama di layar. Keempat kandidiat itu adalah Suwanda, Betty Permana, Leli
dan Ahmad Turmudzy
Keempat kandidat calon Ketua FLP Lampung |
Ketiga kandidat pun diberi
kesempatan untuk mengungkapkan visi dan misinya jika terpilih menjadi ketua FLP
Lampung. Cara menyampaikan yang unik membuat peserta kadang tersenyum dan
tertawa.
Novri menghitung suara |
“Saya pilih Kak Suwanda,
karena sepertinya dia lebih siap konsep untuk memajukan FLP Lampung, “ ujar
Novi.
“Saya lebih memilih Ahmad
karena dia tinggal di Bandarlampung, dia juga sangat rajin membuka Taman Baca
Keliling dan orangnya loyal dengan FLP,” kata Desti.
Aku juga sempat memberikan
pendapat mengenai kandidat yang sama-sama kuat. Namun, beberapa pertimbangan
termasuk usia pengalaman di organisasi ketiga kandidat dan mau dibawa kemana
FLP Lampung ke depan?
Akhirnya kami memilih
untuk voting. Dan semua peserta yang hadir berjumlah 13 orang, minus calon ya :) melakukan vooting secara tertutup. Lalu kertas dibuka dan dibacakan oleh Novri.
“Nomer 2, Suwanda, oke!”
Baca Novri.
“No 1, Ahmad Turmudzy!”
Hasil Perolehan Suara Muswil FLP Lampung 2016 |
Serah terima Ketua FLP lama (Destiani) dengan Suwanda (Ketua FLP Lampung terpilih) |
Panitia Muswil FLP Lampung bersama Mbk Sinta Yudisia |
Nah, teman-teman itulah KisahSeru Muswil FLP Lampung 2016 dan Juri Lomba Cerpen. Semoga bermanfaat ya.
Selamat bekerja buat Suwanda dan
teman-teman FLP Lampung lainnya.
Selamaat utk ketua yg terpilih, semoga FLP lampung semakin maju yaa. Aamiin
BalasHapussukses buat gelaran nya..sayang sekali aku tak bisa datang. semoga kegiatan selanjutnya aku bisa hadir . salam.
BalasHapus