Tips Mengatur Keuangan Keluarga. Assalamualaikum sahabat Smart Mom, tadi malam aku menonton di Metro TV yang menghadirkan Iwan Hartwan seorang pakar keuangan. Tema yang diangkat sangat menarik yakni Hutang Lagi, Pusing Lagi. Olala...pas banget haha...
Mungkin beberapa teman sudah bebas dari hutang. Pernikahan yang baru 10 tahun bahkan ada yang tidak pernah berhutang. Syukur alhamdulillah ya. Pasti sangat senang hidup tanpa hutang. namun, beda dengan pernikahan kami yang masih harus memiliki hutang. Diawal pernikahan suamiku pernah mengalami bisnis yang bangkrut. Hidup untuk membayar hutang dan hutang. Pekerjaan kala itu suami bisnis ikan betutu. Alhamdulillah saat itu aku mengajar dan berhasill lulus sertifikasi guru. Itulah modal kami "hidup".
Baca Juga : Memaknai 10 Tahun Pernikahan
Baca Juga : Memaknai 10 Tahun Pernikahan
Lalu, jika orang ujug-ujug melihat kondisi kami sekarang dan bilang, "Enak ya udah puya sendiri," oh, alhamdulillah jika mikirnya perjalanan itu lancar jaya. Namun, dibalik itu penuh dengan air mata (lebay.com). Ya, tidak mudah memiliki rumah di Bandar Lampung, apalagi tempat yang sstrategis. Dulu nyari tanah ini sengaja banget biar dekat dengan sekolah anak-anak.
Balik soal acara Iwan Hartawan semalam, penyebab orang memiliki hutang dan pusing dengan hutang tersebut karena :
1. Besarnya pengeluaran dari pendapatan.
2. Minimnya keterampilan.
3. Komunikasi dengan keluarga yang rendah
4. Tidak adanya tabungan.
Maaf ya Moms, jika catatanku enggak lengkap hehe soalnya nonton sambil beberes rumah hahah... tapi intinya gitu deh.
Penyebab orang berhutang memang macam-macam deh. Ada yang memang terdesak seperti tiba-tiba ada keluarga yang sakit dan harus pulang kampung, tapi tidak punya tabungan sehingga harus meminjam (berhutang) dengan orang lain.
Ada juga disebabkan dengan gaya hidup. Orang sekarang melihat penampilan di atas kepintaran seseorang hehe...kalau melihat orang penampilan rapi, pakai hp merk X (merk terkenal, hasil selfie-nya bening), nah itu lebih dihargai dibanding pakai hp jadul. Untuk menaikan gengsi pertemanan, ada yang tahan berhutang untuk membeli hp dengan merk yang diinginkan. Jadi, membeli barang bukan sebuah kebutuhan tapi keinginan. Beda loh kalau memang memerlukan hp untuk bekerja. Apalagi blogger ya, hp adalah salah satu fasilitas pendukung. Lalu, bagaimana denganmu?
Saat aku mengajar dulu. Kalau sudah dapat sertifikasi guru, teman-teman mulai belanja ini itu. Sudah habis baru mengeluh, "Wah, uangnya habis, mulai deh hutang kperasi!" hahah.. ya namanya hidup kan kebutuhan semakin banyak. Kita harus pintar ngerem keinginan, caranya dengan membuat daftar perencanaan keuangan setiap bulan.
Berikut Tips Mengatur Keuangan Keluarga :
1. Sebelum belanja, buatlah dulu daftar belanja. daftar belanja akan menjadi rem agar tidak lapar mata. Mom harus pandai mensiasati waktu belanja agar membeli barang yang dibutuhkan saja. Hindari membeli barang yang sekedar "ingin beli."
2. Pilih belanja ke supermarket atau pasar tradisional? Jika memilih salah satunya, hindari mampir ke tempat lainnya, segera ke lokasi saja. Lalu hati-hati juga membawanya hingga sampai rumah. Aku pernah mengalami sampai di rumah, platik belanjaan ditarik anak-anak. Akhirnya 5 telur pecah deh. Kalau begini, gimana mau hemat? hahah....
3. Pakai kartu kredit atau cash? Jika menggunakan kartu kredit, periksa jumlah biaya yang dipakai, jangan sampai kelewat batasnya.
4. Baca testimoni sebelum belanja. Jika diperlukan, cek dulu barang yang dibutuhkan dengan membaca testimoni di internet. Banyak orang telah menuliskan kelebihan barang dan kelemahan barang yang Moms butuhkan.
5. Beli barang dengan jumlah besar dan harga promosi. Nah, jika ini asyik banget kan berburu promosi, seperti saat 17 Agustus kemarin, Indomaret melakukan diskon. Aku pun berburu diskon ice cream hehehe...
Oh ya sahabat Smart Mom, selain mengatur keuangan keluarga di atas. Aku ingin mengingatkan bahwa banyak uang bukanlah segala-galanya. Kita perlu juga rajin sedekah. Bisa jadi rezeki kita selama ini seret karena kita malas berbagi. Ada banyak kisah sahabat Nabi Muhammad Saw yang berburu masuk surga lewat bersedekah. Mereka sangat rajin berbagi dari harta yang mereka miliki. Bahkan ada sebuah kisah mengenai Khalifah Umar bin Abdul Aziz seorang fenomenal.
Saat beliau menjadi khalifah. Beliau memberikan seluruh hartanya. Baik berupa kuda, minya wangi hinga perhiasannya yang jika dinominalnya sebanyak 23 ribu dinar atau sekitarr Rp 11, 5 Milyar dan itu dimasukkan ke Baitul Mal. Masya Allah. Ini contoh pemimpin yang sangat peka dengan deritarakyatnya.
Kisah ini ditulis ulang oleh Fauziah Rachmawati dalam bukunya berjudul 10 Kunci ala Sahabat Rasulullah terbitan Qibla (imprint Penerbit Bhuana Ilmu Populer) lengkapnya bisa dibaca di artikel Masuk Surga Lewat Harta?
Nah, sahabat Smart Mom, semoga sharing aku Tips Mengatur Keuangan Keluarga di atas bermanfaat. Semoga teman-teman semua dapat terbebas dari hutang dan masuk surga lewat harta ya, selamat mencoba!
Mungkin dulu yang saya dengar waktu SD kalimat "Besar Pasak Daripada Tiang" itu sama artinya besar pengeluaran dari pada pemasuk ya ? dan itulah yang membuat orang punya utang
BalasHapuskalau saya kayaknya masih megap-megap ngatur keuangan keluarganya, mbak. suka kelebihan dari anggaran
BalasHapusWah makasih tipsnya Mbak, iyaa aku suka kalap kalau liat diskonan hihihi
BalasHapusalhamdulillah sedari awal nikah bebas hutang, kebetulan suamiku anti hutang ... istri itu tergantung imamnya ya mbak
BalasHapusYup untuk urusan dermawan Umar bin Abdul Aziz dan Abdurrahman bin Auf bisa kita jadikan teladan ya
BalasHapusAku awal bulan kutabungin duit2 gede, akhir bulan masih bisa blanja blinji ampe puas :D
BalasHapusBawa uang secukupnya.... Ini caraku unutk membatasi diri agar tidak belanja di luar perencanaan
BalasHapusHahaha aku jg berburu eskrim pas 17an nyetok di rmh...toss
BalasHapus