Assalamualaikum sahabat Smart Mom,
Tapi, tahukah, jika di Bulan Sya'ban diangkat amal-amal kita? Makanya Rasulullah ingin diangkat amalnya saat berpuasa. Rasulullah banyak berpuasa di bulan ini.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh An Nasai dan ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, Usamah bin Zaid RA bertanya kepada Rasulullah SAW kenapa beliau banyak berpuasa di Bulan Sya'ban daripada bulan lainnya, Rasulullah menjawab:
"Itu (sya'ban) adalah bulan dimana banyak orang lalai di dalamnya, yakni antara rajab dan ramadhan, bulan ini adalah bulan dimana amal-amal disodorkan kepada Allah Pencipta sekalian alam, maka aku suka agar diangkat amalku dalam keadaan berpuasa ".
Rasulullah lebih banyak berpuasa di Bulan Sya'ban. Bukan diistimewakan, tapi bagi yang sudah rajin di bulan sebelumnya, maka tak apa. Rajin puasa Senin, Kamis dan bukan niatnya puasa Sya'ban. Jadi bukan pengkhususan.
Dalam riwayat at Tirmidzi yang lain Nabi saw bersabda:
Bagaimana jika bulan lain tidak, tapi Bulan Sya'ban mau berpuasa? Ketahuilah jangan sepelekan bulan ini, di mana Allah angkat amalan kita dan orang banyak menyepelekan atau lalai.
Dalam riwayat at Tirmidzi yang lain Nabi saw bersabda:
"Amal-amal disodorkan kepada Allah swt setiap hari senin dan kamis, maka aku ingin agar amalku diangkat dalam keadaan berpuasa".
Bagaimana jika bulan lain tidak, tapi Bulan Sya'ban mau berpuasa? Ketahuilah jangan sepelekan bulan ini, di mana Allah angkat amalan kita dan orang banyak menyepelekan atau lalai.
Saat orang lalai beribadah, disitulah kita beribadah. Puasa di Bulan Sya'ban sebagai penyambutan kita di Bulan Ramadhan.Caranya : rajin saja puasa Senin dan Kamis, bagi yang terbiasa puasa daud, silakan melanjutkan. Ulama mengatakan ibadah di Bulan Sya'ban, ibarat Sholat Rawatib.
Lalu, bagaimana dengan malam Nifsu Sya'ban sebagai pengkhususan? Banyak loh dapat BC hihi... Sebenarnya hadistnya dhoif, sebagian tergolong hadist yang palsu. Ibadah yang mengkhususkan itu tidak ada. Kalau banyak tilawah tidak mengapa, tapi mengkhususkan malam Nifsu Sya'ban bukan sunah loh ya :)
Lalu, bagaimana dengan malam Nifsu Sya'ban sebagai pengkhususan? Banyak loh dapat BC hihi... Sebenarnya hadistnya dhoif, sebagian tergolong hadist yang palsu. Ibadah yang mengkhususkan itu tidak ada. Kalau banyak tilawah tidak mengapa, tapi mengkhususkan malam Nifsu Sya'ban bukan sunah loh ya :)
Sesungguhnya Nabi mengisi bukan mengkhususkan, tapi jika terbiasa melakukan ibadah itu tak mengapa. Adapun dalam Bulan Sya'ban banyak keberkahan, maka banyak diisi dengan ibadah, mereka menghidupkan ibadah di masjid dan berkumpul bersama. Tapi ulama ada yang tidak mau karena hadistnya lemah, bahkan ada yang palsu.
Jika Anda sering melakukan ibadah sebelumnya, seperti rajin sholat lail. Tilawah, puasa daud, maka tidak mengapa karena rutinnya dan bukan khusus Sya'bannya.
Yuk, Sya'ban satu minggu ini biasakan melakukan ibadah yang lebih banyak. Cobalah jika tidak ada udzur seperti menyusui atau kerja keras, ayo sholat malam, tilawah , tapi kalau sibuk dengan yang lain, maka Allah akan sempitkan harimu, tapi kalau kau sempatkan untuk ibadah, maka Allah akan lapangkan waktumu untuk yang lainnya.
Mom, masih ada sisa Bulan Sya'ban ini kita isi dengan amal yang terbaik dalam persiapan untuk Ramadhan. Di mana kelak, ibadah di Bulan Ramadhan dilipat gandakan. Yuk, siapkan diri menjelang Ramadhan.
Ya Allah.. makasih sudah diingatkan Mbak
BalasHapusSama - sama Mbk
Hapusmakasih diingatkan mba :)
BalasHapusSama-sama mbk
Hapussaya pernah dengar ceramah, di saat malam nisfu sya'ban segala doa kita akan dikabulkan Allah
BalasHapusIya Mbk, memaksimalkan mengisi di Bulan Sya'ban, tapi malam Nifsu Sya'ban tidak wajib diikuti :)
Hapus