Assalamualaikum sahabat Smart Mom,
Kata orang, tak kenal, maka tak sayang. Tak sayang, maka tak cinta. Nah, seperti itulah saat pertama kali aku datang ke Kota Padang. Aku belum banyak kenal dengan teman-teman FLP Sumbar. Satu-satunya yang pernah ketemu di dunia nyata sebelum kepindahanku ke sini adalah Fauzul Izmi, mantan Ketua FLP Sumbar.
Saat pertama kali ketemu, aku sudah jatuh cinta dengan semangat teman-teman FLP Sumbar. Pengurus yang aktif memang hanya dapat dihitung dengan jari, tapi mereka penuh semangat dan bergerak. Bayangkan saja, hampir setiap minggu karya anggota menghiasi koran lokal, seperti Singalang, Padang Ekpress, Haluan dan Rakyat Sumbar.
Pagi itu, aku diundang FLP Sumbar untuk berbagi pengalamanku dalam menulis cerita anak. Undangan ini sudah disamaikan sejak dua minggu sebelumnya. Saat itu, Fitri dan Desy main ke rumahku. Lumayan euy perjuangan mereka menemukan rumahku. Walau sudah pernah main ke rumah, ternyata mereka nyasar, hiiks... maaf, rumahnya jauuh ya :)
Pertemuan kali ini di Perpusda Sumbar di lantai satu. Saat sampai di Perpusda sudah hadir Dodi Saputra Ketua FLP Sumbar, dan beberapa anggota yang belum aku hapal namanya hihi... tak lama anggota mulai berdatangan dan kami berdiskusi.
Sebelum giliranku menyampaikan materi, Kelas Menulis dibuka dengan tilawah dan dilanjutkan bedah karya oleh Irep. Ia membagikan fotocopy cerpen karyanya. Lalu peserta lainnya mendengarkan Irep membaca cerpennya. Usai itu, peserta bergiliran memberikan masukan untuk cerpen Irep.
Beberapa peserta mulai memberikan masukan. Baik dari segi tokoh, konflik, alur hingga ending yang ditulis Irep. Di Kelas Menulis, peserta yang dibedah karyanya harus tahan mental. Jangan mudah kecewa. Masukan teman-teman adalah bahan bakar untuk menyemangati, bukan menjatuhkan karya. Di FLP Sumbar saling mendukung setiap anggotanya berkarya. Bahkan setiap Minggu, mereka membeli koran lokal dan mengecek karya anggotanya. Lalu, memberikan ucapan selamat dari karya yang telah diterbitkan. Wow, keren ya?
Bedah karya anggota FLP Sumbar, Irep sedang membacakan cerpennya |
Tak lama tiba giliranku memberikan materi Tips Menulis Cerita Anak. Aku mau cerita dulu ya, pertama kali aku menulis cerita anak saat Faris masih kecil sekitar tahun 2006. Saat itu, aku lagi mentok mau menulis apa? Ya, sejak menikah., aku lebih fokus ke keluarga, jauh dari warnet membuat aku jadi ndeso hihihi.... lalu aku curhat dengan Teteh Pipiet Senja, beliaulah yang memberikan aku semangat untuk belajar menulis cerita anak.
Kebetulan kakak iparku langganan Koran Lampung Post, maka aku mengumpulkan Lampung Post Minggu yang ada cerita anaknya. Aku gunting dan aku kliping di buku gambar berukuran besar. Ya, aku belajar otodidak. Menikmati proses cerita anakku yang mulai bermunculan di Lampung Post. Lalu, aku ingin meningkatkan terus ilmu menulis cerita anak, maka aku ikut kelas menulis online. Untuk itu aku berbagi sedikit Tips Menulis Cerita Anak Ala Naqiyyah Syam :)
Baca Juga : 7 Kelas Menulis Online yang Direkomendasikan
Tips Menulis Cerita Anak
Oleh : Naqiyyah Syam (Penulis, Blogger dan Pengurus BPP FLP)
Assalamualaikum FLP Sumbar,
Hari ini kita akan berdiskusi
mengenai Tips Menulis Cerita Anak. Nah, ada yang pernah menulis cerita anak?
Cerita anak adalah cerita yang dikhususkan untuk anak-anak, bahasa anak-anak
dan sekitar 700 kata.
Bagaimana Mendapatkan Ide :
1. Pengalaman
masa kecil
Setiap kita pasti pernah mengalami
masa kecil, tulislah pengalaman persahabatan, permainan, atau saat bahagia.
Pengalaman sendiri membuat tulisan kita lebih original.
2. Membaca
Banyak membaca membuat ide cerita
makin banyak. Beli Majalah Bobo 3-5 majalah dan pelajari bahasa anak-anaknya.
3. Gambar
Ide dapat muncul dari gambar yang
dilihat. Misal saat melihat foto kita
masih bayi, masih kecil, saat ulang tahun atau melihat foto keluarga.
4. Mengamati
anak kecil
Jika bermain dengan anak-anak kita
akan memahami bahasa yang sering digunakan anak-anak dan cara menyelelesaikan
konflik.
5. Ikut
kelas menulis
Biasanya jika ikut kelas menulis
akan dibimbing cara mendapatkan ide. Entah dipancing gambar, kata kunci dan
lainnya.
Cara Mudah Menulis Cerita Anak :
1. Buat pointer/ outline/ kerangka (Cerita awal, tengah dan akhir)
2. Tentukan tokoh yang unik
3. Tentukan konflik khas anak-anak
4. Tentukan alur yang pas dan cantik (belokan alur)
5. Tentukan ending yang sesuai dengan anak-anak, hindari meminjam mulut orang dewasa
Diskusi seru mengenai Tips Menulis Cerita Anak Ala Naqiyyah Syam |
Tak menunggu lama, teman-teman sudah ingin bertanya dan berdisusi mengenai cara mengesekusi ide. Dodi bahkan sudah mempunyai konsep untuk calon cernaknya. Desy sudah mempunyai alur yang bagus dari ide cernaknya. Rahmat juga sudah punya konsep buku komik. Wow, mantap!
Tak cuma cernak yang kami diskusikan. Mardinata (Mantan Ketua FLP Sumbar) juga menyorot koran lokal yang memiliki Rubrik Cerita Anak, tapi isinya belum memakai bahasa anak-anak. Bahkan kolomnya sering dempet dengan iklan. Ini menjadi kegelisahan kami bersama agar suatu hari kelak Rubtik Cerita Anak di koran, terutama di koran yang ada di Sumbar akan lebih memperhatikan pembaca cilik.
Tak cuma cernak yang kami diskusikan. Mardinata (Mantan Ketua FLP Sumbar) juga menyorot koran lokal yang memiliki Rubrik Cerita Anak, tapi isinya belum memakai bahasa anak-anak. Bahkan kolomnya sering dempet dengan iklan. Ini menjadi kegelisahan kami bersama agar suatu hari kelak Rubtik Cerita Anak di koran, terutama di koran yang ada di Sumbar akan lebih memperhatikan pembaca cilik.
Usia diskusi kami foto bersama, sedih banget ini perpisahan aku. Terakhir ikut kegiatan FLP Sumbar sebelum pindah ke Lampung. Terima kasih ya teman-teman, terima kasih juga Dewi K Sutra atas hadiahnya, brosnya cantik deh hihi... mohon maaf jika diskusi kita kurang berkenan. Lanjutkan perjuangan dan keren, salut deh buat potensi FLP Sumbar!
Nah, sahabat Smart Mom, itu tips sederhana yang dapat aku sampaikan. Jika teman-teman ingin belajar menulis cerita anak lebih profesional, aku sarankan untuk ikut kelas menulis yang telah aku rekomendasikan di atas, dijamin makin semangat menulis. Itulah pengalamanku dalam berbagi Tips Menulis Cerita Anak Ala Naqiyyah Syam, semoga bermanfaat!
Bersama tim pengurus FLP Sumbar |
Salam Literasi dari FLP Sumbar |
Di Serang tak ada FLP, jika ada ingin rasanya saya dan anak saya ikut juga :)
BalasHapusInsya Allah saya carikan info Mbk, semoga ada kelas menulisnya FLP Serang.
HapusUdah lama banget gak nulis cerita. Berasa deh kakunya :D
BalasHapusYa ayolah nulis lagi, pasti bisa.
Hapushuhhuu.. aku nggak bisa nulis cerita2 bginian, klo nonfiksi lbh seneng sih mak.
BalasHapusIya ya passionnya beda, wis nulis traveling aja hihihi
HapusBaca postingan ini sedikitnya membukakan semangatku yg senang & produktif menulis cerita fiksi sjk kecil. Sayang semenjak vakum dan mati ide banting stir ke ngeblog jadi terbengkalai untuk menggeluti pasion menulis.Semoga bisa kembali menekuninya🙏🙏
BalasHapusSemangat Mbk, ayo dicoba pasti bisa!
Hapusyahh... kumpul terakhir di FLP Sumbar nih ya mbak...
BalasHapusterima kaish banyak untuk resep menulisnya ya mbak NAqy...
brmnfaat skali hee
Iya perpisahan hiiks... semoga bermanfaat ya.
HapusPernah nulis cernak, sering kirim media tp baru satu yg dimuat...
BalasHapusWah, udah keren itu Mbk, ayo semangat, aku juga mengalami penolakan dan tidak dimuat hahahah
HapusWaah makasih sharingnya mba...
BalasHapusKrn punya anak sy jd suka baca cerita anak.
Meskipun idenya kebanyakan sederhana tp entah kenapa cerita anak itu menjadi menarik n membawa kita ke masa kanak2 yaa...
Dan itu yg buat saya kok susah ditiru. Rupanya bahasa anak2 itu ya kuncinya
Waah langsung saya save mba :)
BalasHapusSayangnya dulu masa kecil saya agak suram mba. Hihi.. Kalau based on true story mah malah jadi cerpen sedih ya. Hihi..
Eh ada nggak sih cerpen anak yg mellow mba? :)
المضادات الحيوية: قد توصف المضادات الحيوية (دواء لعلاج الالتهابات التي تسببها البكتيريا) إلى اخذها اِسْتَسَاغَ الكَلاَمَ وبعد الجراحة،.
BalasHapusTipsnya kereen Mbaak. Boleh nih blognya aku share nanti kalau grupku mau belajar nulis cernak.
BalasHapus