Tahun 2012 lalu,
kedua anakku sakit diare. Awalnya Fatih (anak keduaku) kena diare. Tiga hari
dirawat di rumah saja. Aku sudah izin dari sekolah (saat itu aku masih
bekerja). Belum melihat perkembangan yang mengembirakan. Kakaknya, Faris ikutan
kena diare. Aduuh, bingungnya! Apalagi saat itu menjelang Idul Adha.
Kuingat-ingat mungkin anak-anak terkena kuman. Soalnya, sebelumnya ikut aku
acara pelatihan menulis travelling Kedua anakku bermain di lantai, bahkan
mungkin juga masuk angin L
Kuatir anak-anak kena
dehidrasi, kami segera bertindak. Keduanya dibawa ke rumah sakit. Bergantian
pasang infus. Pertama Faris, lalu Fatih. Antara tega enggak tega ya, saat itu
Fatih belum 2 tahun. Jadilah kami nginap di RS.
Saat merawat anak sakit diare, bikin senewen.
Si Faris dijaga Abinya. Sedangkan Fatih karena masih ASI tidurnya bareng aku.
Senewennya karena Fatih suka narik infus. Duuh, mana diare itukan BAB terus,
diaper ampe habis buanyaaak! Buanyaaak! *dobel deh* Lalu, kalau anak-anak
bosan, keluar ruangan kudu bawa tiang infus. Muter-muter ruangan ngelihat
orang-orang aja hehehe....
Untungnya, setelah dua hari di rumah sakit, Fatih
berangsur sehat. Kalo Faris susah makan dan minum air putih. Jadi setelah
beberapa hari, Fatih sudah berangsur membaik, tapi Faris masih terlihat lemas
walau diare sudah berhenti. Bahkan tangan faris sempat bengkak dan panas tinggi. Benaran deh, menunggu anak sakit memang ekstra kudu sabar. Jadi
siap senjata anak-anak enggak rewel, salah satunya aku bawa laptop. Anak-anak nonton Upin
dan Ipin hehehe...
Oiya, ini Idul Adha
tak terlupakan karena kami Idul Adhanya di rumah sakit huhuhu... yang sholat id
hanya Abi, sedangkan aku di rumah sakit menjaga anak-anak. Untungnya lusa
anak-anak sudah sehat. Sampai di rumah para tetangga dan teman-teman datang,
bahkan ada yang ngasih rendang dari sapi kurban hehehe.....alhamdulillah
banget J
Berdasarkan pengalaman
di atas, ada beberapa tips dalam merawat
anak sakit diare :
1. Makanan Bergizi
Saat anak diare, anak-anak mau pun orang dewasa daya
tahan tubuhnya menurun. Susah makan minum. Bai bayi yang masih menyusui, tetap
berikan ASI. Jangan ragu ya, ASI tetap aman kok. Cairan ASI sangat berguna
menggantikan cairan yang keluar melalui BAB anak.
2.
Minum Air Putih
Nah, anak-anak perlu nih diajarkan banyak minum ari
putih, kecuali bayi di bawah usia 6 bulan ya. Air putih mengandung glukosa dan
eletrolit dapat menggantikan yang keluar bersama BAB. So, ajak anak-anak minum
air putih ya! Buat tabel khusus berapa kali anak-anak minum air putih, sehingga
bisa dicek :) Eits, Sahabat Smart Mom suka minum air putihkan?
Hehehe....
3. Oralit Khusus Anak
Saat di rumah sakit,
anak-anakku mendapatkan oralit khusus anak. Ternyata ini obat penting untuk
stok di rumah. Oralit khusus anak itu seperti Indoralyte,
Renalit atau Pedialyte.Tapi bisa juga kok buat sendiri caranya :
campurkan gula dan garam.
4. Yogurt
Fatih suka banget minum yogurt. Syukurlah jadi cepat
mendapat perubahan. Mengkonsumi yogurt dapat membantu pencernaan kembali
normal. Terutama buat penderita diare. Yogurt mengandung bakteri baik yang
membantu sistem pencernaan kembali lancar.
Nah, Sahabat Smart Mom, semoga pengalamanku dalam merawat anak sakit diare di atas
berguna ya. Buat yang sedang sakit semoga lekas pulih.
terimakasih tipsnya
BalasHapusSama-sama
HapusAnak sakit memang bikin hati gak tenang yah mba
BalasHapusterimakasih mba tipsnya, sangat bermanfaat :)
Sama-sama, alhamdulillah jika bermanfaat.
HapusTerima.kasih mba Naqi ya tipsnya
BalasHapusSama-sama Mbk :)
HapusWah boleh dicoba nih tipsnya. Aku kalo anak diarenya agak sering, pake air tepung singkong hangat. Sekitar 20ml sesudah makan. Dua kali sehari. Sehari langsung mampet deh.
BalasHapuswah ada tips baru nih, boleh ntar aku simpan. Makasih ya mbk, senang saling bertukar pengalaman :)
Hapus