Assalamualaikum, apakabar Sahabat Smart
Mom? Kali ini aku mau cerita mengenai prose melahirkan ketiga anakku. Tiap
anak prosesnya berbeda-beda. Ada yang santai, ada yang tegang, ada juga yang
cepat banget hihihi...
Alhamdulillah aku melahirkan ketiga anakku
secara normal. Kalau anak pertama, hampir caesar
loh. Ini karena posisinya sungsang bokong murni (pantatnya di bawah).
Ketahuan sungsangnya sekitar usia kandungan 5 bulan. Tapi saat itu aku sibuk
mengejar wisuda, jadilah beberapa kali tidak kontrol ke dokter kandungan. Pas
usia masuk 7 bulan, masih sungsang dan harus dilakukan beberapa upaya agar
bisa tidak lahiran normal.
Saat melahirkan anak kedua, prosesnya
cepat banget. Setelah dokter mengatakan aku harus siap-siap karena sudah lewat
dari HPL dan air ketuban mulai berkurang. Aku langsung buat surat cuti mengajar
(kala itu belum resign). Tengah malam keluar bercah merah jambu. Subuhnya
mules-mules. Lalu bercak merak mulai ada lagi. Subuhnya aku ke tempat bidan.
Mules makin menjadi bagai mau buang air besar hihihi... lalu aku bersama suami
berjalan di halaman rumah bidan. Di lapangan basketnya suami melafalkan Almatsurat.
Aku mengikutinya, rasa nyeri mulai terasa lebih kuat. Gelombang cinta kian
menjadi, aku sudah tidak tahan berjalan-jalan. Bidan meminta aku mandi. Aku pun
mandi dengan keramas rambut. Wih, segar banget deh. Lalu, aku dibawa ke ruang
persalinan. Suami disuruh memeluk aku dari belakang. Jadi aku setengah duduk.
Tak lama bayiku lahir.
Saat melahirkan anak ketiga. Jadwal HPL
sudah lewat 10 hari. Bidan sih bilang gpp, tunggu aja. Tapi, aku sempat
getar-getir juga hihihi... jadilah galau suralau hahaha... untunglah ada teman
yang menguatkan. Aku juga makin memperkuat ibadah. Saat malamnya aku berdoa
semoga dimudahkan saat melahirkan.
Pas adzan subuh aku terbangun dan
tiba-tiba kasurku basah. Ini tanda ketuban pecah. Tak mau menunggu lama, aku
langsung membangunkan suami. Kami berdua naik motor ke klinik persalinan.
Anak-anak ditinggal. Dititip dengan tetangga. Sampai jam 7 pagi aku belum
merasakan mules. Akhirnya dinfus. Wiih jangan ditanya rasanya hihihi 3x lebih
terasa gelombang cintanya dibanding melahirkan normal tanpa induksi infus!
Berdasarkan pengalamanku itu. Aku tak
pernah berpikir bahwa seorang ibu bukan ibu sejati kalo melahirkan tidak dengan
cara normal. Sakitnya aja yang berbeda waktunya. Kalau melahirkan secara
normal, terasa nyeri dari sebelum melahirkan. Beda dengan ceasar, nyerinya setelah lahiran. Saat bius sudah hilang, rasa
nyeri mulai terasa. Bahkan 2 minggu belum boleh kerja berat. Kalau melahirkan
normal, usai melahirkan sekitar 4 jam, udah bisa jalan :) Nah, tinggal pilih mau melahirkan cara yang baik itu bagaimana?
Oiya Mom, agar melahirkan nyaman dan
menyenangkan, tanamkan dalam hati bahwa melahirkan adalah proses alamiah. Semua
perempuan yang akan melahirkan merasakan yang sama. Kalau berani dan mau
belajar tekniknya banyak. Bisa lihat di youtube, video cara ibu melahirkan atau tanya teman yang pernah melahirkan, ikut group khusus, baca buku hingga konsul
ke dokter kandungan.
Tapi, tidak semua ibu hamil bisa
melahirkan secara normal. Ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan harus
melakukan tindakan berbeda. Untuk itu diperlukan informasi sebanyak-banyaknya
mengenai cara ibu melahirkan. Ada 4 cara ibu melahirkan yang dapat aku
informasikan :
1. Melahirkan Secara Normal
Cara ini lebih murah secara biaya. Bisa ke bidan atau dokter
terdekat saja. Bahkan bisa melahirkan di rumah. Jika pakai BPJS bahkan bisa
setengah harga. Melahirkan secara normal bisa menjadi pilihan ketika kesehatan
ibu dan bayi mendukung. Seperti letak bayi sehat, tekanan darah ibu normal,
dll. Jangan lupa cek dulu sebelum menentukan pilihan. Kesehatan ibu dan bayi lebih utama.
2.
Melahirkan Secara Caesar
Mendengar kata caesar aja
bikin aku merinding. Aku pernah mengikuti seminar dan melihat video ibu di caesar. Aduuh ngilu ngelihatnya ketika
perut di bedah dan disayat dagingnya. Tapi, aku yakin Sahabat Smart Mom pasti
kuat. Ketika kondisi ini harus dipilih, ibu harus kuat mental. Saat dioperasi
akan dibius. Sakitnya belum terasa, tapi setelah bayi lahir, luka dibagian
perut akan terasa nyeri.
3.
Vakum
Keponakanku saat lahir berat badannya 4,1 Kg. Saat itu melahirkan
di rumah. Ibunya enggak mau melahikan di RS atau klinik. Saat itu, belum
seramai sekarang deh ada klinik persalinan. Untungnya bidannya sabar, telaten
dan tangguh. Keponakan lahir dengan divakum.
Cara ibu melahirkan bayi di vakum ini dilakukan bila ibu sudah tidak kuat mengedan atau sebuah
kondisi kesehatan yang menyebabkan ibu tidak boleh mengedan. Alat vakum ini
menarik kepala bayi keluar dari jalan lahir. Penggunaannya harus hati-hati
banget. Jika terlalu kuat, maka kepala bayi akan bengkak. Seperti keponakanku
dulu, kepalanya memanjang. Lalu sekitar 1 minggu baru normal lagi. Kayak benjol
gede banget. Alhamdulillah besarnya
cakep banget kayak artis muda si Aliando, hahaha...
4.
Water birth
Konon, kabarnya melahirkan dengan cara ini akan mengurangi rasa sakit. Metode ini digemari oleh ibu-ibu
perkotaan. Kalau di desa mah, enggak ada metode ini. Malahan ya, banyak ibu di
desa sering melahirkan tanpa “sengaja”. Ya, tiba-tiba brojol di depan pintu WC,
saat di ladang, atau saat mandi di sungai. Ya, ada ibu melahirkan bayinya sendirian.
Buat yang mau nyoba melahirkan
dengan cara ini, disiapkan biaya yang cukup banyak. Apalagi diperlukan tenaga
medis yang memadai. Namun, keuntungannya juga oke loh, kabarnya sih bisa
membuat ibu dan bayi lebih rileks dan memiliki IQ yang tinggi. Mau coba? Kalau
lihat di youtube sih seru juga,
tapiiii belum ah. Ngeri kebayangkan
mandi di bak kolam berenang kayak kolam berenang anak-anak dari plastik itu
loh. Terus bayi tiba-tiba keluar dan darah banyak muncrat di air *parno deh*
Nah, sahabat Smart Mom,
semoga 4 cara ibu melahirkan di atas membantu ibu menentukan pilihan. Bagi yang
belum menikah, siap-siap ya akan merasakan fase ini. Buat yang mau menjenguk
temannya yang baru melahirkan, jangan lupa beli kado yang menyenangkan buat si
bayi dan ibunya. Pilihan sih ada banyak ya seperti gendongan, baju bayi,
sepatu, selimut atau perlengkapan bayi lainnya.
Semoga bermanfaat ya atas info di atas. Bagi yang sedang hamil, semoga dimudahkan hingga persalinan kelak, amin.
Water birth masih mahal mbak hihihi
BalasHapusHe eh ya Mak, masih mahal dan masih jarang. Susah nyari bidan atau tempat praktik persalinan dengan cara ini.
HapusDuh mba.. yg soal vakum itu katanya sakit bgt ya mba. Apa bener gitu ga sih?
BalasHapusAniwei bgaimanapun caranya Ibu adalah wanita terhebat dan terkuat... :-) *love amak..
Huaah belum merasakan, tapi kabarnya gitu kan digunting, Mbk :) tapi gpp deh demi kelancaran persalinan bayi dan ibu sehat.
Hapuskalo aku caesar mbak waktu ngelahirin ubay
BalasHapuspadahal dah bukaan 9 di bidan, dah dua hari sakit, rambut baby dah keraba tapi waktu pecah ketuban itu nggak boleh normal karena ketubannya infeksi
jadi harus dioperasi
Iya benar, kalo ketuban belum pecah harus ada tindakan medis. Keponakanku udah mau normal gak bisa karena ketuban udah keruh.
Hapusjadi ingat saat2 melahirkan abis baca ini. saya sih maunya normal tapi terpaksa cesar ngak apa2 yang penting selamat alahmdulilah ;)
BalasHapusIya Mak, alhamdulillah ya gpp yang penting anak sehat ibu juga sehat
HapusSaya mah baru ngalami yang ke dua. :( Pinginnya sih normal untuk anak kedua.
BalasHapusinsya Allah semoga normal, Mbk :)
Hapuskok sekarang sering kali perempuan itu sesar ya bu, padahal dulu gak ..
BalasHapusbisa beberapa faktor. jadi pengen mengulas sebab perempuan harus diceasar
Hapuspengorbanan ibu sangat luar biasa ya allah, sehatkanlah iya.....
BalasHapusGuruilmuan
Amin
HapusAmin
Hapus