#OOTD Ala Aku: Happy dengan Baju Biru |
“Mbk,
beli bajunya dong,” ujar seorang teman yang memasang DP di Blackberry. Sebuah baju dengan model cantik sekali. Maklum temanku itu
punya bisnis ol shop.
“Aku
jarang beli baju, tuh. Maaf ya,” jawabku.
“Masa
sih? Kulihat foto Mbk bajunya bagus-bagus,” temanku masih ngotot promosi
dagangannya.
“Oh,
itu baju lungsuran. Dikasih kakakku. Kalau aku jarang beli baju. Paling setahun
sekali, dekat lebaran.”
Ya,
aku jarang sekali beli baju. Dulu sih waktu aku masih jadi guru dan dapat
sertifikasi. Tiap sertifikasi cair, aku bisa beli baju untuk dipakai acara
undangan pernikahan atau baju kerja. Tapi, tidak banyak. Paling 2 stel. Lebih
banyak beli buku dibanding baju hehehe...
Suatu
hari menjelang lebaran, suamiku menawarkan buat beli baju. Uhuy, asyik banget
dong, soalnya kan jarang beli baju. Kami langsung ke Rabbani. Ya, soal beli
baju dan jilbab, aku memilih di Rabbani. Selain modelnya bagus-bagus, bahannya
nyaman. Jadi, enggak masalah dapat 1 stel baju saja karena bisa dipakai dalam
jangka waktu lama.
“Eh,
yang benar, Bi boleh pilih? Harganya kan mahal,” ujarku ragu-ragu. Jiaah...
melihat harganya, 1 stel gamis Rp. 200 ribu-an. Belum jilbabnya sekitar Rp. 45
ribu. Bisa bikin dompet jebol dong?
“Boleh, pilih aja. Apa sih yang enggak untuk Ummi?” jawab suamiku. Aiih, pipiku langsung merona. Tanpa menunggu lama aku langsung memilih baju dengan warna kesayanganku, yakni biru.
Hamil 5 bulan dengan baju biru |
Soal
warna biru. Aku memang senang sekali menggunakan warna biru. Bajuku banyak
sekali warna biru. Sejak kuliah, aku mengoleksi baju berwarna biru. Enggak
bosan? Enggak tuh, soalnya aku berasa jadi putri biru *tsaaah...*
Ada
kejadian lucu soal warna biru. Saat mau menikah, aku mewajibkan calon suamiku
memakai jas warna biru. Sedangkan kebaya biru aku nitip kakak belikan di Pasar
Mangga Dua, Jakarta. Padahal, acara nikahanku itu mendadak. Awalnya hanya
maunya lamaran saja, tapi jadi langsung akad nikah. Kebayangkan paniknya
menyiapkan acara nikahan hanya dalam 1 minggu?
“Aduh, susah loh nyari jas biru, gimana kalau hitam saja?” tanya calon suami (sekarang jadi suami).
“Enggak
boleh, pokoknya harus warna biru. Kalau enggak biru, enggak jadi!” aku memberi
ultimatum. Padahal, dalam hati kebat-kebit euy. Kalo benaran enggak jadi
gimana? Alhamdulillah pas akad nikah suamiku berhasil mendapatkan jas biru.
Jadilah kami sehari menjadi pengantin biru *cie...cie...*
Balik
cerita soal baju berwarna biru. Aku lebih pe-de jika menggunakan baju berwarna biru.
Namun, aku enggak menolak kalau harus pakai baju warna lainnya. Baju adalah identitas seseorang. Jadi kalau muslimah memilih baju yang akan dikenakan, aku punya syarat khusus dalam memilih baju, yakni :
1. Bajunya menutup aurat (tidak tipis dan panjang).
2. Berbahan yang nyaman (tidak tebal, menyerap keringat)
3. Berkancing depan (bisa hemat, dapat
dipakai saat menyusui)
4. Tidak menjuntai ke lantai (bisa
dipotong di tukang jahit)
Nah,
begitulah gaya OOTD ala aku, semoga Smart
Mom lainnya dapat lebih pede dengan style masing-masing.
Eksis dengan baju biru bersama teman-teman FLP Lampung |
Biru emang warna yg menyejukkan
BalasHapussuka warna biru jugakah? tos dong hehehe
Hapussaya banyakan warna coklat sama merah bata. kadang ga sadar eh ternyata baju di lemari ko banyaknya warna coklat ya...
BalasHapusiya tanpa sadar kita ngoleksi baju warna favorite ya hihihi...
Hapusbaju saya dulu banyak yg warnanya biru mba... :)
BalasHapusiya ya? toos ah, suka warna biru hihihi...
Hapusayu nya mbak ku ini. sukses ya kak :)
BalasHapushayyah emak2 rempong kayak gini dibilang ayu hihihi, amin aja deh :)
HapusMbak suka warna biru. Biru itu sangat cerah ya. Pasti mbak ini orang nya cerah ceria.(*udah kayak dukun aja* nebak2 hahaha)
BalasHapusbtw, makaciiii udah ikutan GA ku. goodluck
hihihi iya aku mah orangnya gituuu... makasih ya, amin. semoga aku menang hehehe *pe-de*
Hapus