Mobil Pemadam Kebakaran di Depan Rumahku |
"Ummi ada rumah kebakaran!" teriak Faris.
"Rumah siapa ya, Nak. Sepertinya dekat." Aku mengira-ngira, rumah siapa ya? Sepertinya gang di depan gang rumah kami.
Abi yang baru pulang dari beli pulsa di warung segera datang.
"Ummi, ada yang kebakaran. Abi ke sana ya!" Abi segera berlari dengan membawa ember merah.
Aku masih sibuk ingin memandikan Aisyah. Tak lama Abi kembali lagi.
"Cepat buka internet, cari nomer Pemadam Kebakaran Padang!"
Kebetulan laptop lagi on dengan internet, segera kucek dan kusampaikan. Abi segera menelpon.
"Sibuk. Tidak diangkat.Sepertinya sudah ada yang nelpon. Abi ke sana lagi ya!"
"Faris ikuuut.." Faris teriak.
"Mau ikuut juga!" Kali ini Fatih merengek.
Anak-anak dan Abinya ikut serta.
Tak lama, gang di depan rumah sudah padat dengan orang-orang yang mau melihat lokasi rumah yang terbakar. Tapi, karena mobil Pemadam Kebakaran akan datang, mereka hanya nonton dari jauh. Gangnya kecil dan ada yang pesta di depang gang rumah yang naas itu.
Dari jauh melihat rumah yang terbakar |
Desas-desus penyebab kebakaran 3 rumah itu beredar. Kabarnya pemilik rumah tidak di tempat. Hanya ada 2 anaknya seusia SD di rumah. Dua anak tersebut bermain korek di kamar dan kena tempat tidur. Api melahap semua dengan cepat, dua rumah di sini kanan dan kiri ikut terbakar. Innalillahi....
Kabarnya lagi, kedua anak tersebut kerap ditinggal di rumahnya, bahkan dikunci dari luar. Ibunya bermain bad minton (bulu tangkis) dan ayahnya entah ke mana. Catat ya, jangan tinggalkan anak di rumah tanpa pengawasan orang dewasa. Untungnya, kedua anak tersebut selamat, tapi apa daya, 3 rumah terbakar. Bahkan ludes tanpa sisa. Yuk, ayah bunda, waspada!
Innaa lillaah wa innaa ilaihi rooji'uun. Pelajaran berghaga untuk kita para orang tua
BalasHapusiya Mak, sedih banget dengarnya :(
HapusYa Allah kok dikunci dari luar siiich,
BalasHapusIya hiks gak tau sih alasannya, kabarnya sering terjadi.
HapusYaallahh.....tega bgt ya ninggalin anak2 tanpa ada yg ngawasi. dikunci pula.
BalasHapusiya mak, semoga kita lebih waspada tidak melakukan seperti kisah di atas. Kalo udah kejadian bisa datang penyesalan :(
Hapussudah ada kejadian sama sebelumnya di Jakarta, tapi ya... tetap saja orang tua lalai. Semoga kita dilindungi dari marabahaya seperti ini. Aamiin
BalasHapusiya Mbk, semoga kita tetap waspada, amin.
Hapus