Tanggal 12 Januari 2015 lalu, aku diwawancara wartawan Duajurai.com. Ini hasilnya :) Bisa juga baca di sini.
Duajurai.com, Bandar Lampung - Mantan Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Lampung, Naqiyyah Syam, menghapus julukan “Ratu Antologi” yang sempat ditahbiskan sesama rekan penulis di Lampung. Kepada duajurai.com, via ponsel, Senin, 12 Januari 2015, penulis bernama asli Sri Rahayu ini mengatakan, buku solonya berjudul “La Taias For Ummahat, Kekuatan Itu Bernama Ibu” menjadi bukti ia bisa menulis secara sendirian.
“Maklumlah, Bang, selama ini kan aku lebih banyak nulis buku keroyokan, antologi gitu. Hampir 30-an buku antologi yang aku ikuti. Wajar kalau kawan-kawan di FLP Lampung dulu menjuluki aku ‘Ratu Antologi’,” kata dia.
Istri dari Ahmad Suryanto ini menuturkan, menulis solo memang lebih berat ketimbang bersama penulis lain. Sebab, semua ide digali dan dicari sendiri oleh penulis. “Belum lagi soal menulisnya. Kalau antologi kan lebih sederhana, setiap penulis diberi jatah satu atau dua tulisan. kalau solo kan mesti semua aku kerjakan,” ujarnya.
Alumnus Universitas Bengkulu ini menambahkan, ia butuh waktu 1,5 bulan untuk menuntaskan semua naskah dalam buku ini. “Tadinya antara yakin dan enggak, bisa tidak aku nulis solo. Ternyata alhamdulillah bisa. Buatku yang pendatang baru di buku solo, waktu 1,5 bulan itu cukup pendek. Syukurnya selesai,” kata dia.
Buku ini sendiri diterbitkan Penerbit Khalil, Imprint PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, akhir 2014 lalu, dan sudah tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia
x
sukses ya mba :) semoga lahir buku solo berikutnya yang mengisnpirasi
BalasHapusamin, makasih ya, Mbk :)
Hapus