Gedung C Fakultas Kedokteran Unila |
Hari Sabtu, 29 Maret
2014 lalu FLP Lampung mendapat undangan mengisi talkshow di Gedung C Fakultas
Kedokteran Unila. Awalnya aku akan datang
dengan Tri Sujarwo (Ketua FLP Balam), pas malam hari panitia baru menghubungi
kalo acara khusus untuk muslimah dan meminta dua pembicara dari FLP Lampung. Akhirnya aku mengajak
Mbk Maya Uspasari (Bendahara FLP Lampung) yang pernah berpengalaman menjadi
anggota FLP Australia. Jadilah malam-malam kami berkoordinasi tentang TOR dari
panitia. Alhamdulillahnya
suamiku pulang dinas malam itu, jadinya bisa sukses nitip Fatih di rumah selagi
emaknya bertugas negara alias bertugas mewakili FLP Lampung sebagai pemateri.
Emak-emak nebeng foto ^_^ |
Mbk Maya In Action |
Pukul 09.30 WIB aku
meluncur menjemput Mbk Maya di rumahnya. Kami melaju ke Fakultas Kedokteran
dengan lancar. Sampai di Gedung C, terlihat spanduk acara. Ternyata acara di
lantai 3. Naik ke lantai 2 disambut dengan kupu-kupu cantik. Tak mau kalah,
kami berfoto ria. Lanjut ke lantai 3 ada spanduk putih untuk tanda tangan
mendukung aksi hijab. Wah, panitia acara ini oke juga membuat acara ya. Tampilan di depan saja sudah sangat menarik ^_^ selama menuju tempat acara kami berfoto-foto deh :) Kami berdua juga ikut membubuhkan tandatangan. Sampai di
tempat acara kulihat ada meja Produk Wardah, wiih asik juga nih nebeng
foto-foto, berasa jadi bintang iklan :)
Ikut Tandangan mendukung aksi hijab |
Berasa kayak bintang iklan :D |
Tak lama kami berdua
masuk ke ruangan yang disambut ramah oleh panitia. Ternyata acara talkshow
mengenai kanker serviks wanita sedang berlangsung. Wah, kalo tahu bakal ikut
juga nih, soalnya materinya kereen oleh dr Ratna dan baru tahu kalo beliau
anaknya dr Idris langgananku periksa kehamilan hehehe.....
dr Ratna |
Pukul 10.05 WIB kami
dipanggil panitia untuk naik ke panggung utama sebagai pembicara. Aku dan Mbk
Maya mengenalkan diri lalu pemutaran video perkenalan FLP Lampung. Didampingi
moderator yang cantik seorang dokter muda bernama Nora.
Muslimah Kreatif dengan Menulis |
Aku menceritakan awal
pertama jatuh cinta dengan menulis saat kecil aku kesulitan membaca. Aku baru
lancar membaca di kelas 4 SD (ups...rahasia kebongkar deh). Nah, selama proses
itu Ayahku rajin membelikan majalah anak-anak seperti Majalah Bobo, Majalah
Ananda, Majalah Donal Bebek dan buku-buku komik lainnya. Lama-lama aku jadi
gemar membaca dan mulailah menyukai koresponden. Lalu, SMP dan SMA mengikuti
eksul dan sanggar menari. Aku lebih banyak tampil menari hingga ketika kuliah hidayah
datang aku menemukan bakat terpendamku menulis dan menjadi wartawan kampus.
Sejak bergabung dengan FLP, aku banyak terpacu untuk berkarya. Mulai berani
mengirimkan karya ke media massa dan mengikuti lomba kepenulisan hingga kini
tetap bergabung di FLP.
Kalo Mbk Maya, beliau
dari SMP sudah menjadi pj buletin sekolahnya. Lalu sejak tinggal di Australia
mengikuti suaminya S2, Mbk Maya mengenal FLP di sana. Mbk Maya pulang ke
Indonesia sudah 1 tahun ini dan bergabung dengan FLP Lampung. Mbk Maya sudah
menerbitkan 4 buku antologi sebagai kontributor.
Peserta |
Diskusi kian hangat
dengan adanya beberapa pertanyaan. Sempat ragu juga apa menarik nggak yang kami
sampaikan? Kuatir tidak menarik karena jam "ngantuk" alias sudah siang, biasanya peserta
malas bertanya. Diluar dugaan penanya membludak menjadi 8 penanya. Ini
materinya yang menarik atau Goodie Bag- nya yang menggoda ya?
Hahahhahahahhaa.... pemateri jadi ikut semangat dengan pertanyaan yang diajukan.
Peserta bertanya tentang kepenulisan |
Beberapa pertanyaan
peserta tersebut adalah :
Bagaimana agar
menulis yang baik? Apakah perlu tata bahasa yang bagus dulu baru menulis? Lalu,
bagaimana bila tulisan kita ditanggapi orang tidak sesuai dengan apa yang kita
maksudkan?
Jawab : Menulis untuk
latihan abaikan untuk pelajaran EYD, menulis saja dulu secara rutin. Setelah
lama menulis akan semakin rapi tulisan. Kecuali jika ingin mengirim ke media
massa, kamu harus menyesuaikan dengan syarat yang ditentukan. Kalo nulis di
blog saja sih tidak apa-apa dengan bahasa yang santai. Nah, jika tulisan sudah
kamu publikasikan, artinya tulisan kamu siap dikomentari. Jika ada yang tidak sesuai dengan yang kamu maksudkan, sampai saja
dengan kata-kata yang baik. Hindari saja perdebatan.
Aku suka membaca
banyak novel, tapi kurang tertarik menulis novel? Bagaimana ya?
Jawab : Modal kamu
untuk menjadi penulis sudah ada yakni suka membaca. Jika kamu tidak berminat
menulis novel tidak mengapa, mungkin saja kamu lebih berbakat menulis resensi
atau review buku yang sudah kamu baca. Buku yang sudah dibaca ditulis kelebihan
dan kekurangannya dan sebarkan apakah bukunya tersebut rekomendasi untuk
dibaca. Seorang jurnalis Lampung Post, Adian Saputra dan juga penasehat FLP, beliau memilih fokus menulis resensi buku. Beliau bahkan sering menang lomba resensi
buku. Kelebihan menulis resensi adalah mendapatkan honor, hadiah buku dari penerbit dan jika menang lomba lumayan tuh jutaan ^_^
Aku sibuk sekali
sebagai mahasiswa kedokteran, sampai di rumah sudah lelah, tidak sanggup lagi
untuk menulis atau mengelola blog yang aku miliki. Bagaimana agar aku tetap konsiten
menulis?
Jawab : Menjadi penulis
memang harus menyiapkan waktu untuk menulis. Kapan? Tergantung kamu sendiri.
Mengutip pesan Ali Muakhir, cobalah menulis secara rutin selama 21 hari dengan
waktu yang sama, maka akan tercipta habit menulismu. Kami memberi contoh
nyata seorang anggota FLP Lampung bernama Rinta Wulandari seorang mahasiswa
perawatan yang rajin memposting tulisan di blog kompasiana. Laporan reportasenya detail
sekali. Rinta rajin menulis setiap hari sehingga makin lama tulisannya makin
bernas. Beberapa buku antologi juga sudah terbit.
Mbk, aku sudah
menulis novel tapi berhenti di sebuah Bab, aku sulit untuk memulainya lagi,
bagaimana agar novel aku selesai? Lalu, bagaimana menerbitkan sebuah buku?
Jawab : Agar nulis
lebih rapi dan terarah gunakan outline. Nah, jika mengalami kebuntuan balik
lagi ke outline-mu. Jangan segan minta pendapat temanmu. Jika naskahmu sudah
selesai, minta tolong teman untuk menjadi first
reader atau pembaca pertama untuk menilai naskahmu. Dari sana akan mendapat
banyak masukan. Kirim novelnya bagaimana? Kirim saja lewat email penerbit yang
ada di sampul buku-buku. Nah, jika ingin lebih terbimbing menulisnya gabung
saja dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Lampung ya.... *tetap promosi*
Bersama peserta yang mendapatkan buku dan Goodie Bag dari wardah |
Pukul 11.30 WIB sesi
kami berakhir dengan memberi tantangan dua peserta untuk membuat liputan
kegiatan acara ini bersama FLP dan menuliskan di note fb atau blognya dengan
cara mentag fb FLP Wilayah Lampung. Dua peserta diberi buku dari FLP Lampung.
Kami juga berfoto dengan para penanya yang beruntung mendapat godebag. Lalu,
panitia memberikan sertifikat, plakat untuk FLP dan bingkisan Wardah. Wah,
berkah hari ini dapat mengenal kosmetik halal ini lebih dekat. Soalnya setelah
sesi kami ada pengenalan dari Wardah. Uhuy...Mbk Maya dapat goodie bag lagi, ahay....mantap.
Bersama Ketua Panitia |
Goodie Bag dari wardah, Plakat dan Sertifikat |
Senang banget pastinya melihat antusias para mahasiswa ya, Mba.
BalasHapusKalau anak2 kedokteran pada jadi Blogger, pasti share dan menebar tips2 yang bermanfaat yq, Mba.
Ya betul banget. Ada yang sudah ngeblog tapi belum terlalu aktif, ada yang sudah aktif tapi merasa tulisannya belum 'berisi' dan kami kemarin berbagi semangat menulis ^_^
HapusSeru banget kayaknya :)
BalasHapusYa Mbk seru banget, soalnya para calon dokter itu semangat bertanya :)
HapusWuah acaranya menarik sekali mak
BalasHapusdan mak semangat banget ikutin acaranya sampe semua pertanyaan dan jawaban dicatat. Salut
Kebawa aura semangatnya calon dokter yang energik Mak, jadi ikutan semangat hehhe... itu baru 4 pertanyaan, Mak yang 4 lagi gak sempat nyatat hehhe...makasih ya Mak sudah berkunjung ^_^
Hapus