Resensi Buku
Judul Buku : Sebelum Aku
Menjadi Istrimu
Penulis :
Deasylawati P.
Penerbit : Indiva
Tebal : 224
hal;, 20 cm
Cetakan : I/
Februari 2013
ISBN :
978-602-8277-71-6
Harga : Rp.
28.000,-
Peresensi : Naqiyyah
Syam
Hidup ini adalah
pilihan. Penuh risiko. Ketika lajang, banyak sekali penuh risikonya karena godaan yang datang. Tinggal
memilih untuk menjadi taat atau bermaksiat. Gempuran pornografi dan pergaulan
bebas di sana-sini menjadi sebuah tantangan. Apakah Anda bertahan atau terkena
imbas? Begitupun saat memasuki gerbang rumah tangga. Anda akan menghadapi
berbagai risiko kehidupan.
Menikah adalah sunah
Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan. Tak ada yang mampu menggantikan sunah
ini dengan cara lain. Mengapa? Menikah adalah fitrah manusia. Dengan menikah, setan yang selama ini menggodapun akan menangis! Karena tak mampu lagi menggoda
Anda untuk membayangkan hal-hal yang tidak halal. Dengan menikah akan
menimbulkan rasa nyaman dalam mencurahkan cinta kasih. Seberapa jauh persiapan
Anda menghadapi pernikahan? Apakah bayangan Anda yang indah-indah saja?
Kuatir menikah? Stres jika
disuruh masak karena belum bisa masak? Stres jika langsung diberi momongan
karena muntah-muntah? Stres menghadapi anak yang rewel? Untuk itu, Deasylawati
Prasetyaningtyas mengupas habis dalam buku Sebelum Aku Menjadi Istrimu yang
diterbitkan Penerbit Indiva. Dalam buku non fiksi setebal 224 halaman ini
pembaca disuguhkan berbagai informasi persiapan sebelum menjadi istri. Mengapa
perlu persiapan? Menjadi istri itu berat. Istri yang bijak, mampu mengatur
rumah tangga dengan penuh cinta, perkataannya indah, membantu menanggung beban
suami, menyiapkan makanan, amanah terhadap harta suaminya, patner suami dan lainnya (hal 47).
Agar tidak menjadi
beban, buku ini memberi langkah-langkah cerdas. Dituturkan dengan bahasa yang
ringan dan aplikatif. Layaknya mengobrol, buku ini enak dibaca. Pembaca seakan
sedang mengikuti kursus pra-nikah tanpa merasa digurui.
Dimulai dengan manis
pada bab pemanasan, tidak seperti buku lainnya yang memulai dari bab
pendahuluan. Di sini pembaca akan ditantang untuk tidak menjadi cewek cemen,
minder dan takut menghadapi pernikahan. Langkah pertama yang ditawarkan adalah
bersaing dengan bidadari. Makhluk cantik yang tidak eksis di dunia ini akan
menjadi saingan berat untuk memiliki suami Anda kelak di akhirat. Pembaca
diajak merenung hakikat sebagai istri yang shalihah. Kenapa harus bersaing?
Kelak di syurga, Bidadari itu tidak segan-segan merebut suami shalih di sisi
Anda (hal 13). Tapi, bagaimana mungkin makhluk dunia bersaing dengan bidadari yang
memiliki sejuta pesona? Kuncinya satu, menjadi wanita shalihah. Ketika Anda
berazzam menjadi wanita shalihah dan setelah menikah menjadi istri shalihah,
maka Anda akan menang dari bidadari syurga.
Lalu, bagaimana jodoh
dapat dicari? Perlukah mengejar-ngejar? Langkah yang tepat adalah memantapkan
hati. Yakinkan jika Anda telah berusaha menjadi wanita yang baik-baik, maka
laki-laki baik akan menjadi jodoh Anda (hal 29).
Langkah ketiga yang
perlu Anda persiapkan adalah mencari ilmu menjadi istri. Ilmu persiapan sebelum
hari H. Di buku ini akan memaparkan ilmu tentang pernikahan baik dari pengertian
akad nikah sebagai mistaqun ghalizah
(janji yang berat) dalam Al-Quran disebut sebanyak tiga kali, yakni untuk akad
pernikahan, perjanjian antara para Nabi dan Tuhan dan janji Bani Israil
terhadap Allah SWT dalam mengemban tauhid di dunia (hal 46). Selanjutnya ilmu
manajemen keuangan, baik dalam membuat portofolio keuangan keluarga, menyusun
rencana keuangan, menghindari hutang hingga meminimalkan belanja konsumtif.
Ada juga ilmu psikologi
kepribadian pasangan. Pembaca akan diajak memahami perbedaan bahasa Laki-laki
dengan Wanita seperti dalam buku Men are
from Mars Women are from Venus karangan Dr. John Gray Ph.D. Pembaca akan
memahami perbedaan sisi Wanita yang lebih unggul menguraikan makna kata-kata
lisan daripada laki-laki. Sedangkan laki-laki, lebih unggul dalam kemampuan
membayangkan. Pembaca juga diajak mempersiapkan ilmu tentang kehamilan,
persalinan dan menyusui. Dibahas juga mengenai tips untuk hamil, seperti frekuensi hubungan
seksual, posisi hubungan seksual hingga tips agar cepat dan lancar bersalin. Suatu
yang jarang dibahas di buku persiapan persalinan lainnya, penulis memberikan
informasi salah satu cara agar persalinan dapat berlangsung cepat dengan
menstimulasi puting (nipple stimulasion).
Selain itu informasi proses persalinan tahap demi tahap ditulis dengan apik dan
memperkaya pengetahuan. Pembaca diajak belajar menghadapi berbagai kemungkinan
baik soal perut, duit sampai anak.
Sebagai sebuah karya,
buku ini tak lepas dari kekurangan. Menurut peresensi, pertama, buku ini kurang
mendalam mengupas persiapan malam pertama (malam zafaf). Kenyataannya, banyak
calon mempelai wanita menjadi takut menjelang malam zafaf. Berbeda dengan
Muhammad Fauzul Adhim di dalam bukunya Kado Pernikahan Untuk Istriku, Ia secara
khusus membahas bab persiapan memasuki malam zafaf. Penulis masih malu-malu
mengupas hal sensitif ini. Penulis lebih memilih mengupas panjang lebar tentang
ilmu gizi seperti mengenal makanan sehat yang mengandung karbohidrat, protein,
mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh atau pola makanan seimbang (Hal
131). Entahlah apakah ini berkaitan dengan latar penulis, Deasylawati
Prasetyaningtyas sebagai lulusan Poltekkes Surakarta angkatan 2006, sehingga
penulis lebih leluasa mengupas materi yang dikuasainya. Sebelumnya penulis juga
membahas bertema kesehatan seperti Novel Livor Mortis (Indiva, 2008) dan buku
anak berjudul Tubuhku Sehat karena Makanan Halal (Era Intermedia, 2007).
Kedua, buku ini
diperuntukan untuk wanita yang sedang mempersiapkan diri menjadi seorang istri.
Jika mematok ukuran peraturan BKKBN,
usia ideal pernikahan adalah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk
laki-laki, maka buku ini diperuntukkan untuk wanita sekitar usia 21 tahun.
Sangat disayangkan penulis memakai contoh seorang istri amatiran pada novel
Izzatul Jannah (Intan Savitri) berjudul Setitik Noda Selaksa Cinta (Era
Intermedia Solo, 2001) dalam menggambarkan istri yang tidak pandai memasak.
Padahal buku itu terbit tahun 2001. Terlalu jauh rentang waktu pada pembaca.
Ketika pembaca diusia 21 tahun di tahun 2001, maka saat membaca buku ini telah
berusia 33 tahun. Novel yang menjadi contoh sudah sulit didapatkan atau tidak
beredar lagi.
Ketiga, buku ini tidak
membahas cara komunikasi dengan mertua, ipar dan tetangga. Dalam pernikahan,
tidak hanya mampu memahami psikologi pasangan semata, tapi juga pandai membawa
sikap kepada mertua, ipar dan tetangga. Istri diharapkan luwes dalam berbagai
keadaan.
Terlepas semua itu,
buku ini sangat rekomendasi bagi yang ingin sukses menjadi istri. Tak hanya
cantik luar secara fisik, tapi dari jiwa yang paling dalam. Tak sekedar menjadi
bidadari dunia bagi suaminya, tapi menjadi ratu bidadari di syurga kelak. Buku
ini sangat hati-hati disajikan untuk wanita shalihah, cetakannya rapi dari
salah ketik, cover yang ceria dan judul buku dilingkari seakan menjadi simbol sebuah percakapan, menandakan buku ini
layak diperbincangkan. Sayang, saya baru membaca buku ini ketika telah menjadi
ibu beranak dua. Jika saja di usia 21 tahun saya telah membacanya, mungkin saya
lebih cepat menjadi istri yang terampil dan cekatan.
*Resensi ini untuk lomba menulis resensi buku Penerbit Indiva
Kalau malam pertama sptnya natural insting,... kalau beribu2 malam setelahnya dibahas enggak? Xixi..resensi yg cantik eh tapi emang notanya harus discan disini ya? Bukannya di email?
BalasHapusiya ya di email, ini sekali keupload hehe, makasih ya Mbk.
HapusReview yang ciamik, mak. Sebaiknya yang masih lajang atau mau menikah, wajib baca buku ini ya, mak.
BalasHapusYa Mak, rekomendasi banget, sayang baru baca sekarang xixixi
Hapussiip mbak, saya belum menikah dan insya allah dalam waktu dekat, asyiik ada tambahan lagi referensi buku pra nikah :)
BalasHapussiiip, semoga dimudahkan ya urusan persiapan pernikahannya:)
Hapussuka membaca resensi ini.. jadi pengen berburu bukunya .. :) sukses ya mbak..
BalasHapusterima kasih Mbk, amin3x
HapusYnt punya tuh novel setitik kabut selaksa cinta :D
BalasHapusGood Luck ya mbak :)
Makasih Yanti, Iya Novel aktivis tarbiyah itu Mah:)
HapusKovernya girly banget ya :D
BalasHapusYup Mbk, pas banget buat wanita ^_^
Hapuswaah harusnya punya buat anak gadisku nih...selamat ya
BalasHapusIya Ummi, bagus nih buat ananda :) waaah bentar lagi udah mau mantukah? hehhe
HapusKdang2 aku juga masih buka2 buku pernikhan:)
BalasHapusIya Mbk, aku malah ngoleksi banyak buku tema pernikahan:)
Hapusharusnya aku baca buku ini 15 thn yg lalu ya.. hehe..
BalasHapusresensinya bagus, Mbak..
sukses buat kita yaa.. sesama peserta lomba ini.. :)
Amin3x, terima kasih doanya, sukses juga buat Mbk Linda.
Hapushahay saya penasaran gimana itu bersaing dgn bidadari :D.. manis ya judul pemanasanya.. 'bersaing dgn bidadari' *naksir.. siapa tau jd judul tlsn sndiri* qiqiqi
BalasHapusIya Binta, asli bikin penasaran pembahasan di Bab ini, bisa judul novel baru?:D
HapusResensinya tepat sekali, sepertinya penulis kekurangan referensi terbaru ya :-)
BalasHapusYa Mbk Leyla, novel tema2 itu juga udah jarang ditemukan di toko buku:)
HapusWow .. tidak terlalu tebal tapi sekomplit ini? Penasaran bagaimana cara mengulasnya ya ....
BalasHapusBahasanya ringan Mbk, ulasannya oke deh :)
HapusAssalamu'alaikum. Udah sering kesini tapi belum komen2 heheee... Senang baca resensi2 mbak :D
BalasHapuswaalaikumsalam, terima kasih ya Lusi:)
Hapusreviewnya keren mbak, mungkin mbak Naqi juga mo nulis novel Islami, saya mau lo icip-icip :D
BalasHapusKalau ada waktu mampir mbak di sini : http://braveandbehave.blogspot.com/2013/12/belajar-sekaligus-dibayar-hanya-di-e.html
Amin, doakan Mbk bisa nulis Novel Islami:)
HapusPunten baru sempet komen... biasanya cm pake Hp, ribet, hehe...
BalasHapusSebelumnya makasih banyak ya mbak, udh bersedia memilih buku saya untuk maju ke lomba resensi. Semoga sukses jadi juara deh! ^^
Makasih juga buat masukan-masukannya. Tentang malam Zafaf itu, saya pikir memang 'sudah dikuasai' ustd Faudhil Adhim dan Ustd Hatta Syamsuddin, mbak... jadi saya ngisi 'area yang belum banyak dikupas' dalam buku-buku pra nikah lainnya aja ... (hihi, ngelez).
Trus soal referensi novel Bu Ije, jujur, memang novel itulah yang pertama kali langsung terbesik dalam benak saya saat membuat buku ini. Menurut saya, formulasi alur cerita ttg pernikahan dalam novel itu benar-benar keren sehingga saya tak bisa melupakan 'adegan isteri yg trlalu polos' itu. Waktu saya mencantumkan novel itu sih, saya nggak berpikir pembaca kudu nyari dan baca sendiri novelnya, toh saya sudah menukilkan bagian yang perlu saya nukilkan *khusus adegan nasi goreng itu saja soalnya ^^*
Jujur, saya memang kurang apdet sih kalo novel2 Indonesia (halah yang luar jg sama saja sih ^^ #dikeplak).
Kalo yg tentang komunikasi dengan keluarga suami, mertua, ipar dll... memang sih kelewatan, tapi itu bisa jadi buku tersendiri kayaknya *hihi, ngelez lagi*
Anyway, sekali lagi makasih ya Mbak... ^^
Makasih Mbk sudah berkunjung, wah....senangnya penulisnya mampir. Maaf kalo kepedasan Mbk:D Iya ya...aku juga ingat banget novel Mbk Ije, sayang novelku hilang xixiix....peminjam lupa kali balikan:) Buku selanjutnya ditunggu ya, Mbk:D suka dengan cara Mbk menulis buku ini:) renyaaaaaaaaah ^_^ alhamdulillah aku juga menang meresensi buku ini :D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusWeb sitesi kurma, teknik bilgi gerektiren ve zaman alan bir süreçtir. Ancak, uygun bir web hosting hizmeti ve CMS yazılımı kullanarak, kullanıcı dostu arayüzleri ile web sitesi kurmak mümkündür. site kurma ayrıca, SEO, güvenlik ve diğer önemli faktörler dikkate alınarak, web sitesi kurma sürecinde başarılı olunabilir.
BalasHapusSite kurma hakkında biraz bilgi vermek gerekirse site kurma için kolaylaştırıcı bazı detaylar vermeye çalıştım.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus