Baiklah ini lanjutan cerita #LampungMenulis ya ^_^ Selamat menikmati, heheh
Menjelang Maghrib, aku pamit dengan panitia. Maaf tidak bisa bantu beres-beres, pangeran biruku memanggil untuk gantian jaga anak, mau sholat Maghrib di masjid. Jadilah aku seperti seorang Cinderella, sebelum azan Maghrib sudah tiba di rumah. Uhuy, sesi foto-foto serba kilat, emak-emak kudu pulang sebelum jadi labu (lebay.com).
Akhirnya, Maghrib nyampe rumah, anak-anak aman tidak rewel, Abinya bisa langsung sholat ke masjid. Aku sudah siap-siap karena malamnya untuk diskusi bersama Mas Ali Muakhir di rumahku.
Diskusi akan di mulai ba’da Isya. Wah, Mbak Fetra, Shinja, teman Shinja siapa ya? Lupa namanya, Novi, Utami sudah hadir, tapi Jarwo dan Mas Alee mana, ya? Pas ditelpon, ternyata lagi makan malam. Okelah, kita sabar menanti. Tak lama, Mas Alee, Jarwo dan Ahmad datang. Diskusi dimulai sekitar pukul 20.00 WIB.
Sambil diskusi, Ahmad buka laptop, aiiih online juga dia :P jadilah, kami juga buka laptop sambil update status, xixii... si Novi godain Desti (Ketua Panitia Lampung Menulis) terus, abiz Desti enggak ikutan, memantau dari jarak jauh alias online untuk ikutan kelas diskusi (masih nebak enggak ya siapa admin malam itu?:D).
Awal diskusi teman-teman menanyakan cara mencari ide, membuat picture book (buku bergambar), dan lain-lain.
Nah, perlu diketahui, buku bergambar itu yang gambar bukan penulisnya, lho. Ada tim ilustrasinya, so... buat teman-teman yang pengen nulis jangan kuatir harus 1 paket dengan gambar, hehehe...
Caranya, teman-teman kirim tulisan, biasanya judul berseri. Tugas penulis adalah menulis bukan menggaambar. Jadi, jangan kuatir jika teman-teman ingin menulis buku anak, akan digandengkan dengan ilustrator dan penerjemah. Misal buku anak bergambar dan biligual. Asiknya, jika naskah kita Acc kita dijodohkan dengan para ilustrator. Satu buku picture dihargai 3 juta. Nah, jika buku kita berseri? Sungguh, sudah banyak pundi-pundi uang kita, ya?
Makin malam diskusi makin hangat, apalagi Bang Adian Saputra datang sekitar pukul 21.00 WIB. Beliau penasehat FLP Wilayah Lampung, seorang jurnalis Lampung Post dan suka menulis cerita anak. Beliau banyak bertanya soal link penerbit dan waktu menulis.
Mas Alee mempunyai jam menulis setiap hari pukul 00.00 WIB sampai subuh. Jika anak-anak bangun, maka menulis dihentikan. Ini demi menghargai anak dan tugas sebagai Ayah (aduuh yang ini aku masih kedodoran, suka ngetik kalo ngejar DL walau saat bersama anak-anak).
Nah, ini rahasia penulis super kreatif dari Mas Alee:
1. Jika ingin menjadi penulis, rutinlah menulis. Caranya? Coba biasanya dirimu menulis setiap hari selama 25 hari dalam waktu yang sama. Misal setiap pukul 09.00 WIB-11.00 WIB atau jam berapa yang bisa disesuaikan. Maka, ini akan menjadi habit (kebiasaan), badan juga akan terasa lebih enak. Kebiasaan ini menjadikan terbiasa menulis secara rutin. Menulis apa saja, tak harus cerpen, cerita anak, konsep buku, resensi, diary dan lainnya. Jangan putus,cobalah selama 25 hari. Ayoo, siap terima tantangan? ^_^
2. Nah, ini pertanyaanku. Aih, ketahuan ngebet banget bisa hidup dari menulis, ya? Hahah...secara paska resign emang fokus menulis ^_^ Aku nanya, “Mas Alee, bisa tidak hidup dari menulis?” Apa jawabannya? “Sangat bisa. “
Selain menulis cerita anak. Penulis dapat mencari peluang lain. Misalnya duet dengan penulis lain agar dapat menghasilkan buku, menulis biografi orang lain juga dapat menaikkan income. Nah, zaman kampanye banyar orderan tuh, xixixi....siap-siap aja prospek caleg-caleg di sekitarmu. Kalo dibayar 300 jutakan lumayan bangeeeeeeeet :P
3. Buat hobby nulis di blog. Ini juga ada peluang menulis yang menghasilkan uang. Caranya kamu nulis tentang sebuah produk, lalu link-kan produk itu ke websitenya. Kalo beruntung, kamu dapat kontrak tuh jadi bintang iklan? Bukan, blogmu dibayar xixi...jangan ngarep jadi artis, ye?:D
4. Menulis cerita anak yang berseri. Satu ide bisa dikembangkan dari beberapa buku. Dari ide tentang Allah, Rasul, Kitab, dll bisa beraneka macam buku. Bagaimana mengelolanya? Banyak baca dong, cari indo di toko-toko buku. Buat yang enggak bisa beli buku, numpang baca aja deh di Gramedia, asal jangan ketangkap deh (ini ideku sih, wkwkwk...).
5. Ini pesan buat emak-emak yang pengen anaknya rajin membaca en menulis. Mas Alee mempunyai anak yang juga gemar menulis. Sebelumnya ia menerapkan bila mau uang Rp. 5 ribu, anaknya harus membaca buku sebanyak 24 halaman. Terkesan mengancam, tapi hasilnya anaknya terbiasa membaca dan kini dapat menulis.
6. Gemar mengikuti lomba menulis. Jadikan sebagai ajang uji kemampuan. Ikuti lomba-lomba baik menulis cerita anak, resensi dan lainnya.
7. Ikuti komunitas penulis anak. Kamu dapat gabung di Komunitas Penulis Bacaan Anak, klik aja linkhttps://www.facebook.com/groups/PenulisBacaanAnak/?fref=ts. Nah, di sini gabungan penulis, ilustrator, penikmat bacaan anak, dan lainnya. Asik diskusinya. Terkenal dengan Jum’at hangat untuk setor cerita anak yang siap dikripik alias di bantai karyanya. Eh, jangan ketakutan gitu. Karyamu akan dicek di mana kekurangannya dengan pakar-pakar penulis cerita anak, lho. Nah, dari karya-karya itu akan bermunculan penulis cerita anak yang baru. Pas, aku lihatkan Koran Lampung Post, kebetulan cerita anak Mbk Ary Nur Azizah (Johor, Malaysia) terbit di Lampung Post, jadilah bahan diskusi. Mbk Ary adalah salah satu penulis ibu rumah tangga yang giat belajar menulis cerita anak. Setelah melalui tahap-tahap ‘pembantaian’ naskah jadilah di muat di koran. Asikkan gabung di PBA? Belum daftar? Masuuuk aja gratis :P (promo.com). Bagi yang ingin intensif belajar bersama Mas Alee, bisa juga daftar di Winner Class, setiap bulan ada program pelatihan menulis secara online? Caranya bisa baca di http://winnerclass.blogspot.com/. Dengan daftar Rp. 200.000 kamu bisa jadi anggota Winner Class, lalu selanjunya kamu tinggal daftar Rp. 100.000 untuk pelatihan ke-2 dan selanjutnya, oke? Sip deh :D
7. Coba menulis apa saja, seperti kisah perjalanan, resensi, artikel, tokoh (buku kampanye yang dibagikan gratis), kerjasama dengan intansi, dll yang dibukukan ada logo mereka di cover. Biasanya dapat dana yang cukup lumayan.
Oh ya, diskusi makin seru pas kuperlihatkan Nah, itu dulu yang dapat kushare ya, kalo kuingat entar kutulis lagi. Untuk itu, aku setelah resign ini, aku pengen punya jam menulis tetap dan mencoba konsiten menulis 25 hari, semoga dapat 1 buku heheh, amin ^__^ doakan bisa kaya dengan menulis, ya ^__^
Naqiyyah Syam
Posting Komentar untuk " Behind The Scene #LampungMenulis FLP Wilayah Lampung Bagian 2 : Resep Menulis Dari Mas Ali Muakhir"
Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^