Buat teman-teman yang sedang belajar menulis cerita anak. Ini boleh dijadikan bahan belajar loh :) Aku copas dari kelas Komunitas Penulis Bacaan Anak. Semoga bermanfaat ya :)
Oleh Evi Z. Indriani dan Yudith Fabiola
Oleh Evi Z. Indriani dan Yudith Fabiola
Mencoba merekap hasil postingan Dian Kristiani.
Pembaca kecil kita, Syafiq - yang juga putranya Aan Diha :), bosen baca buku yang hanya pakaikatanya. CONTOH:
- "Aku nggak suka keju," katanya.
- Setelah ditambah, berikut kata alternatif yang bisa teman-teman gunakan untuk melengkapi kalimat ujaran (kalimat yang dilisankan):
- ujarnya pancing usul sahut
- celotehku sentak sembur gerrutu
- ucap harap tolak umpat
- tukas gagap erang cibir
- keluh seru teriak dengus
- bisik isak tutur sapa
- pamit sorak protes lirik
- teriak tampik celetuk
- gumam hibur sergah
- omel tanya bentak
- cetus simpul sela
- cegah decak jelas
- ulang ejek ringkas
- ungkap olok papar
- desah sambar *goda
- seru elak sela
- tandas kilah bantah
- tegas himbau tambah
- desis imbuh sambung
- cetus potong timpal
Selain ditambah NYA, bisa divariasikan pula menjadi Subjek + Kata Kerja:
- dia menyergah
- aku tergagap
- bibi mengomel
- subjek + merutuk
- subjek + menggerutu
- subjek + tergeragap
- subjek + terkesiap
Bisa juga penulis menuliskan tindak tanduk tokoh dg jelas:
- "Aku tak suka keju," Lisa menggerutu.
- "Aku tak suka keju," Lisa berbisik malas.
- "Aku tak suka keju," dia menggeleng.
Ada kalanya tidak perlu dituliskan lagi siapa yang berbicara, kalau dari urutan percakapan sudah jelas siapa pembicaranya.
Silakan koreksi atau tambah doc ini :)
Bagus.Ikutan belajar ya, mbak
BalasHapusSilakan,Mbk :)
HapusTerimakasih banyak kak^^
BalasHapus