Tips Menjadi Ibu Cerdas Mengelola Emosi. Hari ini aku mau cerita mengenai Talkshow dan Review Buku Aku Cerdas Mengelola Emosi. Loh, memang sih acara udah lama. Sempat down mau nulis ini karena foto-foto pendukung hilang di hp. Olala, itu karena kecerobohanku yang menunda memidahkan foto, sehingga hp kepenuhan dan hang. Semua foto dan video hilang, hiks...jangan ditanya sedihnya gimana. Lalu, aku curhat deh ama Ibu yang keren banget cerdas mengelola emosi, siapa lagi kalau bukan penulis dari buku Aku Cerdas Mengelola Emosi, Fitri Restiana. Nasehat beliau mengena banget. Aku disuruh off media sosial dan bisa konsen menata hati. Alhamdulillah usai banyak beribadah, kondisi hati lebih stabil, hihi....
Fitri Restiana penulis Buku Aku Cerdas Mengelola Emosi dan MC Cetar Membahana dari tapis Blogger, Yandigsa. |
Flash
back sedikit ya, menjelang launching Buku Aku
Cerdas Mengelola Emosi. Saat itu, Mbk Fifi begitu kami memanggilnya
mendapat tawaran kerjasama dengan Gramedia Lampung. Beliau pun mengajak Tapis
Blogger sebagai media patner. Teman-teman Tapis Blogger sangat antusias dan
mendukung sekali. Nah, saat sudah diacc tempat dan acara. Kami sempat dag dig
dung juga karena pihak Gramedia meminta 30 buku harus sold out! Wow, perlu kerja keras nih!
Talkshow Buku Cerdas Mengelola Emosi
Siang
itu, aku datang terlambat karena harus mengambil spanduk yang kupesan dadakan,
hihi... lagian siapa suruh mendadak bikin ya? Haha... sampai di Gramedia
Lampung, sudah ramai. Kulihat Mbk Fifi lagi sesi foto-foto dengan
fotografernya. Izzah Annisa sudah duduk rapi, ada juga Yandigsa yang sangat
kece pakaian khasnya untung menjadi Moderator. Aku juga ketemu Fadila Hanum
bersama anak dan suaminya. Ada juga Yoga Saputra sastrawan muda Lampung. Wah,
happy deh. Kian siang makin ramai ada Heni Puspita, Bang Adian Saputra, dan
sahabat dari FLP Lampung.
Peserta ramai sekali :) |
Acara
dimulai dengan mengenal lebih dekat penulis kece Fitri Restiana. Aku sendiri
sebenarnya baru ya akrab dengan Mbk Fifi. Sebelumnya kenal lewat dunia maya.
Kami sama-sama suka menulis cerita anak dan resensi, awalnya suka komen status
di fb dan akhirnya kini akrab sesama admin di Tapis Blogger. Oiya, kegiatan Mbk
Fifi adalah ibu 2 anak dulunya pernah menjadi sekretaris anggota Dewan DPR RI.
Ada Izzah Annisa, Fadila Hanum |
Mbk
Fifi juga menceritakan sangat beruntung diajak duet dengan Mbk Watiek Ideo. Mbk
Fifi mendapatkan ide tulisan dari kegiatan sehari-hari. “Ide kadang dari
anak-anak, keponakan dan cerita masa kecil,” ujar Mbk Fifi.
Ada mhasiswa, guru, bapak-bapak juga loh :) |
Bahkan seorang guru bernama Nurhayati bertanya, "Kok bisa sih dapat ide cerdas mengelola emosi, saya baru saja mendapat pelatihan ini dan Mbk sudah menulis buku ini sejak 2 tahun yang lalu!" ujar Bu Nurhayati.
Ya, buku ini hampir 2 tahun yang lalu ditulis Mbk Fifi dan Mbk Watiek dan sekarang baru terbit. Bahkan sudah ada seri lain loh, keren bangets!
Peserta juga bertanya bagaimana Mbk Fifi mengelola waktu dalam menulis, ternyata Mbk Fifi ini punya tips kece. Ia menulis saat anaknya berangkat sekolah dan malam menjelang subuh. Lalu, bagaimana dengan masak dan tugas domestik lainnya? Mbk Fifi punya kiat khusus, "Jika harus membeli makanan, lari sebentar ke rumah makan Padang, hehe..." ujar Mbk Fifi yang memang keturunan Minang tapi lahir di Lampung.
Peserta lain bertanya, bagaimana sih menjadi ibu mengelola emosi karena ini buku sepertinya khusus untuk anak-anak, tapi sebagai orang tua boleh dong minta kiatnya? Nah, inilah Tips Menjadi Ibu Cerdas Mengelola Emosi versi aku dan pengamatanku pada penulis :
1. Jika anak mengambek, coba diamkan. Jangan terpancing emosi.
2. Perhatikan kebutuhan anak, jika memang anak meminta perhatian, stop dulu aktivitas menulis. Fokus ke anak-anak.
3. Buat perjanjian dengan anak-anak.
4. Buat aktivitas yang menyibukkan (Mbk Fifi anaknya kalau diajak membawa mainan kreatif loh!)
5. Batasi pengunaan gadget (Aku lihat sendiri anak Mbk Fifi tidak tergantungan main gadget, duududu....aku masih malu soal ini,hiiks...)
6. Jaga jarak sementara. Ini disesuaikan dengan usia anak.
7. Ganti posisi saat kita sedang kesal. Tark napas dan istighfar.
8. Setelah sama-sama tenang, baru buka obrolan. Itu pun tak boleh terlalu lama jaraknya. Khawatir feel-nya enggak ketemu.
9. Latihan dan berdoa.
Baca Juga :Tips Mempercantik Blog Ala Heni Puspita
Di buku ini ada banyak emosi yang dikenalkan, seperti emosi marah, ngambek, sedih. Dari kisah 10 Kisah yang ada, aku suka kisah Lomba Busana. Di kisahkan Canti ingin ikut lomba busana di sekolahnya, Canti sangat pede mengikuti lomba dengan memakai busana yang dipilihnya. Tapi, saat Resti temannya yang lain datang dengan pakaian buatan ibunya sendiri khas baju Papua. Canti tak senang. Namun, usai pengumuman hasil lomba Canti dapat tersenyum lagi lho! Apa rahasianya? Ada di buku Aku Cerdas Mengelola Emosi di halaman 22-34.
Selain itu, aku suka kisah yang menyentuh banget pada cerita Ketika Ayah Pergi karya Mbk Watiek Ideo di halaman 134-146. Rasanya mengaduk-aduk emosiku. Ingat masa kecilku saat Ayah pergi untuk selamanya. Tapi, ditutup dengan manis, tidak membawa anak sedih yang berlarut-larut. Ini cocok banget untuk mengenalkan emosi sedih pada anak-anak dan untuk mengelola rasa empati anak.
Nah, sahabat Smart Mom, apakah kita sudah menjadi Ibu yang Cerdas Mengelola Emosi? Jika belum, yuk banyak latihan. Bagaimana pun anak-anak akan menjadi penerus generasi bangsa. Ajarkan anak-anak kita dalam mengelola emosi. Boleh sedih, boleh kecewa, boleh marah tapi harus pada tempatnya. Gunakan bahasa yang tepat agar anak-anak tidak merasa dihakimi.
Oke sahabat Smart Mom, semoga Tips Menjadi Ibu Cerdas Mengelola Emosi di atas bermanfaat, selamat mencoba!
Ya, buku ini hampir 2 tahun yang lalu ditulis Mbk Fifi dan Mbk Watiek dan sekarang baru terbit. Bahkan sudah ada seri lain loh, keren bangets!
Peserta juga bertanya bagaimana Mbk Fifi mengelola waktu dalam menulis, ternyata Mbk Fifi ini punya tips kece. Ia menulis saat anaknya berangkat sekolah dan malam menjelang subuh. Lalu, bagaimana dengan masak dan tugas domestik lainnya? Mbk Fifi punya kiat khusus, "Jika harus membeli makanan, lari sebentar ke rumah makan Padang, hehe..." ujar Mbk Fifi yang memang keturunan Minang tapi lahir di Lampung.
Peserta lain bertanya, bagaimana sih menjadi ibu mengelola emosi karena ini buku sepertinya khusus untuk anak-anak, tapi sebagai orang tua boleh dong minta kiatnya? Nah, inilah Tips Menjadi Ibu Cerdas Mengelola Emosi versi aku dan pengamatanku pada penulis :
1. Jika anak mengambek, coba diamkan. Jangan terpancing emosi.
2. Perhatikan kebutuhan anak, jika memang anak meminta perhatian, stop dulu aktivitas menulis. Fokus ke anak-anak.
3. Buat perjanjian dengan anak-anak.
4. Buat aktivitas yang menyibukkan (Mbk Fifi anaknya kalau diajak membawa mainan kreatif loh!)
5. Batasi pengunaan gadget (Aku lihat sendiri anak Mbk Fifi tidak tergantungan main gadget, duududu....aku masih malu soal ini,hiiks...)
6. Jaga jarak sementara. Ini disesuaikan dengan usia anak.
7. Ganti posisi saat kita sedang kesal. Tark napas dan istighfar.
8. Setelah sama-sama tenang, baru buka obrolan. Itu pun tak boleh terlalu lama jaraknya. Khawatir feel-nya enggak ketemu.
9. Latihan dan berdoa.
Buku Aku Cerdas Mengelola Emosi |
Di buku ini ada banyak emosi yang dikenalkan, seperti emosi marah, ngambek, sedih. Dari kisah 10 Kisah yang ada, aku suka kisah Lomba Busana. Di kisahkan Canti ingin ikut lomba busana di sekolahnya, Canti sangat pede mengikuti lomba dengan memakai busana yang dipilihnya. Tapi, saat Resti temannya yang lain datang dengan pakaian buatan ibunya sendiri khas baju Papua. Canti tak senang. Namun, usai pengumuman hasil lomba Canti dapat tersenyum lagi lho! Apa rahasianya? Ada di buku Aku Cerdas Mengelola Emosi di halaman 22-34.
Kiriman pembaca, ada yang sudah mempraktikkan contoh baju Papua dari membaca buku Aku Cerdas Mengelola Emosi |
Selain itu, aku suka kisah yang menyentuh banget pada cerita Ketika Ayah Pergi karya Mbk Watiek Ideo di halaman 134-146. Rasanya mengaduk-aduk emosiku. Ingat masa kecilku saat Ayah pergi untuk selamanya. Tapi, ditutup dengan manis, tidak membawa anak sedih yang berlarut-larut. Ini cocok banget untuk mengenalkan emosi sedih pada anak-anak dan untuk mengelola rasa empati anak.
Tapis Blogger dan Kru Gramedia Lampung |
Nah, sahabat Smart Mom, apakah kita sudah menjadi Ibu yang Cerdas Mengelola Emosi? Jika belum, yuk banyak latihan. Bagaimana pun anak-anak akan menjadi penerus generasi bangsa. Ajarkan anak-anak kita dalam mengelola emosi. Boleh sedih, boleh kecewa, boleh marah tapi harus pada tempatnya. Gunakan bahasa yang tepat agar anak-anak tidak merasa dihakimi.
Oke sahabat Smart Mom, semoga Tips Menjadi Ibu Cerdas Mengelola Emosi di atas bermanfaat, selamat mencoba!
Aiiih, jadi pengen baca dan punya bukunya, Nih!^^
BalasHapusSilakan Mbk, bukunya bagus. Pas pegangan ibu dan guru.
HapusIya nih, kalo keluaran BIP rata- rata emang bagus *.*
HapusKayanya saya juga butuh buku ini deh. Karena saya belum bisa mengelola emosi, apalagi kalo lagi hectic, seringnya malah ngomel2 :(
BalasHapusayo Mbk dikoleksi, bagus loh Mbk
HapusMasyaAllah... tulisannya keren banget. Detail n runut. Saya sukaa..
BalasHapusMakasih ya, smart mom, Mbak Naqi. Bahagianya saya bisa bersaudara dengan dirimu dan om tante di TapisaBlogger. 😍
Oh iya, yang ke rumah makan Padang.. mmh... jarang2 kok.. xixixi
Thanks n big hug for you, Sist 😍😍
Iya ya Mbk, kalau sering ke rumah Makan Padang bangkrut hahah.... iya sama-sama, Mbk.
HapusAnakku udah terlanjur nggak bisa lepas dari gadget. :( Bagaimana dong?
BalasHapusIya makanya kita emaknya kudu mencari celah agar anak gak tergantungan ya.
HapusTips yang sangat bermanfaat buat yang punya dan akan punya anak kecil. Hehehe
BalasHapusIya Mbk, betul :)
HapusKadang, ketika anak mencari perhatian, ibu malah kepancing emosi. Berarti, kita kudu pintar2 menjaga emosi.
BalasHapusIya betul Mbk, anak-anakkadang menguji kesabaran deh
HapusTips yang sangat bermanfaat. Terima kasih. :)
BalasHapusSama-sama ya :)
HapusSama...urusan anak n gadget ini belum bisa aku tuntaskan..hiks
BalasHapusIya Mbk, pelan-pelan yuk hihi
HapusWah, kudu baca buku ini nih. Walopun udah jadi ibu hampir 15 tahun, tetep aja masih ga bener. Selalu saja emosian. Huhuhu...
BalasHapusHiks, sama Mbk, masih mudah emosian nih
Hapusselain harus bisa mengelola emosi anak..kadang saya sebagai ibu sulitmengelola emosi sndiri, seakan jadi model ibu sumbu pendek yang gampang meledak hikkks...alhasil biar anak diem dikasihlah gadget..Ya Allah..arus nyontoh dari mba fifi nih..
BalasHapushuhuhu... ayo Mbk kita berubah pelan-pelan jadi ibu yang cerdas mengelola emosi
Hapusjadi pengen baca bukunya mbak, karena punya 3 anak ini bener2 emosi harus bisa terjaga.
BalasHapusiya ayo beli bukunya yuk
HapusBagus buku nya, perlu banget orang tua dan anak saling mengelola emosi
BalasHapusAku suka tema ini. Jarang ada yang bahas di buku anak2 secara detail.
BalasHapusKeren banget mb Watiek udah nabung naskah dari 2 tahun lalu. Jadi yang penting nulis dulu ya, mb naqi. Siapa tahu panennya beruntun hehe.
Karena yang kalah sama emosi akan capek sendiri ya, mbak. Sharingnya bermanfaat banget deh. Makasiiih.
BalasHapusSalam,
Syanu.
aku juga kadang kurang bisa mengelola emosi...harus baca nih mbak. apalagi si kakak nih udah mau remaja kadang aku ga tahu maunya dia, kadang salah paham.
BalasHapusYa Allah msih terpnacing jk anak ngambek
BalasHapusWah harusnya ikutan tuh acaranya, bagusss banget :)
BalasHapusMasyaAllah.. terharu melihat semangat para emaks demi belajar cerdas mengelola emosi. Buku ini kami buat dengan penuh perasaan dan sangat hati2. Mengkolaborasikan perasaan sedih, kecewa, marah, bahagia, cemburu. Pokoknya serruu!
BalasHapusMakasih ya, Mbak Naqi n para emaks.
Jika ingin info lainnya, silakan berkunjung ke fb saya fitri restiana or blog www.fitrirestiana.web.id.
Terimakasih 😊
memang tidak mudah ya maaaak..tapi pasti kita bisa. Seringkali emosi membutakan banyak hal baik, karenanya kita harus pandai-pandai mengelolanya
BalasHapusWahhh kudu belajar banyak nih sama mba fifi.. alhamdulillah sih sejauh ini belum pernah emosian sama anak tapi ya itu... kadang2 masih abai sama keinginan mereka..
BalasHapusAku msh hrs bnyak belajat utk mengelola emosi. Tfs mak
BalasHapusPenasaran...jadi ini buku untuk anak-anak atau orang tua?
BalasHapusMengelola emosi sangat penting untuk perkembangan anak, apa lagi jaman sekarang, dengan perkembangan dunia informasi yang sangat pesat
BalasHapus