Sudah 3 tahun aku tidak mudik ke Bengkulu. Ya, di sanalah aku dibesarkan. Rasanya rindu sekali. Memang kedua orang tuaku sudah tiada. Keduanya wafat sebelum aku menikah. Tapi, lebaran tahun ini keempat kakakku mengajak berkumpul bersama di Bengkulu.
"Tapi, kami enggak punya ongkos." Ucapku jujur.
Ya, soal biaya pulang sangat berat. Masalahnya, kami baru saja pindah ke Padang dalam 1 tahun ini. Suami mendapatkan beasiswa kuliah S2 di Universitas Andalas. Biaya pindahan cukup besar, hingga tak ada uang untuk tabungan lebaran.
"Soal biaya tak perlu risau. Asal kalian pulang dan kita berkumpul bersama." Ujar kakak-kakakku.
Maka, dengan bismillah kami pulang ke Bengkulu dengan bis SAN. Ini pertama kali aku pulang membawa tiga anak. Aisyah si kecil masih 10 bulan. Apalagi aku bertekad untuk MPASI Homemade. Aku langsung membuat persiapan agar Aisyah tidak kelaparan atau terdesak makan-makanan instan.
Bis SAN Jurusan Padang-Bengkulu |
Di dalam Bis SAN |
Sebelum berangkat aku mempersiapkan MPASI untuk Aisyah. Makanan telah aku bagi 2. Yakni saat sampai di loket bis SAN dan sorenya. Aku siapkan nasi yang telah diblender dengan sayuran dan buah-buahan.
Sampai di loket SAN, masih ada waktu untuk menyuapkan anak-anak makan siang dan sholat dzuhur. Aku dan suami berbagi tugas. Aku menyuapi Faris dan Fatih, suamiku mengendong Aisyah.
Usai Faris dan Fatih makan, aku menyuapi Aisyah. Usai sholat dzuhur, bis SAN berangkat. Untungnya aku membawa mainan dan barang kesukaan anak-anak. Fatih membawa robot dan. bantal kesukaannya. Kami membeli empat kursi. Aku duduk bersama Fatih dan memangku Aisyah, sedangkan suamiku bersama Faris. Sebelum berangkat, anak-anak sudah makan obat anti mabuk. Alhamdulillah mereka tidur pulas. Karena perjalanan jauh, aku dan Faris tidak puasa, sedangkan suamiku tetap berpuasa.
Sampai di loket SAN, masih ada waktu untuk menyuapkan anak-anak makan siang dan sholat dzuhur. Aku dan suami berbagi tugas. Aku menyuapi Faris dan Fatih, suamiku mengendong Aisyah.
Usai Faris dan Fatih makan, aku menyuapi Aisyah. Usai sholat dzuhur, bis SAN berangkat. Untungnya aku membawa mainan dan barang kesukaan anak-anak. Fatih membawa robot dan. bantal kesukaannya. Kami membeli empat kursi. Aku duduk bersama Fatih dan memangku Aisyah, sedangkan suamiku bersama Faris. Sebelum berangkat, anak-anak sudah makan obat anti mabuk. Alhamdulillah mereka tidur pulas. Karena perjalanan jauh, aku dan Faris tidak puasa, sedangkan suamiku tetap berpuasa.
Mudik ke Bengkulu |
Maghrib tiba kami berhenti di rumah makan dan memesan makanan. Anak-anak senang sekali dan makan dengan lahap. Aisyah kuberi MPASI Homemade buah pisang. Usai sholat, bis berjalan lagi menuju Bengkulu. Tengah malam, Fatih mengompol. Oow, aku lupa menyiapkan diapers ukuran Fatih, untunglah aku telah menyiapkan baju ganti. Jadilah aku gantikan baju Fatih dan mengosokkan minyak kayu putih ke punggungnya.
Tengah malam aku terbangun dan kaget sudah sampai di Curup. Itu artinya sudah sekitar 2 jam lagi tiba di Bengkulu. Aku sahur di Curup dengan rasa yang tak terlukiskan. Saat kecil, aku sering diajak Ayah ke Curup tempat Andung (nenek) tinggal. Airnya dingin sekali membuat aku takut mandi. Lalu, jika kumpul keluarga, aku kecil dan para sepupu bermain petak umpet dan kejar-kejaran. Kenangan masa kecil itu seakan berputar ulang.
Kami tiba di Bengkulu pukul 05.00 WIB. Tak lama kami dijemput kakakku menuju rumah keluarga di Danau Dendam. Bahagianya menghirup udara Bengkulu.
Tengah malam aku terbangun dan kaget sudah sampai di Curup. Itu artinya sudah sekitar 2 jam lagi tiba di Bengkulu. Aku sahur di Curup dengan rasa yang tak terlukiskan. Saat kecil, aku sering diajak Ayah ke Curup tempat Andung (nenek) tinggal. Airnya dingin sekali membuat aku takut mandi. Lalu, jika kumpul keluarga, aku kecil dan para sepupu bermain petak umpet dan kejar-kejaran. Kenangan masa kecil itu seakan berputar ulang.
Kami tiba di Bengkulu pukul 05.00 WIB. Tak lama kami dijemput kakakku menuju rumah keluarga di Danau Dendam. Bahagianya menghirup udara Bengkulu.
Tak terasa Ramadhan telah usai. Idul Fitri kembali datang. Usai sholat Id kami sekeluarga berziarah ke makam ayah, ibu dan pamanku. Rindu yang selama ini menghentak, terbayar sudah. Berziarah adalah cara mengobati rindu agar #LebihBaik mengingat jatah usia.
ziarah |
Malam lebaran kedua. Kakak pertamaku datang. Beliau dari Jambi. Semobil dengan suami, anak dan menantunya. Sedangkan kakak keempatku yang dari Jakarta belum juga tiba. Pesawatnya 2 kali delay. Lelah myenunggu aku tertidur, apalagi asmaku sudah 2 hari kambuh. Tengah malam aku terbangun, kakak keempatku, Miming telah datang bersama keluarganya. Diluar dugaan, mereka telah menyiapkan sepiring donat untuk hari ulang tahunku. Ya, tahun ini ultahku yang ke-35 bertepatan dengan Idul Fitri, 17 Juli. Sungguh bahagi, ultahku yang ke-35 ini dihadiri oleh keempat kakakku, keponakan dan kakak ipar. Kami berkumpul di ruang tengah dan berdoa bersama. Berharap agar sisa usia menjadi #LebihBaik menjadi istri dan ibu bagi anak-anakku.
Miladku ke-35 |
Lebaran kedua, kakak pertamaku membongkar hadiah. Semua adik, ipar dan cucu mendapat hadiah. Lucunya, kami berlima mencoba pakaian yang sengaja dibeli seragam, tapi tidak dipakai di badan, hanya di tempelkan untuk difoto-foto :) ayo tebak siapa yang belum mandi hahaha...
Oiya, kebetulan, Fatih anakku ultah yang ke-4 tanggal 12 Juli, Fatih mendapatkan hadiah spesial dari Bunda, Bunga, Mami dan Tante Miming. Fatih juga dibelikan kue angry bird yang lucu. Selamat ultah ya, nak semoga Fatih menjadi anak yang #LebihBaik akhlaknya :)
Oiya, kebetulan, Fatih anakku ultah yang ke-4 tanggal 12 Juli, Fatih mendapatkan hadiah spesial dari Bunda, Bunga, Mami dan Tante Miming. Fatih juga dibelikan kue angry bird yang lucu. Selamat ultah ya, nak semoga Fatih menjadi anak yang #LebihBaik akhlaknya :)
Bagi-bagi hadiah |
Milad Fatih ke-4 |
Malam lebaran ketiga, kami menginap di Pantai Panjang. Penginapan murah meriah. Sengaja kakak dan keponakan ingin menginap di sini agar bisa pagi-pagi ke Pantai Panjang. Paginya kami segera bergegas menuju Pantai Panjang. Faris dan Fatih senang boleh mandi dan bermain pasir. Sedangkan keponakanku yang baru menikah, asyik berduaan, maklum lagi bulan madu, hahaha...
Puas bermain ombak, kami sarapan. Aku memilih mie ayam dan es kelapa muda. Sebagian keponakan memilih makan sate Padang. Usai sarapan, Faris, Fatih dan abinya bermain motor-motoran. Serunya acara keluargaku hari ini :) begini nih yang bikin kangen :)
Puas bermain ombak, kami sarapan. Aku memilih mie ayam dan es kelapa muda. Sebagian keponakan memilih makan sate Padang. Usai sarapan, Faris, Fatih dan abinya bermain motor-motoran. Serunya acara keluargaku hari ini :) begini nih yang bikin kangen :)
Di Pantai Panjang |
Esoknya, bibi dan para sepupu datang dari Kabupaten Kepahiang. Rasanya senang sekali, sudah lama aku tidak bertemu. Kami puas bertukar kabar dan melepas kangen. Bahkan aku juga dapat angpau dari para sepupuku, hihihi....
Tak terasa waktu terus berjalan. Satu persatu kakak dan sepupu pulang. Sebelum pulang kami berfoto bersama, berharap tahun berikutnya menjadi abdi Allah yang #LebihBaik dan dapat berkumpul kembali. Rasa rindu terlah terobati. Kini perjuangan hidup telah menanti.
Saat pulang ke Padang, Faris dan Fatih terlihat enggan dan sedih.
"Ummi, kita buat rumah di Bengkulu aja, biar tidak jauh lagi." Ajak Faris. Aku menitikkan air mata. Berat rasanya untuk merantau, meninggalkan jutaan kenangan tempat aku dibesarkan.
Tak terasa waktu terus berjalan. Satu persatu kakak dan sepupu pulang. Sebelum pulang kami berfoto bersama, berharap tahun berikutnya menjadi abdi Allah yang #LebihBaik dan dapat berkumpul kembali. Rasa rindu terlah terobati. Kini perjuangan hidup telah menanti.
Saat pulang ke Padang, Faris dan Fatih terlihat enggan dan sedih.
"Ummi, kita buat rumah di Bengkulu aja, biar tidak jauh lagi." Ajak Faris. Aku menitikkan air mata. Berat rasanya untuk merantau, meninggalkan jutaan kenangan tempat aku dibesarkan.
sepupuku |
foto keluarga |
Di Lebaran tahun ini ada kejutan lain yang membahagiakan. Dua tulisanku dimuat di media nasional. Cernakku dimuat di Majalah Ummi dan resensiku dimuat di Kompas. Selain itu, puisi Faris juga dimuat di Kompas (26 Juli 2015). Wah, semoga tahun depan bisa #LebihBaik lagi dalam berkarya. Insya Allah.
Karyaku dan Faris |
Wah mantap mb naqy..
BalasHapusSerunya mudik berlima..
iya heboh juga hahahha
Hapusseru ya mbak lebarannya :)
BalasHapusAlhamdulillah mbk :)
HapusTadinya mau ikut lomba ini juga tp gak mood nulisnya :D gudlak mbaa
BalasHapusterima kasih Mbk :) amin doanya :)
Hapusmoga menang yaa mbak, jadi kangen ngumpul2 keluarga juga
BalasHapusterima kasih doanya Mbk :)
Hapuswah senangnya bisa kumpul dg keluarga yah kak, masih tetap akur dengan saudara2nya :)
BalasHapusSelamaat juga yah untuk dua tulisannya yg dimuat media, duuh, pasti seneng banget deh :D
iya senang banget bisa silaturahmi, kangen2 nan hehehe terima kasih mbk :)
Hapusasiknya mudik berlima..happy milad naqy...toss..amazing 35 hihihi....
BalasHapushihihi tos ya mbk? alhamdulillah
HapusMomen lebaran memang tepat untuk kumpul bersama keluarga ya mb....duh, jd tdk sabar lg. Semoga kita dipertemukan dg lebaran tahun ini. Amiin....
BalasHapus